P e n d i d i k a n P e l e s t a r i a n A l a m d a n L i n g k u n g a n H i d u p
14
POKOK BAHASAN
I. I.
I. I.
I. Permasalahan Lingkungan
Permasalahan Lingkungan Permasalahan Lingkungan
Permasalahan Lingkungan Permasalahan Lingkungan
Dari hari ke hari, permasalahan lingkungan se- makin menunjukkan turunnya kwalitas, langsung
ataupun tidak berpengaruh tehadap kehidupan manusia. Kita akan mencoba membahas bebe-
rapa hal, misalnya dampak pertam-bahan penduduk, pencemaran lingkungan yang meru-
gikan manusia, serta bencana yang silih berganti menerjang kehidupan kita.
II. II.
II. II.
II. Cinta Air Hulu Sam Cinta Air Hulu Sam
Cinta Air Hulu Sam Cinta Air Hulu Sam
Cinta Air Hulu Sam pai Hilir pai Hilir
pai Hilir pai Hilir
pai Hilir
Allah menciptakan air di bumi ini dalam keadaan seimbang, artinya tidak lebih dan tidak kurang,
hanya kwalitasnya yang menurun, seperti pencemaran dan kelayakan untuk di-konsumsi.
Permasalahan air ini akibat dari rusaknya daerah tangkapan hujan, sehingga air hujan
yang turun langsung mengalir ke sungai. Ada beberapa yang dapat kita lakukan untuk
mencegah, atau paling tidak mengurangi akibat dari rusaknya lingkungan ini.
III. III.
III. III.
III. Kebijakan Pelestarian Alam Kebijakan Pelestarian Alam
Kebijakan Pelestarian Alam Kebijakan Pelestarian Alam
Kebijakan Pelestarian Alam
Untuk mencegah rusaknya lingkungan, maka pemerintah melakukan peraturan, yang isinya
untuk menjaga kawasan yang masih tersisa. Oleh karena itu dibuatlah berbagai aturan atau
perundangan atau qanun baik tingkat nasional ataupun regional. Qanun mengenai kehutanan
dan sumber daya alam telah disusun, agar kita sebagai khalifah di muka bumi ini mensyukuri
dan menjaga alam ciptaan Allah ini, dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Saat ini,
bumi yang kita pijak bukan milik kita, tetapi
15
P e n d i d i k a n P e l e s t a r i a n A l a m d a n L i n g k u n g a n H i d u p
generasi mendatang juga harus merasakan keindahan alam. Jangan sampai mereka
menanggung beban kehidupan karena lingkungan yang tak layak untuk ditempati.
IV. IV.
IV. IV.
IV. Beb Beb