410
Gambar 8.5 . Myxobulus sp.
Gambar 8.6 .Myxosoma sp.
Gambar 8.7 . Thellohanellus sp.
Gambar 8.8. Henneguya sp.
Gejala infeksi pada ikan antara lain adanya benjolan pada bagian tubuh luar
bintil yang berwarna kemerah-merahan. Bintil ini sebenarnya berisi ribuan spora
yang dapat menyebabkan tutup insang ikan selalu terbuka. Jika bintil ini pecah,
maka spora yang ada di dalamnya akan menyebar seperti plankton. Spora ini
berukuran 0,01 – 0,02 mm, sehingga sering tertelan oleh ikan.
Pengaruh serangan myxosporea tergantung pada ketebalan serta lokasi
kistanya. Serangan yang berat pada insang menyebabkan gangguan pada sirkulasi
pernafasan serta penurunan fungsi organ pernafasan. Sedangkan serangan yang
berat pada jaringan bawah kulit dan insang menyebabkan berkurangnya berat badan
ikan, gerakan ikan menjadi lambat, warna tubuh menjadi gelap dan system syaraf
menjadi lemah.
4. Dactylogyrus sp
Dactylogyrus sp digolongkan ke dalam phylum Vermes, subphylum Platy-
helmintes, kelas Trematoda, ordo Mono- genea, famili Dactylogyridae, subfamily
Dactylogyrinae dan genus Dactylogyrus . Hewan parasit ini termasuk cacing tingkat
rendah Trematoda.
Dactylogyrus sp sering menyerang pada bagian insang
ikan air tawar, payau dan laut. Pada bagian tubuhnya terdapat posterior Hap-
tor. Haptornya ini tidak memiliki struktur cuticular dan memiliki satu pasang kait
dengan satu baris kutikular, memiliki 16 kait utama, satu pasang kait yang sangat
kecil.
Dactylogyrus sp mempunyai ophi- stapor posterior suvker dengan 1 – 2
pasang kait besar dan 14 kait marginal yang terdapat pada bagian posterior. Ke-
pala memiliki 4 lobe dengan dua pasang
411
mata yang terletak di daerah pharynx. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar 8.9. Gejala infeksi pada ikan antara lain : pernafasan ikan meningkat,
produksi lendir berlebih.
Gambar 8.9. Dactylogyrus sp
5. Gyrodactilus sp.
Gyrodactilus sp digolongkan kedalam phylum Vermes, subphylum Platyhel-
mintes, kelas Trematoda, ordo Mono- genea, famili Gyrodactylidae, subfamily
Gyrodactylinae dan genus Gyrodactilus. Hewan parasit ini termasuk cacing tingkat
rendah Trematoda.
Gyrodactilus sp bi- asanya sering menyerang ikan air tawar,
payau dan laut pada bagian kulit luar dan insang. Parasit ini bersifat vivipar dimana
telur berkembang dan menetas di dalam uterusnya. Memiliki panjang tubuh berkisar
antara 0,5 – 0,8 mm, hidup pada permu- kaan tubuh ikan dan biasa menginfeksi or-
gan-organ lokomosi hospes dan respirasi. Larva berkembang di dalam uterus parasit
tersebut dan dapat berisi kelompok-kelom- pok sel embrionik. Ophisthaptor individu
dewasa tidak mengandung batil isap, tetapi memiliki sederet kait-kait kecil berjumlah 16
buah disepanjang tepinya dan sepanjang kait besar di tengah-tengah, terdapat dua
tonjolan yang menyerupai kuping. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar
8.10. Gejala infeksi pada ikan antara lain : pernafasan ikan meningkat, produksi lendir
berlebih.
Gambar 8.10. Gyrodactilus sp.
6. Lernea sp.