Wadah dan Peralatan Budidaya Phytoplankton

349 kegiatan yaitu: 1. Persiapan wadah dan peralatan budidaya 2. Penyiapan media budidaya 3. Pemilihan bibit dan menginokulasi bibit 4. Pemeliharaan pakan alami 5. Pemanenan

7.2.1 Wadah dan Peralatan Budidaya Phytoplankton

Apakah wadah itu? Wadah adalah tempat yang digunakan untuk memelihara organisme air, yaitu tempat yang diguna- kan untuk membudidayakan phytoplakton. Ada beberapa jenis wadah yang dapat digunakan untuk membudidayakan pytoplankton. Pemilihan jenis wadah ini sangat bergantung kepada jenis phy- toplankton dan sistem kulturnya. Jenis-jenis wadah yang dapat di- gunakan untuk membudidaya phytoplankton sangat bergantung pada skala produksi. Tahap awal dalam membudidayakan phytoplankton adalah melakukan isolasi dan kultur murni. Wadah yang digunakan adalah erlenmeyerstoples. Gambar 7.12. Erlenmeyerstoples Peralatannya meliputi jarum ose, pipet kaca, tabung reaksi, dan mikroskop. Gambar 7.13 Cawan petri Gambar 7.14 Jarum ose Gambar 7.15 Pipet kaca Gambar 7.16 Tabung reaksi Gambar 7.17 Mikroskop Pada tahap selanjutnya adalah tahap semimassal dan massal. Wadah yang digunakan antara lain bak semen, tanki plastik, bak beton, dan bak fiber. Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan budidaya phytoplankton secara semimassal dan massal antara lain aeratorblower selang aerasi, batu aerasi, selang air, timbangan, saringan 350 halusseser, ember, gayung, dan gelas ukur kaca. Gambar 7.18 Bak fiber Gambar 7.19 Aerator Untuk membedakan antara kultur semimassal dan massal hanya dari volume media yang dapat disimpan di dalam wadah tersebut. Oleh karena itu, ukuran dari wadah yang akan digunakan sangat menentukan kapasitas produksi dari pakan alami. Peralatan yang digunakan untuk budidaya phytoplankton mempunyai fungsi yang berbeda-beda, misalnya aerator digunakan untuk mensuplai oksigen pada saat membudidayakan pakan alami skala kecil dan menengah, tetapi apabila sudah dilakukan budidaya secara massalskala besar maka peralatan yang digunakan untuk mensuplai oksigen ke dalam wadah budidaya menggunakan blower. Peralatan selang aerasi berfungsi untuk menyalur- kan oksigen dari tabung oksigen ke dalam wadah budidaya, sedangkan batu aerasi digunakan untuk menyebarkan oksigen yang terdapat dalam selang aerasi ke seluruh permukaan air yang terdapat di dalam wadah budidaya. Selang air digunakan untuk memasuk- kan air bersih dari tempat penampungan air ke dalam wadah budidaya. Peralatan ini digunakan juga untuk mengeluarkan kotoran dan air pada saat dilakukan pemeliharaan. Dengan menggunakan selang air akan memudahkan dalam melakukan penyiapan wadah sebelum digunakan untuk budidaya. Peralatan lainnya yang diperlukan dalam mem- budidayakan phytoplankton adalah timbangan. Timbangan yang digunakan boleh berbagai macam bentuk dan skala digitalnya, karena fungsi utama alat ini untuk menimbang bahan yang akan digunakan dalam membudidayakan phytoplankton. Phytoplankton yang dipelihara di dalam wadah pemeliharaan akan tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, harus dipantau kepadatan populasinya di dalam wadah. Alat yang digunakan adalah gelas ukur kaca yang berfungsi untuk melihat kepadatan populasi phytoplankton yang dibudidayakan di dalam wadah pe- meliharaan, mikroskop lengkap dengan haemocytometer untuk budidaya. Selain itu, diperlukan juga plakton net atau saringan halus pada saat akan melakukan pemanenan phytoplankton. Setelah berbagai macam peralatan dan wadah yang digunakan dalam mem- budidayakan pakan alami phytoplankton diidentifikasi dan dijelaskan fungsi dan cara kerjanya wadah tersebut. Langkah pertama, peralatan dan wadah yang akan digunakan ditentukan sesuai dengan skala produksi dan memudahkan kebutuhan. Peralatan dan wadah disiapkan untuk digunakan dalam budidaya phytoplankton. Wadah yang akan digunakan dibersihkan dengan menggunakan sikat dan diberi 351 desinfektan untuk menghindari terjadinya kontaminasi dengan mikroorganisme yang lain. Untuk wadah dan peralatan budidaya skala laboratorium harus dilakukan pensucihamaan dengan sterilisasi alat au- toclave atau dengan larutan chlorin. Wadah yang telah dibersihkan selanjutnya dapat diairi dengan air bersih. Wadah budidaya yang telah diairi dapat digunakan untuk memelihara phytoplankton. Air yang dimasukkan ke dalam wadah budidaya harus bebas dari kontaminan seperti pestisida, deterjen dan chlor. Air yang digunakan sebaiknya diberi oksigen dengan menggunakan aerator dan batu aerasi yang disambungkan dengan selang aerasi. Aerasi ini dapat digunakan pula untuk menetralkan chlor atau meng- hilangkan karbon dioksida di dalam air.

7.2.2 Penyiapan Media Budidaya Phytoplankton