414
8.2. PENCEGAHAN HAMA
DAN PENYAKIT IKAN
Secara umum hal-hal yang dapat di- lakukan untuk mencegah timbulnya hama
dan penyakit pada kegiatan budidaya ikan ntara lain adalah :
Pengeringan dasar kolam secara
teratur setiap selesai panen.
Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
Hindari penebaran ikan secara
berlebihan melebihi kapasitas atau daya dukung kolam pemeliharaan.
Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu
pintu pemasukan air.
Pemberian pakan cukup, baik kualitas
maupun kuantitasnya. Penanganan saat panen atau pemindahan benih
hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar.
Binatang seperti burung, siput, ikan
seribu Lebistus reticulatus peters
sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.
8.2.1. Pencegahan Hama
Pada pemeliharaan ikan di kolam hama yang mungkin menyerang antara
lain lingsang, kura-kura, biawak, ular air, dan burung. Hama lain berupa hewan
pemangsa lainnya seperti; udang, dan seluang Rasbora. Ikan-ikan kecil yang
masuk kedalam kolam akan menjadi pesaing ikan yang dipelihara dalam hal
mencari makan dan memperoleh oksigen. Untuk menghindari serangan hama pada
kolam sebaiknya semak belukar yang tumbuh di pinggir dan disekitar kolam
dibersihkan. Cara untuk menghindari dari serangan burung bangau
Leptotilus javanicus, pecuk Phalacrocorax carbo
sinensis, blekok Ramphalcyon capensis capensis adalah dengan menutupi
bagian atas kolam dengan lembararan jaring. Cara ini berfungsi ganda, selain
burung tidak dapat masuk, juga ikan tidak akan melompat keluar.
8.2.2. Pencegahan Parasit dengan Penyaringan Air Sistem Filter
Mekanik Filter mekanik merupakan sebuah
alat untuk memisahkan material pa- datan dari air secara sika berdasarkan
ukurannya, dengan cara menangkap menyaring material-material tersebut
sehingga tidak terbawa pada air pema- sukan. Material-material tersebut dapat
berupa suspensi partikel kecil atau parasit ikan. Oleh karena itu fungsi lter
mekanik selain menyaring partikel juga parasit yang berukuran besar tidak dapat
masuk dalam kolam.
Partikel padatan dalam hal ini bukan merupakan bahan terlarut tetapi meru-
pakan suatu suspensi. Ukurannya dapat bervariasi dari sangat kecil, hingga tidak
bisa dilihat oleh mata sebagai contoh: partikel, plankton, organisme parasit,
bakteri yang menyebabkan air keruh. Partikel-partikel ini dapat terperangkap
dalam berbagai jenis media, dengan syarat diameter lubangnya atau porinya
lebih kecil dari diameter partikel. Media tersebut dapat berupa kapas sintetis atau
bahan berserabut lain, spong, kaca atau keramik berpori, kerikil, pasir, dll.
Bahan yang diperlukan untuk sebuah lter mekanik adalah berupa bahan yang
tahan lapuk, memiliki lubang-lubang
415
pori-pori dengan diameter tertentu se- hingga dapat menahan atau menangkap
partikel-partikel yang berukuran lebih besar dari diameter media lter tersebut
Gambar 8.17.
Gambar 8.17. Mekanisme Kerja Filter Mekanik
Gambar 8.17 menunjukkan gam- baran kasar tentang mekanisme kerja
sebuah lter mekanik. Dalam gambar itu tampak bahwa partikel yang berukuran
lebih besar dari diameter pori media
lter akan terperangkap dalam lter se- dangkan partikel-partikel yang lebih kecil
dan juga air akan lolos. Sebuah wadah atau bak kosong dapat
pula berfungsi sebagai lter mekanik. Akan tetapi proses yang terjadi bukan
melalui penyaringan partikel melainkan melalui proses pengendapan. Hal ini
dimungkinkan dengan membuat aliran air serendah mungkin sehingga kecepatan
partikel mengendap menjadi lebih besar daripada laju aliran air. Bak pengendapan
umum digunakan dalam manajeman kolam ikan seperti kolam ikan koi.
Media lter mekanik bahan yang digu- nakan untuk menyaring atau menangkap
partikel memiliki ukuran diamater lubang atau ukuran pori beragam, dari satuan mi-
kron sepersejuta meter hingga satuan sentimeter seperseratus meter, tergan-
tung dari bahan yang digunakan. Diatom atau membran berpori-mikro, misalnya,
memiliki pori-pori dengan satuan ukuran mikron sehingga selain dapat menahan
suspensi juga dapat menangkap infuso- ria, bakteri dan algae bersel tunggal. Se-
dangkan jenis yang lain bisa mempunyai ukuran pori lebih besar. Hal yang me-
narik dari ukuran pori ini adalah diameter efektifnya. Seperti terlihat pada gambar
8.17, secara alamiah akan terjadi bahwa efekti tas lter mekanik akan meningkat
dengan berjalannya waktu. Diameter pori
lter yang semula hanya dapat menang- kap partikel yang berkukuran lebih besar
dari diameter porinya, dengan berjalan- nya waktu akan dapat pula menangkap
partikel yang berukuran lebih kecil. Hal demikian dapat terjadi, karena dengan
adanya halangan yang diakibatkan oleh partikel yang terjebak dan menutup lubang
pori semula maka ukuran pori efektif yang berfungsi akan semakin mengecil, sehing-
ga partikel lebih kecilpun lama-kelamaan akan bisa tertangkap. Keadaan ini dapat
membawa kesimpulan yang salah, bahwa
lter mekanik semakin lama akan semakin efektif. Pada kenyataannya tidak demiki-
an, dengan semakin “efektifnya” lter me- kanik akan membawa ke keadaan dimana
tidak akan ada lagi sebuah partikelpun, termasuk air, yang bisa dilewatkan. De-
ngan kata lain lter akan tersumbat total sehingga gagal berfungsi Gambar 8.18
Gambar 8.18. Penumpukan partikel- partikel pada media
¿lter mekanik.
416
Meskipun pada awalnya akan dapat meningkatkan efekti tas lter, tapi dalam
jangka waktu tertentu akan menyebabkan terjadinya penyumbatan sehingga lter
gagal berfungsi.
Hal yang umum terjadi adalah sema- kin halus pori-pori media lter mekanik
yang digunakan akan semakin cepat pula penyumbatan terjadi. Apabila peng-
gunakan media sangat halus ini perlu dilakukan maka dengan menggunakan
sistem lter mekanik bertingkat akan dapat menolong mengurangi resiko ter-
jadinya penyumbatan dengan cepat.
Filter mekanik perlu dirawat dan dibersihkan secara periodik agar dapat
tetap berfungsi dengan baik. Kontrol ter- hadap kondisi lter ini sebaiknya dilaku-
kan secara rutin. Apabila media sudah tidak dapat lagi berfungsi dengan baik
karena rusak atau terdekomposisi, maka perlu dilakukan penggantian dengan me-
dia baru. Selain itu agar dapat melakukan pem-
buatan lter secara mekanik yang akan digunakan dalam kolam pemeliharaan ikan
dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
1. Siapkan alat dan bahan pembuatan lter
2. Bersihkan wadah dan peralatan dengan menyikat secara seksama
agar semua kotoran hilang. 3. Bersihkan bahan dengan membilas-
kan air bersih 4. Susunlah
bahan lter seperti gambar dibawah ini
5. Pasang frame besi dengan kawat kasanya
6. Pasang pompa diatas kotak plastik. 7. Jalankan pompa, catat kondisi air
yang keluar.
Gambar 8.19. Filter mekanik.
417
8.2.3. Pencegahan terhadap beberapa penyakit