Sektor Industri Realisasi Sektor-Sektor Ekonomi

memperoleh pendapatan tambahan. Sedangkan produksi perkebunan rakyat dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.10. Hasil Perkebunan Rakyat Tahun 1998 dan Tahun 2005 Produksi Ton Komoditi 1998 2005 Karet 5.694,79 3.587,38 Kelapa 109.522,68 143.613,38 Kelapa Sawit 21.826,60 - Teh 12.572,98 33.756,58 Kina 324 79,96 Kakao 587,58 774,93 Cengkeh 3.181,44 4.973,27 Aren 5.154,92 6.676,90 Jahe 12.253,46 17.148,59 Kapuk 1.097,64 1.001,63 Kapulaga 130,07 491,60 Kemiri 94,07 298,57 Kenanga 62,37 37,08 Kencur 5.177,03 16.624,84 Lada 109,98 680,27 Laos 827,53 3.306,41 Mendong 1.003,60 5.355,36 Pandan 1.124,52 500,75 Pala 143 559,97 Tebu 38.194,41 53.518,92 Tembakau 1.101,08 6.075,69 Panili 70,57 327,17 Pinang 94,28 288,35 Sereh Wangi 45,45 522,79 Melinjo 3.371,69 3.722,23 Sumber : BPS, 2006 BPS, 2000

4.5.6. Sektor Industri

Jumlah industri utama di Jawa Barat tahun 1997 adalah industri makanan, minuman, dan tembakau 1000 unit dengan tenaga kerja 119.745 orang, industri tekstil pakaian jadi dan kulit sebanyak 1.744 unit dengan tenaga kerja 783.745 orang, industri kayu dan barang-barang dari kayu termasuk alat-alat kayu 483 unit dengan tenaga kerja 7.174 orang, jumlah industri kertas dan barang dari kertas cetakan dan penerbitan 207 unit dengan tenaga kerja 46.428 orang, industri barang galian bukan logam kecuali minyak bumi 815 unit dengan tenaga kerja 82.308 orang, industri logam dasar 63 unit dengan tenaga kerja 19.755 orang, industri mesin dan peralatan lain 903 unit dengan tenaga kerja 209.776 orang, dan industri pengolahan lain berjumlah 143 unit dengan tenaga kerja 37.988 orang. Hasil produksi industri kecil berupa makanan dan minuman, sandang dan kulit, kimia dan bahan-bahan bangunan, kerajinan umum dan logam mengalami perkembangan. Total jumlah industri di Jawa Barat tahun 1997 berjumlah sekitar 6.085 unit, baik industri besar, sedang maupun kecil, dan menyerap tenaga kerja lebih dari 1,5 juta orang. Nilai tambah hasil industri di Jawa Barat tahun 1997 adalah industri makanan, minuman dan tembakau Rp 2.425.086.000.000, industri kecil, pakaian jadi dan kulit Rp 10.825.220.000.000, industri kayu dan barang-barang dari kayu Rp 895.538.000.000, industri kertas dan barang-barang dari kertas Rp 1.258.060.000.000, industri kimia, barang-barang dari kimia, minyak bumi, batu bara, karet dan bahan plastik Rp 6.329.237.000.000, industri barang galian bukan logam Rp 1.917.251.000.000, industri logam dasar Rp 2.139.536.000.000, industri barang logam dan mesin termasuk peralatannya Rp 9.458.654.000.000 dan industri pengolahan lainnya Rp 614.059.000.000. Jadi total nilai tambah dari hasil industri daerah Jawa Barat tahun 1997 adalah sekitar Rp 35.862.641.000.000. Jumlah industri utama pada tahun 2004 adalah industri makanan, minuman, dan tembakau 795 unit dengan tenaga kerja 99.419 orang, industri tekstil pakaian jadi dan kulit 1.384 unit dengan tenaga kerja 247.492, industri kayu dan barang-barang dari kayu termasuk alat-alat kayu 106 unit dengan tenaga kerja 16.428 orang, jumlah industri kertas dan barang dari kertas cetakan dan penerbitan 151 unit dengan tenaga kerja 32.986 orang, industri barang galian bukan logam kecuali minyak bumi 621 unit dengan tenaga kerja 54.735 orang, industri logam dasar 47 unit dengan tenaga kerja 9.858 orang, industri mesin dan peralatan lain 265 dengan tenaga kerja 66.389 orang, dan industri pengolahan lain berjumlah 1.434 unit dengan tenaga kerja 330.056 orang.

4.5.7. Sektor Pertambangan