Penduduk Tenaga Kerja Kependudukan dan Tenaga Kerja

4.2.1. Penduduk

Jumlah penduduk Jawa Barat pada tahun 2005 mencapai 39,96 juta jiwa. Pada tahun 2002 baru mencapai 37,20 juta jiwa, meningkat lagi menjadi 38,10 juta jiwa di tahun 2003, sedangkan tahun 2004 menjadi 39,10 juta jiwa. Pada tahun 2005 penduduk terbanyak di Jawa Barat ada di Kabupaten Bandung, yaitu sebesar 4,26 juta jiwa kemudian diikuti oleh Kabupaten Bogor 4,10 juta jiwa. Jumlah rumah tangga pada tahun 2005 di Jawa Barat mencapai 10.781.410 rumah tangga. Tertinggi berada di wilayah Kabupaten Bandung, yaitu 1.100.960 rumah tangga, Kabupaten Bogor sebesar 967.136 rumah tangga dan ketiga terbesar adalah Kota Bandung sebesar 672.896 rumah tangga. Di tahun 2005, kepadatan penduduk Jawa Barat mencapai 1.378,65 orang per kilo meter persegi. Kota Bandung masih merupakan daerah terpadat, yaitu sebesar 13.792,48 orang per kilo meter persegi, sedangkan yang terendah Kabupaten Ciamis hanya sebesar 681,70 orang per kilo meter persegi.

4.2.2. Tenaga Kerja

a. Komposisi Penduduk Usia Kerja Penduduk Usia Kerja didefinisikan sebagai penduduk yang berumur 10 tahun dan lebih. Mereka terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Proporsi penduduk yang tergolong angkatan kerja adalah mereka yang aktif dalam kegiatan ekonomi. Keterlibatan penduduk dalam kegiatan ekonomi diukur dengan porsi penduduk yang masuk dalam pasar kerja yakni yang bekerja atau mencari pekerjaan. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK merupakan ukuran yang menggambarkan jumlah angkatan kerja untuk setiap 100 tenaga kerja. TPAK Jawa Barat tahun 2005 sebesar 62,88 lebih tinggi dibanding tahun 2004 sebesar 62,45 atau naik sebesar 0,69 persen. Kesempatan kerja memberikan gambaran besarnya tingkat penyerapan pasar kerja, sehingga angkatan kerja yang tidak terserap dikategorikan sebagai penganggur. Pada tahun 2005, jumlah angkatan kerja di seluruh Provinsi Jawa Barat sebanyak 17.040.084 orang. Yang aktif bekerja sebanyak 88,09 persen, dan yang menganggur sebanyak 11,91 persen. b. Komposisi Penduduk Yang Bekerja Proporsi pekerja menurut lapangan pekerjaan merupakan salah satu ukuran untuk melihat potensi sektor perekonomian dalam menyerap tenaga kerja. Hal lain dapat pula mencerminkan struktur perekonomian suatu wilayah. Sebagian besar penduduk Jawa Barat yang bekerja pada tahun 2005, memiliki jenis pekerjaan utama sebagai tenaga produksi, tenaga usaha pertanian dan tenaga usaha penjualan. Persentase penduduk yang bekerja pada sektor tersebut masing-masing 34,38 persen, 29,26 persen, dan 21,37 persen. Sedangkan yang bekerja sebagai tenaga ahli dan profesional masih sedikit. Tenaga profesional hanya berjumlah 3,77 persen, tenaga kepemimpinan sebanyak 0,54 persen, dan anggota TNI 0,53 persen. Pertumbuhan tenaga kerja yang kurang diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja akan menyebabkan tingkat kesempatan kerja cenderung menurun. Jumlah penduduk Jawa Barat yang mencari kerja pada tahun 2005 berjumlah 4.614.356 orang. Dari total tersebut, pencari kerja lulusan SLTA sebanyak 71,42 persen, lulusan Sarjana sebanyak 6,5 persen, SLTP 9,45 persen, lulusan Sarjana Muda 10,59 persen, dan lulusan SD 3,50 persen. Dapat disimpulkan bahwa dari semua pengangguran terbuka yang ada di Provinsi Jawa Barat, sebagian besar berpendidikan rendah.

4.3. Sosial