materi kegiatan konsumsi kelas VII B SMP Muhammadiyah 2 Comal. Latar belakang dilakukannya penelitian tindakan kelas ini karena pembelajaran saat
itu cenderung menggunakan ceramah sehingga siswa menjadi pasif dan mudah bosan. Meskipun demikian, guru lebih suka menerapkan model tersebut, sebab
tidak memerlukan bahan praktik, cukup dengan menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku ajar atau referensi lain. Rendahnya aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran dan rendahnya hasil belajar siswa pada materi kegiatan konsumsi juga menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini.
Dalam penelitian ini peneliti bekerja sama dengan guru atau yang disebut penelitian kolaborasi. Menurut Suharsimi 2009:17 bahwa “dalam penelitian
kolaborasi pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri, sedangkan yang diminta melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan
adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan”.
b. Pelaksanaan Tindakan Acting
Melaksanakan tindakan sebagai langkah yang kedua merupakan realisasi dari rencana yang telah dibuat. Dengan demikian perencanaan tindakan ini
disesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini menerapkan pembelajaran
melalui model pembelajaran Quantum Teaching.
c. Pengamatan Observing
Tindakan observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan aktivitas penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching
dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan peneliti beserta guru bidang
studi. Proses observasi yang dilakukan, yaitu observasi terhadap proses pembelajaran, baik terhadap siswa maupu guru dalam penggunaan model
pembelajaran Quantum Teaching pada materi kegiatan konsumsi dan tes akhir sebagai hasil belajar siswa.
d. Refleksi Reflecting
Hasil dari kegiatan observasi dikumpulkan dan selanjutnya di analisis. Dari hasil analisis tersebut dapat digunakan untuk merefleksi apakah kegiatan
pembelajaran yang telah digunakan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Selanjutnya refleksi dilakukan sebagai acuan perbaikan siklus
berikutnya.
3.4 Prosedur Penelitian
“Prosedur PTK biasanya meliputi beberapa siklus, sesuai dengan tingkat permasalahan yang ak
an dipecahkan dan kondisi yang akan ditingkatkan” Mulyasa, 2009:70. Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus, yaitu proses
tindakan pada siklus I dan siklus II. Siklus I digunakan sebagai refleksi untuk melakukan siklus I.
3.4.1 Prosedur Penelitian Siklus I
a. Perencanaan Planning
Persiapan yang dilaksanakan sebelum penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai beriku:
1. Mengidentifikasi masalah dan perumusan masalah yang dilaksanakan
dengan kolaborasi antara guru pengajar dengan peneliti. Masalah yang dihadapi disini adalah kemampuan peserta didik dalam memahami materi
kegiatan konsumsi masih kurang, kurangnya variasi dalam pembelajaran karena guru masih menggunakan ceramah dalam proses pembelajaran,
kurangnya interaksi dan motivasi siswa pada saat pembelajaran berlangsung, siswa merasa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran,
nilai untuk materi kegiatan konsumsi masih rendah. 2.
Menyusun rencana pembelajaran untuk 1 pertemuan dengan menggunakan model Quantum Teaching pada materi kegiatan konsumsi.
3. Menyiapkan alat bantu mengajar berupa:
a Lembar kerja siswa dan buku paket IPS Terpadu
b Lembar pengamatan terhadap kemampuan guru dalam perencanaan dan
pengelolaan pelaksanaan pembelajaran. c
Lembar pengamatan proses belajar untuk peserta didik siswa. 4.
Membuat kisi-kisi soal tes evaluasi. 5.
Menyusun alat evaluasi untuk mengukur penguasaan materi kegiatan konsumsi.
b. Pelaksanaan Tindakan Acting