Sektor Pertanian Realisasi Sektor-Sektor Ekonomi

4.5. Realisasi Sektor-Sektor Ekonomi

Daerah Jawa Barat luas wilayahnya mencapai 43.177,22 km 2 secara keseluruhan terdiri dari areal hutan 8.486 km 2 atau 19,6 persen, padang rumput 432 km 2 atau 1 persen, tegalan 3.584 km 2 atau 8,3 persen, perkebunan 3.022 km 2 atau 7 persen, kebun dan hutan lindung 8.160 km 2 atau 18,9 persen, kolam dan tambak 820 km 2 atau 1,9 persen, permukiman penduduk 3.368 km 2 atau 7,8 persen, dan areal lain seluas 15.305,22 km 2 atau 35,4 persen dari seluruh luas wilayah Jawa Barat. Jawa Barat memiliki potensi yang baik dalam sektor pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, industri dan pariwisata. Realisasi produksi masing-masing sektor terhadap perekonomian Jawa Barat pada Otonomi Daerah akan lebih besar dibandingkan produksi sebelum Otonomi Daerah dengan asumsi Otonomi Daerah dapat dilaksanakan dengan lancar dan sebaliknya. Hasil- hasil per sektor pada tahun 1998 dan tahun 2005 akan memperlihatkan sampai sejauh mana Otonomi Daerah telah direalisasikan di Jawa Barat.

4.5.1. Sektor Pertanian

Potensi pertanian di Jawa Barat tersebar secara merata di seluruh daerah, yang meliputi komoditas padi, palawija, dan hortikultur. Selain itu, jenis sayuran dan buah-buahan di daerah Jawa Barat memiliki potensi yang sangat menjanjikan. Walaupun lahan pertanian berkurang setiap tahun, tapi dengan teknik pertanian yang lebih maju sebenarnya Jawa Barat masih memungkinkan mendapatkan hasil melimpah. Hasil pertanian di daerah ini pada tahun 1998 dan tahun 2005 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.4. Hasil Pertanian Provinsi Jawa Barat Tahun 1998 dan Tahun 2005 Tahun 1998 Tahun 2005 Komoditi Luas Panen Ha Produksi Ton Luas Panen Ha Produksi Ton Padi sawah- ladang 2.179.976 9.795.638 1.894.796 9.787.217 Jagung 158.993 426.430 117.413 587.186 Ubi Kayu 128.642 1.650.881 117.786 2.068.981 Kedelai 57.385 70.976 17.934 23.845 Kacang Hijau 19.011 17.435 15.437 15.611 Ubi Jalar 40.574 443.745 30.794 390.386 Kacang Tanah 92.715 104.141 71.523 100.775 Sumber : BPS, 2006 BPS, 2000 Sedangkan hasil produksi sayur-sayuran sebagai berikut: Tabel 4.5. Hasil Sayur-Sayuran Tahun 1998 dan Tahun 2005 Produksi Ton Jenis Sayuran 1998 2005 Bawang Daun 13.862 264.829 Bawang Merah 10.563 118.795 Kentang 21.994 359.892 Kubis 18.227 434.578 Lobak 319 22.627 Sawi 13.676 235.811 Kacang Panjang 26.096 165.956 Wortel 4.972 215.176 Buncis 8.719 120.881 Bayam 5.808 38.551 Cabe 19.165 198.347 Tomat 10.510 586.286 Terong 7.774 76.486 Kangkung 5.323 58.613 Ketimun 19.702 211.240 Sumber : BPS, 2006 BPS, 2000 Buah-buahan yang dihasilkan di Jawa Barat sangat beraneka ragam. Selain memenuhi kebutuhan penduduk Jawa Barat, buah-buahan ini juga dikirim untuk memenuhi kebutuhan penduduk Jakarta. Hasil buah-buahan di Provinsi Jawa Barat disajikan pada tabel berikut. Tabel 4.6. Hasil Buah-Buahan Tahun 1998 dan Tahun 2005 Produksi Ton Jenis Buah 1998 2005 Alpukat 50.475,5 86.463 Jeruk 44.607,5 21.180 Durian 38.943,3 32.565 Duku 11.865,8 13.289 Jambu Biji 54.322,6 47.609 Mangga 80.231,4 270.955 Nanas 62.249,6 181.149 Pepaya 52.511,7 57.307 Pisang 1.015.330,9 1.419.096 Rambutan 38.699,4 125.197 Salak 64.885,4 123.019 Belimbing 10.150,9 12.350 Nangka 65.800,2 66.949 Sukun 1.349,4 14.249 Buah Lain 116,4 75.571 Sumber: BPS, 2006 BPS, 2000 Dalam struktur perekonomian di Jawa Barat, sektor pertanian merupakan sektor dominan kedua terbesar setelah industri. Jika hasil pertanian pangan, termasuk hasil sayur-sayuran dan buah-buahan ini dapat dibudidayakan melalui teknologi canggih, daerah Jawa Barat bisa seperti Thailand. Apalagi banyak SDM berkualitas perguruan tinggi seperti ITB, IPB, Padjajaran, dan Unpar.

4.5.2. Sektor Peternakan