Protipe Produk HASIL PENGEMBANGAN

53 Skor maksimal = 2 × 54 × 10 = 1080 Rentang skor = 1080 ─ 540 = 540 Interval kelas = 540 : 3 = 135 Tabel 4.5 Interval Kriteria Aspek Psikomotor No Interval Kategori 1 945 – 1080 Sangat Baik 2 809 – 944 Baik 3 673 – 808 Kurang Baik 4 542 – 677 Tidak Baik Hasil penelitian pada aspek psikomotor siswa terhadap model pembelajaran passing bawah dengan skor terendah 1 dan skor tertingginya adalah 2, diperoleh skor total 966 yang berada pada interval 945 – 1080 dengan kategori sangat baik. Berdasarkan skor yang diperoleh maka aspek psikomotor termasuk dalam kategori sangat baik.

4.5 Protipe Produk

Selama penelitian pengembangan ini berlangsung nampak kesungguhan semua peserta penelitian baik siswa kelas IV maupun siswa kelas V SD Negeri Giriwetan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Pada awal pertemuan untuk pelaksanaan latihan nampak sekali bahwa sampel penelitian masih canggung dalam melaksanakan tes dikarenakan model tes passing bawah dengan bola digantung yang dilakukan tergolong masih sebagai pengetahuan yang baru sehingga hasil yang diperoleh nampak tidak sebaik jika dibandingkan dengan hasil setelah melakukan latihan. Sampel yang memiliki bakat dalam permainan bola voli nampak sekali dari hasil yang diperoleh dalam tes dengan hasil yang lebih baik. Perubahan kemampuan melakukan passing bawah, baik yang latihan 54 passing bawah dengan bola digantung maupun bola tidak digantung terlihat pada saat tes. Perubahan ini dikarenakan masing-masing peserta sudah dapat menyesuaikan dengan bola pada saat latihan, baik pada siswa kelas IV maupun kelas V. Suasana latihan yang menyenangkan membuat semua program yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Memperhatikan hasil tes passing bawah yang diperoleh ternyata kelompok siswa kelas IV memperoleh hasil yang lebih baik pada pelaksanaan passing bawah dengan bola digantung, sedangkan pada siswa kelas V memperoleh hasil yang lebih baik pada pelaksanaan tes passing bawah dengan bola tidak digantung. Berikut selisih rata-rata dari hasil tes bola digantung dan bola tidak diganutng. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa latihan passing bawah bola voli dengan bola digantung lebih baik dibanding dengan yang menggunakan latihan passing bawah voli bola tidak digantung. Hal ini dapat terjadi karena latihan passing bawah dengan bola digantung lebih menghemat waktu dan tenaga disebabkan anak tidak perlu mengambil bola yang melayang terlalu jauh saat pelaksanaan latihan. Sedangkan bila bola tidak digantung maka pada saat bola melayang jauh dari peserta tes, maka diperlukan waktu bagi peserta tes berikutnya untuk mengambil bola demikian seterusnya. Telah diketahui bahwa pembelajaran yang dilaksanakan di berbagai sekolah selama ini, sebagian besar masih menggunakan pendekatan konvensional. Pada pembelajaran konvensional, aspek yang berupa konsep, prinsip, definisi dan proses diajarkan melalui pemberitahuan oleh guru kepada siswa. Pada pembelajaran pendidikan jasmani secara konvensional, aktivitas guru 55 mendominasi dengan menyuruh atau memberikan contoh agar ditirukan oleh siswa yang dimulai dengan melakukan pemanasan kemudian melakukan kegiatan olahraga sesuai materi dalam kurikulum. Pelaksanaan kegiatan inti biasanya dilaksanakan di lapangan yang masih berada di lingkungan sekolah. Padahal biasanya lapangan yang ada di sekolah digunakan untuk berbagai kegiatan mulai dari olahraga, tempat bermain anakanak saat sebelum pelajaran atau waktu istirahat, dan kegiatan yang lain seperti upacara bendera. Belum lagi jika lapangan yang ada telah diubah dipersempit atau lantainya disemen sehingga lapangan sekolah menjadi kurang aman dan nyaman bagi kegiatan olahraga. Hal ini berbeda dengan keberadaan lapangan di luar sekolah misalnya bila dilaksanakan di lingkungan kebun dekat sekolah yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sekolah sehingga dalam berolahraga anak dengan bimbingan dan pengawasan guru merasa lebih aman dan nyaman tanpa merasa khawatir sakit saat terjatuh sehingga penggunaan lapangan olahraga di lingkungan kebun memberikan dampak positif efektif bagi peningkatan aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa dalam berolahraga.

4.6 Keterbatasan Pengembangan

Dokumen yang terkait

MENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI PERMAINAN BOLA BERANTAI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TENGARAN 01 KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN 2013

14 131 110

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BASKET MODIFIKASI DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN LUAR SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4

0 164 138

MODEL PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR PASSING BAWAH DALAM BOLA VOLI MINI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN TANAH PEKARANGAN KOSONG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KALIKANGKUNG 01 KECAMATAN PANGKAH KAB

2 61 126

MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KAYUPURING KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG

0 10 99

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI LAMBUNG PANTUL BOLA PADA SISWA KELAS IV SDN CINTAASIH II KEC CILEUNYI KAB BANDUNG.

0 0 40

(ABSTRAK) MODEL PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN KEBUN PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI GIRIWETAN KEC. GRABAG KAB. MAGELANG.

0 0 2

(ABSTRAK) MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KAYUPURING KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG.

0 0 2

UPAYA PENINGKATAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN LEMPAR TANGKAP BOLA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANYUWANGI 3 KECAMATAN BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 2016 -

0 0 50

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN MELEMPAR BOLA PADA SISWA SD

0 0 11

PEMBELAJARAN PASSING BAWAH MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SD KELAS V

0 4 13