47
d. Pertanggungjawaban responsibility, yaitu perwujudan kewajiban organ
perusahaan untuk melaporkan kesesuaian pengelolaan perusahaan dengan peraturan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan keberhasilan
maupun kegagalannya dalam pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan; dan
e. Kewajaran fairness, yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi
hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Prinsip-prinsip dasar tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk konkrit antara lain dengan melakukan pemisahan tanggung jawab dan kewenangan yang
disertai dengan mekanisme kerjasam antara organ-organ perusahaan. Melakukan pengawasan ketika organ-organ tersebut melaksanakan tugasnya untuk
menghindari adanya benturan kepentingan atau tekanan, melakukan sistem pengendalian internal dan eksternal yang kuat, dan pengungkapan informasi
material mengenai perusahaan melalui media yang dapat diakses dengan mudah oleh pihak-pihak yang berkepentingan, serta menetapkan visi, misi, tujuan dan
strategi secara jelas sehingga kinerja perusahaan maupun kontribusi masing- masing individu dapat dinilai secara objektif.
87
D. Keterkaitan BUMN Persero dengan Perseroan Terbatas
Badan Usaha Milik Negara Persero dengan PT memiliki keterkaitan yang sangat erat, di mana bentuk badan hukum PT dipilih sebagai bentuk pengelolaan
BUMN Persero. Kesempurnaan bentuk PT sebagai subjek hukum menjadi dasar
87
Ibid,
Universitas Sumatera Utara
48
pemilihan tersebut. PT sebagai badan hukum memiliki dua karakter utama yaitu pertama, statusnya sebagai badan hukum yang mempunyai kekayaan terpisah
separate legal entity dan kedua, modal yang terbagi atas saham-saham shares. Pada karakter pertama, kekayaan terpisah atau separate legal entity,
penting diadopsi untuk menghilangkan birokrasi dan rigiditas, yang menjadi problem pengembangan perusahaan negara. Dengan separate legal entity, persero
dapat memisahkan diri dari pengaruh negara, dapat melakukan tindakan hukum dalam lingkup hukum privat privatrechthandeling atau melakukan bisnis
bisniszakelijk tanpa diganggu birokrasi.
88
Pada karakter kedua, bahwa modal persero juga diinginkan terbagi atas saham seperti pada PT, merupakan solusi tepat dari permasalahan investasi negara
pada usaha patungan atau joint venture. Dalam joint venture, jumlah modal yang diinvestasikan oleh para pihak dan kontribusi manajerial seringkali sulit
dievaluasi, sehingga sering terjadi perselisihan. Dengan saham pembagian keuntungan menjadi jelas, sebab semua keuntungan dibagi secara jelas dalam
bentuk deviden.
89
Hal tersebut merupakan konsekuensi dari bentuk perusahaan PT, yang merupakan suatu badan usaha yang sempurna baik sebagai kesatuan
ekonomi maupun sebagai kesatuan hukum. Keterkaitan BUMN Persero dengan PT dapat dilihat dari ketentuan yang
menyatakan “PERSERO” adalah perusahaan dalam bentuk PT yang diatur menurut ketentuan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha
Milik Negara. Patut dipersoalkan, apakah persero itu sesungguhnya suatu bentuk tersendiri yang sama dengan PT, ataukah memang persero itu identik dengan PT.
88
Kelik Pramudya, “Perbandingan antara BUMN Persero dengan Perseroan Terbatas,” http:click-gtg.blogspot.com diakses Sabtu 07 Agustus 2010.
89
Ibid,
Universitas Sumatera Utara
49
Dalam lampiran Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 1967, pada butir C2, dinyatakan “status hukumnya sebagai badan perdata, yang berbentuk PT”. Dalam
Pasal 2 UU No. 9 Tahun 1969 dinyatakan bahwa “Persero” adalah perusahaan dalam bentuk PT seperti diatur menurut ketentuan-ketentuan Kitab Undang-
undang Hukum Dagang KUHD, Stb. 1847: 23, sebagaimana yang telah beberapa kali diubah dan ditambah, baik yang untuk saham-sahamnya untuk sebagian
maupun seluruhnya dimiliki negara”. Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1969 dalam Pasal 1, menyebutkan bahwa bentuk Persero sebagai “PT”.
90
Bentuk usaha negara salah satunya adalah PT akan tetapi PP No. 12 Tahun 1969 sebagai peraturan yang melaksanakan UU No. 9 Tahun 1969 menyebutnya
Perusahaan PT dan Perseroan Persero tidak ada bedanya, hanya yang terakhir ini disebut dengan perusahaan perseroan Persero dikarenakan adanya uang negara
yang telah disisihkan khusus untuk itu dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
91
Sebagaimana yang telah diterangkan dalam UU BUMN Pasal 11 bahwa terhadap persero berlaku segala ketentuan dan prinsip-prinsip yang berlaku bagi
perseroan. Juga diterangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengawasan dan Pembubaran BUMN Pasal 4 ayat 2 yang
menyatakan pendirian perseroan dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang PT. Tidak hanya itu dari segi pengurusan,
pengawasan dan pembubaran persero dilakukan berdasarkan ketentuan dan prinsip-prinsip yang berlaku bagi PT.
92
Makna usaha dari didirikannya BUMN
90
Rudhi Prasetya, Op.Cit, hlm. 97
91
Ibid, hlm. 98.
92
Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pedirian, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara.
Universitas Sumatera Utara
50
Persero dan PT adalah sama yaitu untuk memupuk keuntungan, pelayanan dan pembinaan organisasi yang baik, efektif, efisien, dan ekonomi secara business-
zakelijk, cost-accounting principles, management effectivennes, dan pelayanan
umum yang baik, memuaskan dan memperoleh laba. Hal ini menjelaskan bahwa BUMN Persero itu sesungguhnya bukan suatu
bentuk tersendiri yang sama dengan PT, melainkan memang persero itu identik dengan PT. Dengan kata lain BUMN Persero itu sendiri adalah PT, oleh karena itu
dalam melakukam kegiatannya sebagai subjek hukum BUMN Persero senantiasa tunduk terhadap peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang PT.
Universitas Sumatera Utara
51
BAB III ASET NEGARA DALAM BADAN USAHA MILIK NEGARA PERSERO
A. Keuangan Negara dalam BUMN Persero