Net Present Value NPV
474
Untuk mengetahui secara kompre- hensif tentang kriteria layak atau tidaknya
suatu aktivitas usaha dapat digunakan lima kriteria investasi, yaitu :
Payback Period, Bene
¿t Cost Ratio BCR, Net Present Value NPV, Net Bene
¿t Cost Ratio Net BCR, dan Internal Rate of
Return IRR. Namun tiga kriteria terakhir yang umum dipakai dan dipertanggungja-
wabkan untuk penggunaan-penggunaan tertentu. Sebaliknya dua kriteria pertama
didasarkan atas salah pengertian tentang sifat dasar biaya sehingga tidak menye-
babkan kekeliruan dalam urutan peluang investasi. Kedua kriteria ini sering tidak
dianjurkan untuk dipergunakan Ernan R., S. Saefulhakim, dan D.R. Panuju, 2007.
Unsur-unsur penting dalam analisis kelayakan nansial adalah harga, pajak,
subsidi, dan bunga. Dalam analisis - nansial, harga yang dipakai adalah harga
pasar, pajak diperhitungkan sebagai bi- aya, subsidi dinilai mengurangi biaya jadi
merupakan bene t. Bunga dalam anali- sis nansial dibedakan atas bunga yang
dibayarkan kepada orang-orang luar dan bunga atas modal sendiri
imputed atau paid to the entily. Bunga yang dibayarkan
kepada orang-orang yang meminjamkan uangnya pada kegiatan usaha dianggap
sebagai cost. Bunga atas modal send- iri tidak dianggap sebagai biaya karena
bunga merupakan bagian dari nansial returns yang diterima.
Selain kriteria investasi yang digu- nakan untuk melihat kelayakan nan-
sial suatu usaha adalah jangka waktu pengembalian modal dengan cara meng-
hitung titik impas
Break Event Point. Perhitungan titik impas ini dilakukan untuk
mengetahui jangka waktu pengembalian modal usaha atau untuki mengetahui vol-
ume produksi nilai penjualan minimal yang harus dicapai agar kegiatan usaha
tidak mengalami kerugian atau penghasi- lan penjualan yang diterima dikurangi bi-
aya yang dikeluarkan sama dengan nol.