Sumur Resapan Sumur Resapan dan Biopori

P e n d i d i k a n P e l e s t a r i a n A l a m d a n L i n g k u n g a n H i d u p 50

E. Sumur Resapan dan Biopori

Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya QS. Al Hijr : 22

1. Sumur Resapan

S eperti ayat di atas, bahwasanya Allah SWT menurunkan air itu tetap, artinya air di bumi ini tidak bertambah dan tidak pula berkurang, baik berupa air tawar maupun air asin yang berada di lautan. Kondisi lingkungan yang ada di sekitar kita, kwalitasnya semakin menurun, hal ini tidak terlepas dari dampak kegiatan manusia. Kawasan hutan atau daerah yang dicadang- kan untuk kawasan resapan dijadikan lahan pemukiman. Sehingga air hujan atau air yang mengalir di atas tanah yang seharusnya dapat diserap oleh tanah secara penuh menjadi sangat berkurang dengan adanya kepadatan pemukiman dan penduduk. Kebutuhan terhadap air bersih me- ningkat sementara tidak diimbangi dengan kualitas air yang ada. Ada beberapa alasan utama mengapa diperlukan pem- buatan sumur resapan di sekitar pemu- kiman, atau di daerah tangkapan hujan atau daerah aliran sungai adalah: 1. Minimnya langkah konservasi air tanah telah menurunkan muka air tanah 2. Sumur resapan berfungsi sebagai pengganti lahan terbuka di daerah tangkapan air yang telah dikonversi menjadi perumahan. 3. Sumur resapan sangat efektif untuk meningkatkan serapan air tanah. 51 P e n d i d i k a n P e l e s t a r i a n A l a m d a n L i n g k u n g a n H i d u p Air tanah yang dikeluarkan dari dalam bumi pada dasarnya sama saja dengan pengeluaran bahanmaterial berharga yang lain seperti: mineral, emas, batu bara, minyak atau gas. Air biasanya mempunyai batasan yang istimewa, yaitu dianggap sebagai sumber alami yang dapat diperbaharui. Angapan ini perlu kiranya untuk dikoreksi, karena sebenarnya anggapan ini hanya dapat berlaku jika terdapat keseimbangan antara imbuhan air dengan exploitasi didalam kawasan tangkapantadahan air. Sumur resapan air tanah adalah salah satu upaya untuk meningkatkan penam- bahan air tanah, disamping itu manfaat yang sangat berguna adalah dapat mengurangi banjir akibat limpahan air permukaan. Dengan pembiayaan yang secara relatif tidak terlalu tinggi, pengadaan sumur resapan ini dapat dilakukan oleh setiap pembangunan satu rumah tinggal. Prinsip Kerja Sumur Resapan: Sumur resapan dibuat dengan tujuan untuk mengalirkan air buangan dari per- mukaan tanah ke saluran air tanah. Alirannya berlawanan dengan sumur pompa, tetapi konstruksi dan cara pem- bangunannya mungkin dapat saja sama. Pengimbuhan sumur akan lebih praktis apabila terdapat akuifer lapisan pembawa air tertekan yang dalam dan perlu untuk diimbuhkan, atau pada suatu kawasan kota yang memiliki lahan yang sempitterbatas. Sumber airnya Sumur Resapan: Dari saluran rumah atap saat hujan, dapat berjumlah banyak atau sedikit. Dari saluran air biasanya dalam jumlah banyak namun kwalitar air kurang kotor. Cara Mudah Membuat Sumur Resapan: Untuk membuat sumur resapan di perlukan beberapa hal, yaitu: 1. Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng, curam, atau labil. 2. Sumur resapan juga dijauhkan dari tempat penimbunan sampah, jauh dari “septic tank” minimum 5 m diukur dari tepi, dan berjarak mini- mum 1 meter dari fondasi bangunan. 3. Bentuk sumur itu sendiri boleh bundar atau persegi empat, sesuai selera. 4. Kedalaman air tanah minimum 1,50 m pada musim hujan. 5. Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal 2 m di bawah permukaan air tanah. Bagian-bagian dari Sumur Resapan: Sumur resapan meliputi beberapa bagian, antara lain: 1. Penutup sumur. Dapat dibuat dari pelat beton bertulang tebal 10 cm. Campurannya satu bagian semen, dua bagian pasir, dan tiga bagian kerikil. Dapat digunakan juga pelat beton tidak bertulang tebal 10 sentimeter dengan campuran per- bandingan yang sama, berbentuk cubung dan tidak diberi beban di atasnya. Dapat digunakan juga fero- cement setebal 10 cm. 2. Dinding sumur bagian atas dan bawah dapat menggunakan buis beton. Dinding sumur bagian atas P e n d i d i k a n P e l e s t a r i a n A l a m d a n L i n g k u n g a n H i d u p 52 juga dapat hanya menggunakan batu bata merah, batako, campuran satu bagian semen, empat bagian pasir, diplester dan diaci semen. 3. Pengisi sumur, sementara pengisi sumur dapat menggunakan batu pecah ukuran 10-20 cm, pecahan bata merah ukuran 5-10 cm, ijuk, serta arang. Pecahan batu tersebut disusun berongga. 4. Saluran air hujan, untuk saluran air hujan, dapat digunakan pipa PVC berdiameter 110 mm, pipa beton berdiameter 200 milimeter, dan pipa beton setengah lingkaran ber- diameter 200 mm. P embuatan sumur resapan merupakan salah satu bentuk implementasi dari Konsep Drainase Ramah Lingkungan Drai- nase Modern. Konsep dari drainase ramah lingkungan adalah: “mengurangi jumlah aliran permukaan surface run off dengan cara memaksimalkan penyerapan air kedalam tanah dan kolam – kolam tampungan air seperti situ, danau, kolam buatan, dll”. Dengan demikian air yang jatuh ke permukaan bumi pada saat hujan akan diupayakan selama mungkin dalam konteks alami mencapai saluran drainase buatan, sungai dan akhirnya ke laut. Intinya, semakin lama air mencapai saluran air dan laut maka jumlah air yang dapat diretensi akan semakin besar. Berbeda dengan konsep drainase konvensional yang umum kita gunakan yang mempunyai prinsip : “to drain” atau “untuk mengeringkan” atau “berusaha membuang air secepatnya keluar dari kawasan yang kita inginkan”. Pada konsep drainase konvensional ini, air hujan yang jatuh pada suatu kawasan akan diupayakan secepatnya dibuang ke saluran drainase. Akibatnya beban saluran drainase dibagian hilir semakin berat. Dapat dibayangkan jika semua kawasan berusaha membuang air hujan secepatnya ke saluran drainase tanpa berupaya meresapkan dahulu air ke dalam tanah, maka kawasan di bagian hilir saluran draianse sungai yang akan menerima “getahnya”. Maka wajar saja jika akhir – akhir ini sering kita lihat berita kejadian banjir yang menimpa daerah hilir seperti Jakarta, Tangerang, Surabaya, Semarang, dll. Oleh karena itu, mari kita upayakan meretensi air hujan sebelum dibuang ke saluran draianse sungai. Jika satu rumah membuat satu sumur resapan dengan ukuran panjang 1 m; lebar 1m dan tinggi 1 m bentuk segi empat, maka setiap rumah akan meretensi air hujan setidaknya 1 m 3 air setiap kali terjadi hujan. Jika diperhitungkan jumlah air yang meresap sebelum tanah pada sumur hampir mencapai jenuh, maka jumlah air yang diretensi akan semakin besar lagi. Jika pada suatu kawasan, sebut saja satu kota kecil, yang membuat sumur resapan ada 100.000 rumah maka air yang dapat diretensi sebanyak 100.000 m3 atau setara dengan satu kolam penuh air dengan ukuran panjang 100 m; lebar 100 m ked- alaman 10 m. Pokoknya membuat sumur resapan pasti bermanfaat. Selain membantu mengurangi banjir, juga membantu mengisi ulang air tanah. Robby Cahyadi Menabung Air Dengan Membuat Sumur Resapan Di Halaman Rumah Kita 53 P e n d i d i k a n P e l e s t a r i a n A l a m d a n L i n g k u n g a n H i d u p

2. Biopori