CIRI-CIRI PEMASARAN HASIL PERIKANAN

446 lebih besar tinggi karena beralihnya hak milik atas barang, umpamanya ikan nila Tilapia nilotica mempunyai kegunaan faedah yang lebih tinggi bila berada atau dimiliki oleh si A dibandingkan apa- bila berada pada si B. Pemasaran merupakan tindakan atau kegiatan yang berhubungan dengan pergerakan barang atau jasa dari produsen sampai konsumen, maka proses pengaliran barang dari produsen ke konsumen tersebut meliputi proses pengumpulan konsentrasi, proses pengimbangan equalisasi, dan proses penyebaran dispersi. Proses konsentrasi merupakan ta- hap pertama dari aliran barang atau jasa yang dihasilkan dalam jumlah kecil dikumpulkan menjadi jumlah yang lebih besar, agar dapat disalurkan ke pasar- pasar eceran secara lebih e sien. Equal- isasi merupakan proses tahap kedua dari aliran barang atau jasa, kegiatan ini berlangsung antara proses konsentrasi dengan proses dispersi, proses equal- isasi ini merupakan tindakan-tindakan penyesuaian permintaan dan penawaran berdasarkan tempat, waktu, jumlah dan kualitas. Proses dispersi merupakan ta- hap ketiga atau tahap terakhir dari aliran barang atau jasa, dimana barang-barang atau jasa yang terkumpul disebarkan ke arah konsumen. Dengan memahami pengertian dari pemasaran ini maka proses produksi budidaya ikan sebaiknya mengacu pada aspek pasar. Aspek pasar ini akan me- nentukan kapasitas produksi hasil peri- kanan berdasarkan komoditas perikanan yang akan diusahakan dan bagaimana sistem pemasaran yang akan diterapkan. Permintaan terhadap komoditas peri- kanan ini meliputi jumlah ikan yang akan diproduksi yaitu volume atau biomassa, tingkat harga, waktu atau musim

9.2. CIRI-CIRI PEMASARAN HASIL PERIKANAN

Menurut Hana ah dan Saefuddin 1986, pemasaran hasil perikanan mempunyai sejumlah ciri, diantaranya sebagai berikut : 1. Sebagian besar dari hasil perikanan berupa bahan makanan yang dipas- arkan diserap oleh konsumen akhir secara relatif stabil sepanjang tahun, sedangkan penawarannya sangat tergantung kepada produksi yang sangat dipengaruhi oleh iklim. 2. Pada umumnya pedagang pengumpul memberi kredit advanced payment kepada produen petani ikan seb- agai ikatan atau jaminan untuk dapat memperoleh bagian terbesar dari hasil perikanan dalam waktu tertentu. 3. Saluran pemasaran hasil perikanan pada umumnya terdiri dari : produ- sen petani ikan, pedagang peran- tara sebagai pengumpul, grosir wholesaler, pedagang eceran, dan konsumen industri pengolahan atau konsumen akhir. 4. Pergerakan hasil perikanan berupa bahan makanan dari produsen sam- pai konsumen pada umumnya me- liputi proses-proses pengumpulan, pengimbangan, dan penyebaran, dimana proses pengumpulan meru- pakan proses yang terpenting. 5. Kedudukan terpenting dalam pema- saran hasil perikanan terletak pada pedagang pengumpul karena ber- hubungan dengan fungsinya sebagai 447 pengumpul dari daerah produksi yang terpencar-pencar, skala produksi ke- cil-kecil, dan produksinya musiman. Menurut Hana ah dan Saefuddin 1986, barang-barang hasil perikanan dapat digolongkan ke dalam : barang- barang konsumsi dan bahan-bahan mentah. Barang-barang konsumsi adalah produk perikanan yang langsung dipergunakan oleh konsumen akhir dalam bentuk yang sama saat meninggalkan produsen. Sedangkan bahan-bahan mentah adalah produk perikanan yang dipergunakan oleh pabrik atau pengolah processor untuk dijadikan atau menghasilkan barang baru. Barang-barang perikanan mempu- nyai ciri yang dapat mempengaruhi atau menimbulkan masalah dalam pemasar- an. Ciri-ciri tersebut antara lain adalah sebagai berikut : 1. Produksinya musiman, berlangsung dalam ukuran kecil-kecil small scale dan daerah terpencar-pencar. Produksi ikan tertentu dapat berlang- sung secara musiman, sehingga dapat menimbulkan beban musiman peak load dalam pembiayaan, pe- nyimpanan, pengangkutan, dan pen- jualan. Produksi ikan juga dilakukan oleh petani ikan terpencar-pencar dengan ukurannya yang kecil-kecil, sehingga memerlukan lembaga-lem- baga dan fasilitas-fasilitas pemasar- an yang dapat menghimpun hasil perikanan tersebut agar menjadi jumlah yang lebih besar guna diang- kut ke pusat-pusat konsumsi dan pu- sat-pusat pengolahan processing agar lebih e sien. 2. Konsumsi hasil perikanan berupa ba- han makanan relatif stabil sepanjang tahun, sedangkan untuk komoditas tertentu produksinya kadang bersifat musiman dan jumlahnya tidak tentu karena pengaruh cuaca, sehingga menimbulkan masalah dalam pe- nyimpanan dan pembiayaan. 3. Barang hasil perikanan berupa ba- han makanan mempunyai sifat cepat atau mudah rusak perishable. Karena barang-barang hasil perikan- an merupakan organisme hidup, se- hingga mudah atau cepat mengalami kerusakan atau pembusukan akibat dari kegiatan bakteri, enzimatis, dan oksidasi. Masalah ini membutuhkan usaha perawatan khusus dalam proses pemasaran guna memper- tahankan mutu, seperti penyimpanan perlu dilakukan di tempat-tempat atau ruangan dingin kamar dingin, ruangan dingin, peti dingin, peng- angkutan perlu dilengkapi dengan alat atau mesin pendingin. Usaha ini memerlukan biaya tambahan dan demikian dapat meningkatkan biaya pemasaran. 4. Jumlah atau kualitas hasil perikanan dapat berubah-ubah, karena san- gat tergantung dengan keadaan cuaca. Perubahan tersebut dapat menimbulkan uktuasi harga seb- agai akibat perubahan dari kondisi penawaran. Variasi demikian dapat mengakibatkan tidak terorganisirnya pasar, akibatnya menyebabkan perubahan harga, menambah ong- kos penyimpanan dan sukar dalam grading. Dengan berbagai ciri khas dari produk hasil perikanan tersebut maka dalam me- masarkan hasil perikanan ada dalam be- berapa bentuk antara lain adalah bentuk segar yaitu bentuk asli dari hasil produksi 448 budidaya ikan, produk setengah jadi yaitu produksi hasil perikanan dalam bentuk pengolahan sederhana seperti ikan asin atau produk hasil perikanan dipasarkan dalam bentuk sudah diolah lebih tinggi telah mengalami perubahan bentuk dari aslinya seperti dibuat menjadi sarden atau produk lainnya.

9.3. PERENCANAAN DAN