keterampilan mengkomunikasikan program itu kepada peserta didik. Dua modal ini telah
terumuskan di dalam “sepuluh kompetensi guru” itu meliputi: menguasai bahan, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan
mediasumber, menguasai landasan pendidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran, mengenai fungsi
dan program
layanan bimbingan
dan penyuluhan,
mengenal dan
menyelenggarakan administrasi sekolah serta memahami prinsip-prinsip dan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran Sardiman, 2011:164.
2.3 Hasil Belajar
Menurut Nana Sudjana 2009:22, “Hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia memiliki pengalaman belajar”.
Sedangkan menurut Suprijono 2012:5, “Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengartian, sikap-sikap, apresiasi, dan
keterampilan”.
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegitan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku
tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Oleh karena itu, apabila peserta didik mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan
perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam peserta didikan, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melaksanakan
ke giatan belajar dirumuskan dalam tujuan peserta didikan Rifa’i dan Anni
2009:85.
“Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Dengan demikian
tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah merancang instrumen yang dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran”
Sanjaya, 2009:13. Benyamin S. Bloom dalam buku Rifa’i dan Anni 2009:86,
“menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu: ranah kognitif cognitive domain, ranah afektif affective domain, dan ranah
psikomotorik psychomotoric domain”.
Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori
pengetahuan knowledge, pemahaman comprehention, penerapan
application, analisis analysis, sintesis synthesis, dan penilaian evaluation.
Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, nilai, dan minat. Kategori tujuannya mencerminkan hirarki yang bertentangan dari keinginan
untuk menerima sampai dengan pembentukan pola hidup. Kategori tujuan peserta didikan afektif adalah penerimaan receiving, penanggapan
responding,
penilaian valuing,
pengorganisasian organization,
pembentukan pola hidup organization by avalue complex. Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti
keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Penjabaran ranah psikomotorik ini sangat sukar karena seringkali tumpang
tindih dengan ranah kognitif dan afektif. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Elizabeth Simpson adalah persepsi perception,
kesiapan set, gerakan terbimbing guided respon, gerakan terbiasa mechanism, gerakan kompleks complex overt response, penyesuaian
adaptation, dan kreativitas originality.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil akhir dari perubahan-perubahan perilaku yang dilakukan, perubahan yang
diperoleh dapat berupa arahan kepada peserta didik dan mengetahui apakah perubahan itu memberi nilai yang lebih baik atau tidak. Yang harus diingat bahwa
hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.
2.4 Model Pembelajaran