sungai-sungai serta budidaya udang sampai sekarang belum dikembangkan secara optimal. Zona Ekonomi Ekslusif ZEE juga belum dimanfaatkan, seharusnya
dapat dikembangkan lebih baik. Hasil perikanan tahun 1998: perikanan laut 173.337 ton dengan nilai Rp 751.317.000.000 dan perikanan darat 384.752 ton
dengan nilai Rp 2.370.527.000.000. Sedangkan hasil produksi perikanan tahun 2005 : perikanan laut 154.600,87 ton dengan nilai Rp 1.075.797.000.000 dan
perikanan darat 303.950,48 ton dengan nilai Rp 2.678.552.000.000. Data tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan produksi perikanan laut sebesar -
18.736,13 ton dan perikanan darat turun sebesar -80.801,52 ton. Namun, nilai dari perikanan laut meningkat Rp 324.480.000.000 dan perikanan darat meningkat Rp
308.025.000.000.
4.5.4. Sektor Kehutanan
Produksi hasil hutan di Jawa Barat disajikan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 4.8. Produksi Hutan di Jawa Barat Tahun 1998 dan Tahun 2005
Produksi Komoditi
1998 2005 Kayu Jati
88.785 m
3
74.192 m
3
Kayu Rimba 239.110 m
3
103.508 m
3
Kayu Tebangan 325.895 m
3
161.279 m
3
Kayu Bakar 76.432 m
3
16.421 m
3
Getah Pinus 7.998 ton
5.570.924 ton Daun Kayu Putih
10.142 ton 11.135 ton
Minyak Kayu Putih 67.468 liter
37.529 liter Arang 545
ton -
Rotan 437.679 batang
120.883 batang
Sumber: BPS, 2006 BPS, 2000
Jawa Barat juga memiliki potensi hutan alam dan hutan tanaman yang belum dimanfaatkan dan selama ini peranannya penting untuk menjaga stabilitas sumber daya
alam dan memiliki empat fungsi, yakni hutan lindung, hutan produksi, hutan suaka dan wisata, serta hutan cadangan.
4.5.5. Sektor Perkebunan
Perkebunan di Jawa Barat pada umumnya merupakan perkebunan rakyat, perkebunan swasta besar, dan perkebunan Badan Usaha Milik Negara BUMN
dengan komoditas utama berupa teh, karet, kelapa, kelapa sawit, tebu, kopi, cengkeh, coklat, dan sebagainya.
Tabel 4.9. Produksi Perkebunan Negara dan Swasta Tahun 1998 dan Tahun 2005 Ton
Perkebunan Besar Negara Perkebunan Besar Swasta
Komoditi
1998 2005 1998 2005 Karet
8.938 22.508,70
6.689,23 10.617,23
Kelapa 4.537 552,65
- 1.896,71
Kelapa Sawit 42.570
223,77 46,52
49.493,44 Teh 36.138
58.462,72 16.390,98
34.407,76 Kina 704
676,98 -
137,74 Kakao 959
1.551,30 1.224,69
1.544,41 Cengkeh -
- 16,92 404,01
Sumber: BPS, 2006 BPS, 2000
Perkebunan rakyat tersebar di semua wilayah Jawa Barat. Perkebunan ini dimiliki langsung secara perseorangan oleh penduduk Jawa Barat. Sehingga hasil
produksi dari perkebunan rakyat lebih bervariasi. Karena setiap individu menanam komoditi pertanian yang berbeda-beda berdasarkan kecenderungan di
daerah masing-masing. Hasil perkebunan ini sebagiannya dimanfaatkan oleh penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sebagiannya lagi dijual untuk
memperoleh pendapatan tambahan. Sedangkan produksi perkebunan rakyat dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.10. Hasil Perkebunan Rakyat Tahun 1998 dan Tahun 2005
Produksi Ton Komoditi
1998 2005 Karet 5.694,79
3.587,38 Kelapa 109.522,68
143.613,38 Kelapa Sawit
21.826,60 -
Teh 12.572,98 33.756,58
Kina 324 79,96
Kakao 587,58 774,93
Cengkeh 3.181,44 4.973,27
Aren 5.154,92 6.676,90
Jahe 12.253,46 17.148,59
Kapuk 1.097,64 1.001,63
Kapulaga 130,07 491,60
Kemiri 94,07 298,57
Kenanga 62,37 37,08
Kencur 5.177,03 16.624,84
Lada 109,98 680,27
Laos 827,53 3.306,41
Mendong 1.003,60 5.355,36
Pandan 1.124,52 500,75
Pala 143 559,97
Tebu 38.194,41 53.518,92
Tembakau 1.101,08 6.075,69
Panili 70,57 327,17
Pinang 94,28 288,35
Sereh Wangi 45,45
522,79 Melinjo 3.371,69
3.722,23
Sumber : BPS, 2006 BPS, 2000
4.5.6. Sektor Industri