Cinta Air Dari Hulu Sampai Hilir

39 P e n d i d i k a n P e l e s t a r i a n A l a m d a n L i n g k u n g a n H i d u p

A. Cinta Air Dari Hulu Sampai Hilir

“Dan dialah yang telah meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat- Nya hujan; hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah- buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang- orang telah mati, mudah- mudahan kamu mengambil pelajaran” QS. Al A’raaff : 57 A ir, sebelum kita tuangkan ke dalam gelas kemudian kita minum untuk melepaskan dahaga, mempunyai perjalanan yang sangat panjang. Diawali dari pemanasan air dari samudera oleh sinar matahari , kemudian terjadi proses penguapan. Air tersebut jatuh ke bumi dalam bentuk hujan, salju ataupun, hujan es dan salju sleet, hujan gerimis atau kabut. Pada perjalanan menuju bumi bebe- rapa butir-butir air yang turun, dapat menguap kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian ditangkap oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus air terus bergerak secara terus menerus dalam tiga cara yang berbeda antara lain: 1. Evaporasi atau transpirasi. Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan meng- uap ke angkasa atmosfer dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air awan itu akan menjadi bintik-bintik air yang selan- jutnya akan turun precipitation dalam bentuk hujan, salju, es. 2. Infiltrasi atau penyerapan ke dalam tanah. Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan. 3. Air permukaan. Adalah air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban P e n d i d i k a n P e l e s t a r i a n A l a m d a n L i n g k u n g a n H i d u p 40 Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut. 4. Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang danau, waduk, rawa, dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen- komponen siklus hidrologi yang membentuk sisten Daerah Aliran Sungai DAS. Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya. Sumber: httpwww.lablink.or.id HUJAN ASAM I llustrasi siklus air di atas, merupakan kejadian alami yang terus menerus ber langsung. Namun kini berbarengan dengan perubahan suhu di bumi, terjadinya musim penghujan dan musim kemarau mulai bergeser, sehingga menyulitkan para petani tadah hujan untuk meramalkan kapan hujan tiba dan kapan kemarau datang. Lebih parah lagi, kini air hujan yang turun dari langit, di beberapa kota besar, sudah tidak sehat lagi. Karena bintik-bintik air di atmosfeer telah bercampur dengan ber- bagai zat pencemar yang dihasilkan oleh aktifitas manusia, seperti pencemaran dari industri, asap kendaraan dari hasil pemba- karan bahan bakar Fosil Minyak dsb, seperti Sulfur Dioksida SO2, Nitrogen Oxides NOx. Hal ini menyebabkan apa yang dinamakan hujan asam deposisi. Hujan asam ada dua jenis yaitu kering dan basah. Artinya hujan asam kering ialah peristiwa terkenanya benda dan mahluk hidup oleh asam yang ada dalam udara. Ini dapat terjadi pada daerah perkotaan karena pencemaran udara akibat kendaraan maupun asap pabrik. Sedangkan kering juga dapat terjadi di daerah perbukitan yang terkena angin yang membawa udara yang mengandung asam. Biasanya deposisi jenis ini terjadi dekat dari sumber pencemaran. Sedangkan hujan asam basah ialah turunnya asam dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asap di dalam udara larut di dalam butir-butir air di awan. Jika turun hujan dari awan tadi, maka air hujan yang turun bersifat asam Dampak hujan asam ini bagi kehidupan sangat beragam. Misalnya dapat mematikan beberapa kehidupan flora dan fauna. Selain itu juga sangat berpengaruh pada kesehatan manusia. Soemarwoto O, 1992. 41 P e n d i d i k a n P e l e s t a r i a n A l a m d a n L i n g k u n g a n H i d u p Banda Aceh Antara: Nanggroe Aceh Darussalam NAD kembali mem- pertegas komitmen untuk terus berupaya melindungi kawasan hutan dan ling- kungan, guna mencegah bencana banjir dan tanah longsor serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat. “Selama ini hutan kita telah mem- berikan jasa tidak ternilai harganya atas penyediaan air bersih, udara sehat, mencegah bencana banjir, tanah longsor dan pengaturan iklim bagi umat manusia,” kata Gubernur Irwandi Yusuf pada peluncuran program perlindungan daerah aliran sungai DAS di Aceh, di Banda Aceh, Selasa [130109] Dalam sambutan tertulis yang diba- cakan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Dishutbun NAD Hanifah Affan, ia menyampaikan rasa syukur atas program penyelamatan hutan yang dilakukan melalui “Aceh green” Aceh hijau telah mendapat respon positif dari masyarakat internasional. Dan Dia menancapkan gunung- gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, dan Dia menci ptakan su-ngai- sungai dan jalan- jalan agar kamu mendapat petunjuk QS. Al Hijr: 16 Perhatikan illustrasi gambar di atas. Gambar tersebut menunjukkan pembagian penggunaan lahan. Bagian atas adalah daerah tangkapan hujan yang berupa hutan dan sebisa mungkin tidak diganggu gugat. Di mana hutan berfungsi sebagai penyimpan air dan kemudian dialirkan melalui mata air dan sungai untuk kehidupan umat di bawahnya.

B. Daerah Tangkapan Air