Penyimpanan Krim Pengisi Coklat Kandungan Asam Lemak Uji Solid Fat Content SFC

40 dengan menggunakan minyak sawit, sedangkan krim pengisi coklat lainnya dibuat dengan menggunakan minyak rapeseed. Krim pengisi coklat berbahan baku minyak rapeseed dinotasikan sebagai krim pengisi coklat sA, B, C, dan D. Jumlah minyak sawit yang digunakan pada krim pengisi coklat standar sebesar 30 dari total berat bahan baku lain. Jumlah minyak rapeseed yang digunakan pada krim pengisi coklat A, B, C, dan D secara berurutan sebesar 30, 30, 28, dan 28 dari total berat bahan baku lain. Jumlah gula, susu full cream, whey powder, lesitin dan antioksidan pada krim pengisi coklat A, B, C, dan D sama, sehingga perbedaannya hanya terdapat pada jumlah minyak dan suhu prosesnya saja. Suhu proses yang diterapkan pada krim pengisi coklat standar sebesar 45 o C. Suhu proses yang diterapkan pada krim pengisi coklat A, B, C, dan D secara berurutan sebesar 45 o C, 55 o C, 45 o C, dan 55 o C. Waktu pengadukan disesuaikan dengan waktu pengadukan krim pengisi coklat standar untuk mencapai ukuran partikel standar perusahaan, yaitu selama tiga jam. Setelah itu krim pengisi coklat dikemas menggunakan cup dan didinginkan pada suhu 20 o C selama tiga hari. Proses pembuatan krim pengisi coklat secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 3. Pada tahap ini, pengujian dilakukan terhadap nilai SFC, ukuran partikel, viskositas, dan stabilitas emulsi krim pengisi coklat.

3. Penyimpanan Krim Pengisi Coklat

Krim pengisi coklat yang telah selesai diproduksi kemudian disimpan pada tiga tempat dengan flukutuasi suhu yang berbeda yaitu pada tempat bersuhu rendah dengan rentang suhu 8-11 o C, tempat dengan suhu ruang dengan rentang suhu 29,3-29,8 o C, dan tempat dengan fluktuasi suhu yang sangat besar dengan rentang suhu 28-48 o C. Rentang suhu pada tempat bersuhu rendah diperoleh dari perubahan suhu yang tercatat pada pengukur suhu alat pendingin ruangan. Rentang fluktuasi suhu ruang dan fluktuasi suhu yang besar diperoleh dengan mengukur perubahan suhu menggunakan data logger. Data logger adalah alat yang mampu 41 mengukur suhu setiap waktu dengan rentang waktu tertentu sesuai program yang diberikan. Suhu diukur setiap sepuluh menit sekali selama satu hari. Pengamatan krim pengisi coklat yang telah disimpan dilakukan terhadap penampakan permukaan dan tingkat kekerasan krimnya. Gambar 3. Proses pembuatan krim pengisi coklat C. PENGAMATAN

1. Kandungan Asam Lemak

Penentuan jenis dan jumlah asam lemak yang terkandung di dalam minyak sawit dan minyak rapeseed dilakukan oleh salah satu supplier untuk PT. Arnott’s Indonesia. Pengiriman sampel minyak untuk diuji kandungan asam lemaknya dilakukan bersamaan dengan pengujian nilai SFC minyak yang digunakan. Salah satu metode standar yang dapat digunakan untuk menentukan kandungan asam lemak dapat dilihat pada Lampiran 11. Minyak + lesitin + antioksidan Pencampuran awal ballmill 25 menit Pencampuran ballmill 3 jam Pengemasan Persiapan dengan disimpan pada 20 o C 3 hari Krim pengisi coklat Gula halus Coklat bubuk Susu full cream Whey powder Analisis 42

2. Uji Solid Fat Content SFC

Uji SFC dilakukan oleh salah satu supplier untuk PT. Arnott’s Indonesia. Sampel yang dikirim adalah minyak rapeseed, minyak sawit, krim pengisi coklat standar dan salah satu krim pengisi coklat berbahan baku minyak rapeseed yang mendekati standar krim pengisi coklat perusahaan. Salah satu metode standar yang dapat digunakan untuk menentukan nilai SFC dapat dilihat pada Lampiran 12.

3. Ukuran Partikel Krim Pengisi Coklat