Tinjauan Kepustakaan Penerapan Sita Umum Terhadap Aset Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Persero Pailit Terkait Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara

11 skripsi sebelum skripsi ini dibuat, maka hal itu dapat dimintakan pertanggungjawabannya.

E. Tinjauan Kepustakaan

1. Pengertian BUMN Persero Pengertian BUMN di dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN Pasal 1 angka 1 adalah “Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan .” BUMN Persero adalah BUMN yang berbentuk Perseroan Terbatas selanjutnya disebut PT yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51 lima puluh persen sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan. 13 PT adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham. 14 2. Pengertian keuangan negara dan perbendaharaan negara Pengertian kuangan negara menurut M. Ichwan adalah “rencana kegiatan secara kuantitatif dengan angka-angka di antaranya diwujudkan dalam jumlah mata uang, yang akan dijalankan untuk masa mendatang, lazimnya 1 satu tahun mendatang .” 15 Pengertian keuangan negara menurut Geodhart adalah “keseluruhan undang-undang yang ditetapkan secara periodik yang memberikan kekuasaan pemerintah untuk melaksanakan pengeluaran mengenai periode tertentu dan menunjukan alat pembiayaan yang diperlukan untuk menutup pengeluaran tersebut .” 16 13 Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN Pasal 1 angka 2. 14 Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 1 angka 1. 15 W. Riawan Tjandra, Hukum Keuangan Negara Jakarta: PT. Grasindo, 2013, hlm. 1. 16 Ibid, Universitas Sumatera Utara 12 Unsur-unsur keuangan negara menurut Geodhart meliputi: a. Periodik b. Pemerintah sebagai pelaksana anggaran c. Pelaksanaan anggaran mencangkup 2 dua wewenang, yaitu: wewenang pengeluaran dan wewenang untuk menggali sumber-sumber pembiayaan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran yang bersangkutan. d. Bentuk anggaran negara adalah berupa suatu undang-undang. Menurut Glenn A. Welsch keuangan negara budget adalah “suatu bentuk statement dari rencana dan kebijaksanaan manajemen yang dipakai dalam suatu periode tertentu sebagai petunjuk atau blue print di dalam periode itu .” 17 Sedangkan Menurut John F. Due budget adalah 18 suatu rencana keuangan untuk suatu periode waktu tertentu. Government budget anggaran belanja pemerintah adalah suatu pernyataan mengenai pengeluaran atau belanja yang diusulkan dan penerimaan untuk masa mendatang bersama dengan data tentang pengeluaran dan penerimaan sebenarnya untuk periode mendatang dan periode yang telah lampau. Unsur-unsur definisi John F. Due adalah: a. Biasanya anggaran belanja memuat data-data keuangan mengenai pengeluaran-pengeluaran dan penerimaan-penerimaan dari tahun-tahun yang sudah lalu. b. Jumlah-jumlah yang diusulkan untuk tahun yang akan datang. c. Jumlah taksiran-taksiran untuk tahu yang sedang berjalan. d. Rencana keuangan tersebut untuk suatu periode tertentu. Pengertian keuangan negara menu rut Otto Ekstein adalah “suatu pernyataan rinci tentang pengeluaran dan penerimaan pemerintah untuk waktu 17 Ibid, hlm. 2. 18 Ibid, Universitas Sumatera Utara 13 satu tahun .” 19 Sedangkan pengertian keuangan negara menurut Van der Kemp adalah “semua hak yang dapat dinilai dengan uang, demikian pula segala sesuatu baik berupa uang ataupun barang yang dapat dijadikan milik negara berhubungan dengan hak-hak tersebut .” 20 Sementara itu seminar ICW tanggal 30 Agustus 5 September 1970 di Jakarta merekomendasikan pengertian keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang dan segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. 21 Pengertian keuangan negara menurut UU KN Pasal 1 angka 1 adalah “semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu, baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara yang berkaitan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut .” Adapun pengertian perbendaharaan negara di dalam UU PN Pasal 1 angka 1 adalah “pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan APBD .” 3. Pengertian kepailitan Menurut bahasa Perancis, istilah “faillite” artinya pemogokan atau kemacetan dalam melakukan pembayaran. Oleh sebab itu orang mogok atau macet atau berhenti membayar utangnya dalam bahasa Perancis disebut lefailli. Untuk arti yang sama di dalam bahasa Belanda dipergunakan istilah failliet. 19 Ibid, 20 Ibid, 21 Ibid, hlm. 3 Universitas Sumatera Utara 14 Sedangkan di dalam bahasa Inggris dikenal istilah “to fail” dan di dalam bahasa latin dipergunakan istilah “fallire.” 22 Dalam Black’s Law Dictionary pailit atau Bankrupt adalah 23 “the state or condition of a person individual, partnership, corporation, municipality who is unable to pay its de bt as they are, or become due.” The term includes a person against whom an involuntary petition has been filed, or who has filed a voluntary petition, or who has been adjudged a bankrupt. Dari pengertian yang diberikan dalam Black’s Law Dictionary tersebut dapat kita lihat bahwa pengertian pailit dihubungkan dengan ketidakmampuan untuk membayar dari seorang debitur atas utang- utangnya yang telah jatuh tempo. Ketidakmampuan tersebut harus disertai dengan suatu tindakan nyata untuk mengajukan, baik yang dilakukan secara sukarela oleh debitur sendiri, maupun atas permintaan pihak ketiga di luar debitur, suatu permohonan pernyataan pailit ke Pengadilan. Peraturan kepailitan yang lama, yaitu Fv S. 1905 No. 217 jo. 1906 No. 348 yang dimaksud pailit adalah, setiap berutang debitur yang ada dalam keadaan berhenti membayar, baik atas laporan sendiri maupun atas permohonan seseorang atau lebih berpiutang kreditur, dengan putusan hakim dinyatakan dalam keadaan pailit. 24 Ketentuan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 tentang Kepailitan Pasal 1 angka 1, yang menyebutkan kepailitan adalah: Debitur yang mempunyai dua atau lebih kreditur dan tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan yang berwenang sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, baik atas permohonannya sendiri, maupun atas permintaan seorang atau lebih krediturnya. 22 Zainal Asikin, Hukum Kepailitan dan Penundaan Pembayaran di Indonesia Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002 , hlm. 26. 23 Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis Kepailitan Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002, hlm. 11. 24 Lihat Fv S. 1905 No. 217 jo. S. 1906 No. 348, Pasal 1 ayat 1 Universitas Sumatera Utara 15 Menurut undang-undang tentang kepailitan yang baru yakni UU KPKPU Pasal 1 angka 1, bahwa yang dimaksud kepailitan adalah “sita umum atas semua kekayaan debitur pailit yang pengurusannya dan pemberesannya dilakukan oleh kurator di bawah pengawasan hakim pengawas .” Sita umum yang dimaksud dalam kepailitan adalah rangkaian penyitaan yang meliputi seluruh harta kekayaan debitur Pailit sejak putusan pernyataan pailit diucapkan serta segala sesuatu yang diperoleh selama kepailitan. Sita umum mengakhiri sita dan eksekusi sendiri- sendiri yang dilakukan oleh para kreditur sehingga para kreditur harus tunduk secara bersama-sama concursus creditorum. 25

F. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Pelayanan Umum yang Dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Persero dalam Melaksanakan Maksud dan Tujuannya ditinjau dari Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara (studi pada PT. Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Suma

2 49 114

Analisis Yuridis Terhadap Pengurusan Piutang Perusahaan Negara Dikaitkan dengan Non Performing Loan Pada Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN):(Studi Pada PT Bank Mandiri Tbk (Persero) Wilayah I Medan)

2 63 130

Analisis Kebijakan Privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2010)

9 152 128

Analisis Hukum Privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Melalui Pasar Modal: Studi Mengenai Go Public Pt. Krakatau Steel (Persero) Tbk

17 131 163

Kemitraan Usaha Kecil Menengah Dengan Badan Usaha Milik Negara Di Kota Medan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) dan PT. Jamsostek (PERSERO) Cabang Kantor Medan)

0 56 199

ANALISIS SITA UMUM HARTA KEKAYAAN BUMN PERSERO YANG TELAH DINYATAKAN PAILIT TERKAIT BERLAKUNYA UNDANG-UNDANV NO 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA.

0 0 12

BAB II KETERKAITAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERSERO DENGAN BADAN HUKUM PERSEROAN TERBATAS A. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia - Penerapan Sita Umum Terhadap Aset Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Persero Pailit Terkait Undang-Undang N

2 1 31

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penerapan Sita Umum Terhadap Aset Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Persero Pailit Terkait Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara

0 0 19

PENERAPAN SITA UMUM TERHADAP ASET PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) PERSERO PAILIT TERKAIT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA SKRIPSI

0 0 8

Pelayanan Umum yang Dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Persero dalam Melaksanakan Maksud dan Tujuannya ditinjau dari Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara (studi pada PT. Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Suma

0 0 11