Model Pembelajaran LANDASAN TEORI

hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.

2.4 Model Pembelajaran

Secara kaffah menyeluruh model dimaknakan sebagai “suatu objek atau konsep yang digunakan untuk mempresentasikan sesuatu hal. Sesuatu yang nyata dan dikonversi untuk sebuah bentuk yang lebih komprehensif” Meyer, W. J., 1985:2 dalam buku Trianto 2009:21. Soekamto, dkk dalam buku Trianto 2009:22 mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah “Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar”. Menurut La Iru 2012:6, “model berarti contoh, acuan, atau ragam sesuatu yang akan dibuat atau yang dihasilkan. Model pembelajaran berarti acuan pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan pola-pola pembelajaran tertentu secara sistematis”. Pemilihan penggunaan model-model pembelajaran dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran tertentu dan disesuaikan dengan materi, kemampuan siswa, karakteristik siswa, dan sarana penunjang yang tersedia. Mills dalam buku Suprijono 2012:45 berpendapat bahwa “model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu ”. Model merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem. Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas Suprijono, 2012:45-46. Sedangkan menurut Arends dalam buku Suprijono 2011: 46 model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Menurut Joyce dalam buku Suprijono 2011: 46 fungsi model adalah “each model guides us as we design instruction to help students achieve various objectives.” Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. SS Chauhan 1997 dalam La Iru 2012:8, menyebutkan fungsi model pembelajaran secara khusus adalah: a. Pedoman. Model mengajar dapat berfungsi sebagai pedoman yang dapat menjelaskan apa yang harus dilakukan guru. Dengan memiliki rencana pengajaran yang bersifat komprehensif guru diharapkan dapat membantu siswa mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Dengan demikian maka mengajar menjadi sesuatu yang ilmiah, terencana dan merupakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan. b. Pengembangan kurikulum. Model mengajar dapat membantu dalam pengembangan kurikulum untuk satuan dan kelas yang berbeda dalam pendidikan. c. Menetapkan bahan-bahan mengajar. Model mengajar dapat menetapkan secara rinci bentuk-bentuk bahan pengajaran yang berbeda yang akan digunakan dalam membantu perubahan yang baik dari kepribadian siswa. d. Membantu perbaikan dalam mengajar. Model mengajar bisa membantu proses belajar-mengajar yang meningkatkan keefektifan mengajar. Dari berbagai pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mncapai tujuan belajar tertentu yang berfungsi sebagai acuan dan petunjuk pembelajaran bagi guru untuk melakukan proses pembelajaran.

2.5 Model Pembelajaran Quantum Teaching

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PRINSIP DAN MOTIF EKONOMI DENGAN THINK PAIRS SHARE (TPS) SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 COMAL TAHUN AJARAN 2012 2013

0 7 150

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 6 27

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA MATERI SEGI EMPAT BAGI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 37 MEDAN T.A 2015/ 2016.

0 3 22

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PPKN SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE QUANTUM TEACHING SISWA KELAS VII SMP AL – IHSAN MEDAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 2 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TIPE TANDUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LUMBANJULU TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 4 29

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DI KELAS VII SMP NEGERI 35 MEDAN T.A. 2012/2013.

0 2 23

PELAKSANAAN CTL ( CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B SD MUHAMMADIYAH WONOGIRI.

0 1 15

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP IT INAYAH UJUNGBATU

0 0 5

Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 2 Tanjung Menggunakan Pendekatan Eksperimen

0 0 8

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIMPUNAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING DI KELAS VII SMP -

0 1 20