Terbentuknya Lahan Kritis Tugas dan Kegiatan

P e n d i d i k a n P e l e s t a r i a n A l a m d a n L i n g k u n g a n H i d u p 92

D. Terbentuknya Lahan Kritis

L ahan Kritis adalah lahan yang telah mengalami kerusakan secara fisik, kimia, dan biologis, atau lahan yang tidak mempunyai nilai ekonomis. Lahan kritis ini diakibatkan dari berbagai sebab, terutama hilangnya tumbuhan penutup permukaan tanah seperti hutan dan pepohonan. Sehingga tanah yang me- ngandung humus pada permukaan tanah sebelumnya, terkikis hanyut atau terjadinya erosi dan yang tertinggal hanyalah tanah yang tandus. Oleh karena itu perusakan hutan di daerah tangkapan hujan seperti perbukitan, merupakan salah satu penye- bab terbentuknya lahan kritis. Proses terjadinya lahan kritis dapat disebabkan beberapa hal antara lain : 1. Penebangan pohon dan meng- akibatkan kerasakan struktur tanah. 2. Karena hutan gundul, terjadinya erosi oleh angin dan air hujan. 3. Pengembalaan yang berlebihan, misalnya terlalu banyak ternak, sehingga merusak tumbuhan dan mematikan rerumputan. 4. Pertanian monokultur sejenis yang terus menerus, sehingga merusak struktur tanah. 5. Kebakaran hutan, yang mematikan mikroorganisme yang berperan sebagai pengurai. 6. Pembuatan alur yang tidak meng- ikuti kontur, melainkan dari atas bawah, sehingga air yang mengalir cukup deras dan terjadi erosi yang cukup besar. 7. Bantaran sungai yang tidak ada tumbuhan, sehingga tergerus oleh air dan mengakibatkan erosi tepian sungai. 8. Di pesisir akibat rusaknya hutan bakai sehingga terjadi abrasi pantai. 93 P e n d i d i k a n P e l e s t a r i a n A l a m d a n L i n g k u n g a n H i d u p Namun lahan-lahan kritis ini dapat dihijaukan kembali dengan berbagai tahapan, sehingga dapat mengurangi dan mencegah bencana. Beberapa yang dapat dilakukan adalah sbb : 1. Menanam tanaman pada bukit-bukit gundul. 2. Pada tebing-lebing yang miring atau curam ditanami dengan tanam- tanaman keras M ikoriza merupakan salah satu dari jenis jamur terlibat dalam pembentukan struktur tanah. Benang-benang jamur ini dapat mengikat satu partikel tanah dan partikel lainnya. Selain akibat dari perpanjangan dari hifa-hifa eksternal pada jamur mikoriza, sekresi dari senyawa-senyawa polysakarida, asam organik dan lendir yang di produksi juga oleh hifa-hifa eksternal, akan mampu mengikat butir-butir primeragregat mikro tanah menjadi butir sekunderagregat makro. Mikoriza merupakan asosiasi simbiotik antara akar tanaman dengan jamur. Asosiasi antara akar tanaman dengan jamur ini memberikan manfaat yang sangat baik bagi tanah dan tanaman inang yang merupakan tempat jamur tersebut tumbuh dan berkem- bang biak. Prinsip kerja dari mikoriza ini adalah menginfeksi sistem perakaran tanaman inang, memproduksi jalinan hifa secara intensif sehingga tanaman yang mengandung miko- riza tersebut akan mampu meningkatkan kapasitas dalam penyerapan unsur hara. Pembentukan struktur tanah yang baik merupakan modal bagi perbaikan sifat fisik tanah yang lain. Sifat-sifat fisik tanah yang diperbaiki akibat terbentuknya struktur tanah yang baik seperti perbaikan porositas tanah, perbaikan permeabilitas tanah serta perbaikan dari pada tata udara tanah. Perbaikan dari struktur tanah juga akan berpengaruh langsung terhadap perkembangan akar tanaman. Pada lahan kering dengan makin baiknya perkembangan akar tanaman, akan lebih mempermudah tanaman untuk mendapatkan unsur hara dan air, karena memang pada lahan kering faktor pembatas utama dalam peningkatan produktivitasnya adalah adanya unsur hara dan kekurangan air. Akibat lain dari kurangnya ketersediaan air pada lahan kering adalah kurang atau miskin bahan organik. Kemiskinan bahan organik akan akan memburukkan struktur tanah, lebih-lebih pada tanah yang bertekstur kasar sehubungan dengan taraf pelapukan rendah Inokulasi mikoriza yang mempunyai hifa akan membantu proses penyerapan air yang terikat cukup kuat pada pori mikro tanah. Sehingga panjang musim tanam tanaman pada lahan kering diharapkan dapat terjadi sepanjang tahun. Jamur-Jamur Penyubur P e n d i d i k a n P e l e s t a r i a n A l a m d a n L i n g k u n g a n H i d u p 94 3. Menghutankan sepanjang Daerah Aliran Sungai DAS dengan tanam- tanaman keras 2. Pengolahan lahan pertanian di lereng- lereng gunung dan daerah-daerah miring dilakukan secara sengkedan 3. Menghutankan daerah pantai de- ngan tanaman bakau atau api-api. 4. Membangun bangunan-bangunan pemecah ombak pada pantai-pantai yang bertebing curam U ntuk menghindari terjadinya erosi pada bibir pantai, maka pada bibir pantai hendaknya dihutankan dengan tanaman bakau mangrove. Jenis ta- naman lainnya yang dapat digunakan menghutankan bibir pantai adalah pohon api-api. Hutan bakau atau api-api yang ada di daerah pantai disamping dapat mencegah terjadinya erosi pada bibir pantai juga bermanfaat bagi kehidupan beraneka satwa. Menghijaukan kembali lahan-lahan kritis. L ahan-lahan yang kritis atau lahan yang gundul ditanami dengan lanam-tanaman keras, seperti pohon mahoni, pohon angsana, pohon jati, pohon meranti dan lain-lain. Untuk daerah-daerah yang miring, pengolahan lahan dilakukan dengan sistem sengkedan atau terassering. Pada setiap pematang yang ada di sawah sengkedan usahakan ditanami tanam-tanaman keras seperti pohon kelapa, turi, munggur dan lain-lain. Jenis tanaman keras seperti pohon kelapa disamping dapat dimanfaatkan kayu, buah dan daunnya; akar-akarnya juga berfungsi untuk menahan pematang dari bahaya longsor P embuatan teras sering pada kebun dan sengkedan galian di tengah-tengah kebun dapat membantu mengurangi erosi akibat hujan. Kedua cara ini juga dapat membantu dalam pelestarian air di daerah tangkapan hujan, karena air yang turun dapat resapkan kembali ke dalam tanah dan tidak mengalir di permukaan tanah. Cara-cara ini sudah dilakukan oleh beberapa masyarakat pedesaan yang mela- kukan pertanian ladang atau perkebunan, dimana daerahnya merupakan datarang tinggi dan perbukitan. 95 P e n d i d i k a n P e l e s t a r i a n A l a m d a n L i n g k u n g a n H i d u p P e n d i d i k a n P e l e s t a r i a n A l a m d a n L i n g k u n g a n H i d u p 96 M engapa hari ini panas sekali ya? Sering kali kalian mendengar pernyataan tersebut terlontar dari orang-orang di sekitar kita ataupun dari diri kita sendiri? Memang tidak salah, data-data yang ada memang menun- BUMI SEMAKIN GERAH jukkan planet bumi terus mengalami peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Selain makin panas- nya cuaca di sekitar kita. Kalian tentu juga menyadari makin banyaknya bencana alam dan fenomena-fenomena alam yang

E. Pemanasan Global