Pendidikan Kesehatan dan Keluarga Berencana

4.3.1. Pendidikan

Peningkatan Sumber Daya Manusia SDM merupakan modal untuk penggerak pembangunan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan disamping Sumber Daya Alam. Kebijakan pemerintah di dunia pendidikan sangat menentukan arah dan mutu pendidikan itu sendiri. Untuk mengambil kebijakan yang tepat sasaran pemerintah sangat membutuhkan data-data dunia pendidikan yang akurat. Pada tahun ajaran 20052006, rasio perbandingan antara jumlah murid terhadap jumlah guru untuk Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Umum serta Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Kejuruan Lanjutan adalah 29,24: 18,68: 14,93: 13,15.

4.3.2. Kesehatan dan Keluarga Berencana

Pembangunan kesehatan harus selalu dilakukan mengingat jumlah penduduk yang selalu bertambah dari tahun ke tahun. Upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat dan status kesehatan penduduk dilakukan antara lain dengan meningkatkan fasilitas dan sarana kesehatan. Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, merata dan murah. Pada tahun 2005 jumlah Rumah Sakit di Jawa Barat adalah 177 buah dengan 18.467 tempat tidur. Puskesmas dan Balai Pengobatan mencapai 6.134. Jumlah ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan jumlah tenaga medis berkurang dibandingkan dengan tahun berikutnya. Pada tahun 2005, jumlah dokter umum mencapai 1.622 dan dokter gigi mencapai 656. Pada tahun 2005, jumlah sarana pelayanan KB yang dimanfaatkan oleh akseptor KB baru di Provinsi Jawa Barat terbanyak adalah Pos KB desa yang berjumlah 8.883 buah. Sedangkan petugas jasa konsultasi maupun jasa pelayanan KB adalah Bidan sebesar 5.433 orang. Alat kontrasepsi yang paling banyak diminati oleh akseptor baru adalah suntik sebanyak 464.941 akseptor, Pil 238.095 orang dan IUD sebanyak 79.704 akseptor. Program KB sedikit banyak dipengaruhi pula oleh kondisi perekonomian masyarakat Indonesia, dimana pada tahun 2005 di Provinsi Jawa Barat terdapat 1.353.588 keluarga pra-sejahtera, dan 8.762.760 keluarga sejahtera mulai dari tingkatan KS I sampai dengan KS III Plus.

4.3.3. Agama