Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

diperoleh dari analisis tersebut menunjukkan bahwa besarnya ketimpangan dengan memasukkan PDRB sektor pertanian dalam perhitungan lebih kecil dibandingkan dengan tanpa memasukkan PDRB sektor pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian mempunyai peran untuk mengurangi ketimpangan pendapatan yang terjadi di Provinsi Lampung. Persentase perubahan ketimpangan pendapatan dengan memasukkan PDRB sektor pertanian dengan tanpa memasukkan PDRB sektor pertanian berada diatas 40 persen. Tabel 2.5. Indeks Ketimpangan Pendapatan Daerah di Provinsi Lampung Tahun 1995-2001 CVw Tahun Tanpa PDRB Sektor Pertanian Dengan PDRB Sektor Pertanian Persentase Penurunan Ketimpangan Pendapatan Daerah 1995 0,8373 0,4404 47,4 1996 0,8380 0,4499 46,3 1997 0,8391 0,4846 42,2 1998 0,8369 0,4426 47,1 1999 0,7951 0,4207 47,1 2000 0,7793 0,4160 46,6 Sumber: Hendra, 2004

2.6. Kerangka Pemikiran

Harian Kompas tahun 2004 melakukan survei di 32 provinsi berkenaan dengan permasalahan di tanah air. Hasil survei menunjukkan bahwa kemiskinan menempati urutan kedua setelah pengangguran sebagai persoalan yang mendesak diselesaikan. Sehingga menjadi masukan bagi pemerintahan hasil Pemilu 2004 untuk memprioritaskan permasalahan kemiskinan. Karena kemiskinan akan terus bertambah jika tidak ada upaya untuk menguranginya. Tabel 2.6. Persoalan-Persoalan Masyarakat Yang Paling Mendesak Untuk Segera Diatasi oleh Presiden Terpilih Jenis Persoalan Persentase Plilihan Pengangguran 22,7 Kemiskinan 20,2 Keamanan 11,5 Stabilitas Harga 10,4 Kualitas Pendidikan 7,5 Korupsi 4,3 Kerusakan Lingkungan 3,3 Infrastruktur 3,1 Pembenahan Aparat 1,9 Lainnya 15,1 Sumber: Kompas, 2004 Kaitan antara kemiskinan dengan ketimpangan pendapatan sangat erat. Kemiskinan yang terdapat di suatu daerah merupakan gejala ketimpangan pendapatan. Makin tinggi angka kemiskinan, maka akan meningkatkan ketimpangan pendapatan. Jawa Barat merupakan provinsi terbanyak penduduknya dengan sejumlah potensi wilayah. Tapi, kemiskinan masih bertambah di daerah- daerah di Jawa Barat. Penelitian ini akan melihat perkembangan masing-masing daerah di Jawa Barat. Kemiskinan di Jawa Barat belum berkurang secara signifikan. Sehingga, untuk melihat perubahan, periode penelitian dibagi menjadi Pra Otonomi Daerah dan Masa Otonomi Daerah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengukur kemajuan masing-masing kabupaten dan kota di Jawa Barat berdasarkan laju PDRB dan PDRB per kapita, kemudian dibandingkan dengan laju PDRB dan PDRB per kapita provinsi. Sehingga terdapat daerah-daerah berdasarkan Klasen Typologi. Ketimpangan pendapatan antar daerah di Provinsi Jawa Barat, dihitung dengan menggunakan Indeks Williamson. Maka besarnya nilai ketimpangan daerah setiap tahun selama periode penelitian dapat diketahui. Untuk melihat turun-naiknya indeks ketimpangan, angka-angka ketimpangan daerah diplot ke dalam sebuah grafik, sehingga diperoleh trend ketimpangan yang terjadi di Jawa Barat. Pra Otonomi Daerah 1997-2000 Masa Otonomi Daerah 2001-2005 Kemiskinan di Jawa Barat Ketimpangan Pendapatan Klasen Typologi Indeks CVw Trend Ketimpangan Kesimpulan Keterangan : Yang Dianalisis Alat Analisis Gambar 2.2. Bagan Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN