Net Bene ¿t Cost Ratio Internal Rate of Return IRR

475 Dimana : Bt = manfaat yang diperoleh sehubungan dengan suatu usaha pada time series tahun, bulan, dan sebagainya ke-t Rp Ct = Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan suatu usaha pada time series ke-t tidak dilihat apakah biaya tersebut dianggap bersifat modal pembelian peralatan, tanah, konstruksi dan sebagainya Rp I = Merupakan tingkat suku bunga yang relevan T = Periode 1, 2, 3,……………, n

10.3. Net Bene ¿t Cost Ratio

NBC ratio BC ratio BCR merupakan cara eva- luasi usaha dengan membandingkan ni- lai sekarang seluruh hasil yang diperoleh suatu usaha dengan nilai sekarang se- luruh biaya usaha. Seleksi formal BCR adalah bila BCR lebih besar dari 0 BCR 0 maka usaha tersebut menggambar- kan keuntungan dan layak dilaksanakan, namun bila BCR sama dengan 0 BCR = 0 maka usaha tersebut tidak untung dan tidak rugi marjinal sehingga usaha tersebut dilanjutkan atau tidak terserah pengambil keputusan, sedangkan bila BCR kurang dari 0 BCR 0 maka usaha tersebut merugikan sehingga tidak layak untuk dilaksanakan. Rumus BCR dapat ditulis sebagai berikut: Dimana : B = Nilai seluruh hasil C = Nilai seluruh biaya Net BCR adalah perbandingan antara Present Value manfaat bersih positif dengan Presen Value biaya bersih negatif. Seleksi formal Net BCR adalah bila Net BCR lebih besar dari 1 Net BCR 1 maka usaha tersebut menggambarkan keuntungan dan layak untuk dilaksanakan, namun bila Net BCR sama dengan 1 Net BCR = 1 maka usaha tersebut tidak untuk dan tidak rugi marjinal sehingga dilaksanakan atau tidaknya usaha tersebut terserah pengambil keputusan, sedangkan bila Net BCR kurang dari 1 Net BCR 1 maka usaha tersebut merugikan sehingga tidak layak untuk dilaksanakan. Rumus Net BCR dapat ditulis sebagai berikut : Dimana : B = nilai seluruh hasil bersih C = nilai seluruh biaya bersih

10.4. Internal Rate of Return IRR

Cara lain untuk menilai suatu usaha adalah dengan membandingkan nilai IRR dengan discount rate suku bunga, yaitu bila IRR lebih besar dari suku bunga yang telah ditetapkan maka usaha tersebut diterima atau bisa dilaksanakan, namun bila IRR lebih kecil dari suku 476 bunga maka maka usaha tersebut ditolak atau tidak bisa dilaksanakan, sedangkan bila IRR sama dengan suku bunga yang ditetapkan maka usaha tersebut dilaksanakan atau tidak terserah pengambil keputusan. Rumus IRR dapat ditulis sebagai berikut: Dimana : I’ = Tingkat discount rate DR pada saat NPV positif I” = Tingkat discount rate DR pada saat NPV negatif NPV’ = Nilai NPV positif NPV’ = Nilai NPV negatif 10.5. Analisis Break Event Point BEP Analisis BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal atau investasi suatu kegiatan usaha atau sebagai penentu batas pengembalian modal. Produksi minimal suatu kegiatan usaha harus menghasilkan atau menjual produknya agar tidak menderita kerugian, BEP adalah suatu keadaan dimana usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Dimana : TP = Total Penerimaan TB = Total Biaya TBT = Total Biaya Tetap TBV = Total Biaya Variabel Q = Volume penjualan BV = Biaya Variabel per unit Titik BEP adalah pada saat total penerimaan sama dengan total biaya, yaitu TP = TB, karena TP = TBT + BC.Q. Analisa BEP merupakan alat analisis untuk mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha untuk mencapai nilai impas yang artinya suatu usaha tersebut tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian. Suatu usaha dikatakan layak, jika nilai BEP produksi lebih besar dari jumlah unit yang sedang diproduksi saat ini dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini, dimana BEP produksi dan BEP harga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 477

10.6. Aplikasi analisa usaha