73,29. Hasil aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata 81,22 dengan kategori tinggi. Pada hasil pengujian hipotesis
diperoleh sig t α, yaitu 0.0000.05 pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = 70. Hal ini berarti terima Ha yang berarti ada pengaruh model pembelajaran Quantum
Teaching terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A. 20112012.
2.9 Kerangka Berpikir
Kondisi awal siswa pada saat mengikuti pembelajaran terlihat bahwa guru masih meggunakan ceramah, kurangnya interaksi siswa pada saat pembelajaran
berlangsung, pemahaman dan penguasaan materi dari para siswa masih kurang, siswa menjadi bosan dalam mengikuti proses pembelajaran dan nilai untuk materi
kegiatan konsumsi masih rendah. Materi kegiatan konsumsi merupakan materi yang bukan hanya berupa teori saja, tetapi perlu diaplikasikan di dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh sebab itu, penggunaan model pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran. Apabila siswa sudah memahami materi yang baik maka siswa dengan mudah dapat mengerjakan soal-soal yang lebih bervariasi sehingga prestasi
belajar siswa akan sesuai dengan yang diharapkan. Model pembelajaran Quantum Teaching menguraikan cara-cara baru yang
memudahkan proses pembelajaran melalui unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah. Quantum Teaching adalah proses pembelajaran yang meriah dengan
segala nuansanya, menyertakan segala kaitan, interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar yang berfokus pada hubungan yang dinamis
dalam lingkungan kelas, interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk berfikir.
Dengan penerapan prosedur dan kerangka rancangan pembelajaran Quantum Teaching, yaitu TANDUR tersebut pembelajaran pada kompetensi dasar
kegiatan pokok ekonomi materi kegiatan konsumsi diharapkan akan berlangsung lebih baik. Pembelajaran dengan model pembelajaran Quantum Teaching
diharapkan akan mempercepat peningkatan motivasi, aktivitas, minat, dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, model pembelajaran tersebut perlu direspon secara
positif, dalam arti diterapkan dalam proses pembelajaran. Dengan demikian proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan tujuan pembelajaran akan tercapai
secara optimal. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, dapat digambarkan bagan sebagai
berikut:
Karena
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Kondisi awal
Kerangka Pembelajaran Quantum Teaching
1. Tumbuhkan
Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran.
2. Alami
Guru menjelaskan materi dan mengaitkan materi dengan kehidupan nyata siswa.
3. Namai
Peserta didik melakukan praktik secara langsung dengan mengerjakan soal pada lembar jawab, peserta
didik dapat mengumpulkan informasi dan menamai hasil pengamatannya.
4. Demonstrasikan
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan kemampuannya dalam mengerjakan soal
latihan. Guru menunjuk salah satu siswa secara acak untuk mendemonstrasikan hasil jawabannya di depan
kelas.
5. Ulangi
Guru mengulang kembali secara singkat tentang materi kegiatan konsumsi.
6. Rayakan
Guru menyediakan beberapa hadiah maupun skor nilai tertentu untuk merayakan keberhasilan siswa.
Peningkatan Aktivitas dan
Hasil Belajar
1. Guru masih meggunakan ceramah
2. Kurangnya interaksi dan motivasi siswa pada
saat pembelajaran 3.
Pemahaman dan penguasaan materi dari para siswa masih kurang
4. Siswa merasa bosan dalam mengikuti proses
pembelajaran 5.
Nilai untuk materi kegiatan konsumsi masih rendah
Materi Kegiatan Konsumsi
1. Pengertian konsumsi
2. Jenis-jenis barang
konsumsi 3.
Dampak positif dan negatif perilaku konsumtif
4. Faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumsi
C o
co k
1. Materi bersifat teoritis
dan aplikasi 2.
Materi yang disampaikan bukan untuk dihafalkan,
tetapi dipahami 3.
Model Quantum Teaching dapat
meminimalisir siswa yang tidak aktif
2.10 Hipotesis