7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Sejarah Permainan Bola Voli
Pada tahun 1895 Morgan William G. Morgan menciptakan permainan dengan menggunakan net tenis yang digantungkan setinggi 216 cm dari lantai.
Selanjutnya sebagai bola dipakai bola bagian dalam dari basket. Permainan ini dimainkan dengan memantulmantulkan bola di udara secara terus menerus
melewati atas net, tetapi bola tidak boleh menyentuh lantai dan harus di voli. Morgan memberi nama “minonette” kepada permainan tersebut. Dalam permainan
ini belum ada ketentuan atau peraturan mengenai batas jumlah sentuhan maupun rotasi pemain. Mengulurkan tangan melewati atas net dengan maksud menyentuh
bola di daerah lawan masih diperbolehkan. Masih pada tahun yang sama 1895 Morgan diundang oleh Dr. Gulick untuk membawa dua tim minonette ke
Springfield untuk melakukan pertandingan ekshibisi. Akhirnya Alfred T. Halstead juga dari Springfield College mengusulkan sebuah nama untuk permainan ini,
yaitu “volley ball” dengan alasan bahwa prinsip permainan itu adalah memainkan bola dengan cara memvolley di Indonesiakan jadi memvoli, yaitu bola dipukul
hilir mudik di udara melewati net. Usul ini dapat diterima secara bulat dan sampai saat ini nama permainan volley ball tetap dipakai. Sejak saat itu bola voli tidak
hanya dimainkan di lapangan tertutup tetapi juga di lapangan terbuka. Dan permainan ini mulai populer baik di kalangan kaum muda maupun tua.
Selanjutnya pada tahun 1990 sistem poin mulai berlaku dengan 21 poin untuk tiap
8
set. Tahun 1917 perubahan angka yaitu sistem 15 angka untuk satu set. Tahun 1918, ditetapkan peraturan mengenai jumlah pemain yaitu ditetapkan bahwa satu
regu terdiri dari 6 orang pemain. Tahun 1921 mulai ditetapkan garis tengah. Tahun 1922 diberlakukan peraturan bahwa setiap regu diperbolehkan memainkan
bola di dalam petak sendiri sebanyak 3 kali, kemudian harus diseberangkan ke daerah lawan. Tahun 1923 ukuran lapangan ditetapkan seperti yang ada sekarang
yaitu lebar 9 m, panjang 18 m. Bola voli di Indonesia sudah dikenal sejak tahun 1928 dibawa oleh guruguru Belanda yang mengajar di sekolah lanjutan H.B.S
dan A.M.S. Namun waktu itu permainan bola voli belum populer di kalangan masyarakat. Permainan ini mulai berkembang setelah kemerdekaan Republik
Indonesia. Tanggal 22 Januari 1955 di Jakarta diresmikan berdirinya PBVSI, disahkan oleh KOI Komite Olahraga Indonesia pada bulan Maret 1955 sebagai
induk organisasi bola voli yang tertinggi di Indonesia.
2.2 Pengertian Kesegaran Jasmani