11
Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menangani rangsangan yang ditimbulkan lewat indera, syaraf, feeling
lainnya. 2.3.5 Komponen Kelincahan Agility
Kelincahan adalah kemampuan mengubah secara cepat arahbagian tubuh tanpa gangguan pada keseimbangan.
2.4. Metode Pembelajaran Bola Voli
Di dalam proses pembelajaran bola voli seorang guru harus mampu mengantarkan siswanya mengikuti secara aktif serta bermodifikasi untuk belajar
dengan cara atau metode untuk tujuan pendidikan Machifud Irsada, 2000: 28. Agar metode pembelajaran bola voli di sekolah dapat dipilih secara tepat
hendaknya memperhatikan : 1. Materi yang sesuai untuk perkembangan siswa.
2. Aspek dan tuntutan yang ditekankan untuk perkembangan siswa. 3. Penyusunan materi pembelajaran.
4. Penyajian materi pembelajaran. 5. Perencanaan situasi belajar.
6. Keterlibatan materi pelajaran dengan para siswa. Pendidikan olahraga bola voli yang merupakan bagian dari mata rantai
pendidikan jasmani, bila dikategorikan, maka olahraga bola voli masuk ke dalam pendidikan olahraga yang bercirikan permainan, di dalamnya mengandung unsur
keterampilan gerak yang berupa teknikteknik, kebugaran fisik, dan unsur kerja sama di antara teman seregunya. Hal-hal yang berkaitan pada keterampilan gerak
12
dalam bola voli sudah menjadi obyek dalam setiap pembelajaran pendidikan bola voli. Demikian pula yang berkaitan dengan unsurunsur kebugaran fisik dalam
setiap suasana pembelajaran, oleh karena upaya pembelajaran keterampilan bola voli akan selalu beriringan dengan upaya peningkatan kebugaran fisik.
2.5 Teknik Dasar Bola Voli
Permainan bola voli dimainkan oleh dua regu dan tiap regu beranggotakan enam orang. Mengingat permainan bola voli adalah permainan beregu, maka pola
kerja sama antar pemain, sifat toleransi antar kawan, sikap saling percaya serta sikap mau mengisi kekurangan anggota regu dalam kesatuan tim mutlak
diperlukan kekompakan pemain. Cabang olahraga bola voli sebagai cabang olahraga permainan yang
dilakukan secara beregu, membutuhkan penguasaan teknik dasar sebaik mungkin bagi setiap pemain, agar permainan dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian
maka setiap pemain voli harus selalu berusaha untuk meningkatkan penguasaan teknik-teknik dasar bola voli secara baik dan sempurna.
Mengkaji arti penting yang diberikan oleh teknikteknik dasar tersebut mutlak harus dikuasai dengan baik dan sempurna oleh setiap pemain bola voli.
Adapun teknikteknik dasar dalam permainan bola voli meliputi service, passing, setup, smash
, dan block Suharno HP 1981: 3638. 2.5.1 Service Servis
Pada mulanya servis hanya pukulan pembuka untuk memulai suatu permainan, namun jika ditinjau dari sudut taktik sudah merupakan suatu serangan
awal untuk mendapat nilai agar suatu regu berhasil meraih kemenangan pertama.
13
2.5.2 passing bawahPassingoperan Passing
adalah usah seorang pemain bola voli dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuannya untuk mengoperkan bola yang dimainkannya
kepada teman seregunya sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan.
2.5.3 Umpan Set up Umpan adalah menyajikan bola kepada teman dalam satu regu yang
kemudian diharapkan bola tersebut dapat disarangkan ke daerah lawan dalam bentuk smash. Teknik mengumpan pada dasarnya sama dengan teknik passing.
Letak perbedaannya hanya terletak pada tujuan dan jalannya bola. Teknik mengumpan dapat dilakukan baik dengan passing atas maupun passing bawah.
Namun jika ditinjau dari segi keuntungan pelaksanaannya tentu akan menguntungkan jika teknik umpan itu dilakukan dengan teknik passing atas.
Mengumpan dengan teknik passing atas akan lebih menjamin ketepatan sasarannya jika dibandingkan dengan teknik passing bawah.
Umpan yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu: a bola harus melambung dengan tenang di daerah serang di lapangan sendiri, b bola
harus berada di atas jaring dengan ketinggian yang cukup agar dapat di smash oleh smasher, dan c jarak umpan dengan net sesuai dengan tipe serangan yang
diinginkan. Pada umpan normal jarak bola dengan net berkisar antara 2050 cm. 2.5.4 Smash Spike
Smash adalah pukulan yang utama dalam penyerangan dalam usaha
mencapai kemenangan. Untuk mencapai keberhasilan yang gemilang dalam
14
melakukan smash ini diperlukan latihan yang tinggi dan kemampuan meloncat yang tinggi. Smash merupakan suatu teknik yang mempunyai gerakan yang
kompleks tang terdiri dari : 1 Langkah awalan
2 Tolakan untuk meloncat 3 Memukul bola saat melayang di udara.
4 Saat mendarat kembali setelah memukul bola. Proses gerakan keseluruhan dalam smash dapat diuraikan sebagai berikut :
dengan anggapan pemukul menggunakan tangan kanan dan smash dari daerah posisi tempat. Sikap pemula, berdiri lebih kurang 45 derajat dengan jarak 3
sampai 4 meter dari net. Gerak pelaksanaan, langkah kaki kiri depan dengan langkah biasa,
kemudian diikuti dengan langkah kaki kanan yang panjang, diikuti dengan segera oleh kaki kiri yang diletakkan di samping kaki kanan ujung kaki kiri sedikit di
depan kaki kanan, sambil menekuk lutut rendah, kedua lengan berada di belakang badan, segera melakukan tolakan sambil mengayun lengan ke depan
atas. Pada saat loncatan tertinggi, segera meraih dan memukul bola setinggi- tingginya
di atas net. Gerak lanjutan, menjaga keseimbangan badan agar tidak menyentuh dan
menabrak net, dan mendarat kembali dengan menumpu pada dua kaki sambil mengoper dan mengambil sikap siap normal. Teknik gerakan smash dan posisi
badan saat akan memukul bola di atas net.
15
2.5.5 Block Block
merupakan benteng pertahanan yang utama untuk menangkis serangan lawan, yaitu menangkis atau menahan serangan lawan atau smash silang
dengan cara membendung di depan net. 2.5.6 Teknik Dasar Passing Bawah
Teknik passing
bawah lebih wajar, gampang, dan lebih aman pada saat menerima bola yang keras, dibandingkan dengan passing atas yang membutuhkan
sikap tangan dan jari yang khusus. Dengan passing bawah semua bola yang datang bisa diterima dengan mudah dan dapat dilambungkan kembali, juga posisi
bola sangat rendah atau menyamping dari tubuh. Passing bawah dilakukan di depan setinggi perut ke bawah A. Sarumpaet dan Imam Sadikun, 1992: 91.
Adapun cara-cara pelaksanaan passing bawah adalah : sikap permulaan badan sedemikian rupa sehingga dalam keadaan seimbang labil, lengan dijulurkan
ke depan bawah siku tidak ditekuk sudut antara lengan dan badan kira-kira 450. Badan dibungkukkan, kaki seperti hendak melangkah dengan posisi kaki selebar
bahu, lutut ditekuk, kedua lengan bawah dirapatkan sampai siku, sementara jari- jari tangan yang satu memegang jari-jari tangan lainnya.
Gerakan passing
bawah : 1 Siap menunggu kedatangan bola, 2 Lari menyongsong bola posisi yang dituju harus sedemikian rupa, sehingga passing
bawah dapat dilakukan ketika bola berada tepat di depan dan setinggi panggul, 3 Tangan dirapatkan dan tangan terentang, 4 Tubuh direntangkan menyongsong
bola, 4 Bola dipantulkan dengan lengan bawah, 6 Ikuti gerakan bola A. Sarumpaet Zulfar Djzet, 1992: 92.
16
2.5.7 Kesalahan Umum Melakukan Passing Bawah
Kesalahan umum
passing bawah adalah :
10. Terlalu banyak gerakan lengan pukulan ke depan dibanding gerakan ke atas
sehingga sudut datang bola terhadap lengan bawah. 11.
Kurang menekuk lutut pada sikap permulaan dan sikap saat perkenaan bola. 12.
Perkenaan bola pada kepala tampak tangan. 13.
Bidang pemukul kurang lebar dan tidak rata. 14.
Kurang cepat menghadap bidang pemukul terhadap bola. 15.
Kedua tangan pemukul tidak sejajar dan rapat serta goyah saat perkenaan. 16.
Lengan pemukul diayun lebih tinggi dari bahu kecuali bawah ke belakang. 17.
Sebelum perkenaan bola sendi siku ditekuk terlebih dahulu. 18.
Kurang berani jatuh. 19.
Terlalu eksposi gerakannya secara keseluruhan, gerakan statis, kaku.
2.6 Pembelajaran Passing Bawah dengan Bola Digantung
Sikap pemula berdiri di depan bola yang digantung, posisi bola berada di depan tubuh, jarak antar bola 2 m. Bola dilempar ke depan atas, kemudian segera
di passing bawah diarahkan ke depan atas. Dilakukan berkali-kali begitu seterusnya sampai semua siswa melakukannya.
2.7. Karakteristik Anak Sekolah Dasar
Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo 1993:101 perkembangan fisik anak yang terjadi pada masa ini menunjukkan adanya kecenderungan yang berbeda
dibanding pada masa sebelumnya dan juga pada masa sesudahnya.
17
Kecenderungan perbedaan yang terjadi adalah dalam hal kepesatan dan pola pertumbuhan fisik anak laki-laki dan anak perempuan sudah mulai menunjukkan
kecenderungan semakin jelas tampak adanya perbedaan. Ukuran dan proporsi tubuh berubah secara bertahap, dari hubungan hampir
konstan dipertahankan dalam perkembangan tulang dan netan. Oleh karenanya energi anak diarahkan ke arah penyempurnaan pola gerak dasar yang terbentuk
selama periode masa awal anak. Di samping penyempurnaan pola gerak dasar, adaptasi, dan modifikasi terhadap gerak dasar perlu dilakukan. Hal ini
dimaksudkan untuk menghadapi adanya peningkatan atau pertambahan berbagai situasi Yanuar Kiram, 1992:36.
2.8 Karakteristik Perkembangan Gerak Anak Sekolah Dasar