39
4.1.3 Validasi Ahli
4.1.3.1 Validasi Draft Produk Awal Produk awal pengembangan model pembelajaran kelincahan gerak melalui
pendekatan lingkungan perkebunan pada siswa Sekolah Dasar sebelum diujicobakan dalam skala kecil perlu dilakukan validasi olah para ahli yang sesuai
dengan produk pengembangan ini. Ahli validator yang memvalidasi produk awal yaitu Zaenal Arifin, S.Pd dari SD Negeri Ngasinan 2 dan Bambang
Cahyono, S.Pd daro SD Negeri Ngrancah Kab. Magelang. Validasi dilakukan dengan cara memberikan draf awal model pembelajaran
passing bawah disertai lembar evaluasi untuk ahli. Lembar evaluasi berupa kuesioner yang berisi aspek kualitas pengembangan model pembelajaran passing bawah bola
gantung, saran, serta komentar dari ahli dan guru Penjas. Hasil evaluasi berupa nilai dari aspek kualitas model pembelajaran menggunakan skala Likert 1 sampai 5 yaitu
dengan memberi tanda cek v pada salah satu angka yang tersedia pada lembar evaluasi.
4.1.3.2 Diskripsi Data Validasi Ahli Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner merup[akan pedoman untuk
mengetahui apakah produk model pengembangan kelincahan gerak dapat diujicoba skala kecil maupun skala besar. Berikut hasil pengisian kuesioner dari
ahli dan guru Penjas. Tabel 4.1 Hasil Rata-rata Skor Penilaian Ahli
No Validator Hasil rata-rata
1 Guru Penjas
3,50 2 Guru
Penjas 3,15
Rata-rata 3,33
40
Berdasarkan hasil pengisian kuesioer yang dilakukan ahli penjas dan guru penjas diperoleh skor rata-rata 3,33 yang termasuk kategori cukup baik maka
disimpulkan model pembelajaran passing bawah bola digantung melalui pendekatan lingkungan perkebunan dapat digunakan untuk uji coba skala kecil.
4.1.4 Revisi Draft Produk Awal sebelum Ujicoba Skala Kecil
Berdasarkan saran ahli dan guru Penjas maka dapat dilaksanakan revisi produk berdasarkan saran dari hali dan guru Penjas sebagai berikut :
1. Revisi produk pengembangan model pembelajaran kelincahan gerak
adalah memilih alternatif tempat, sesuai dengan tema terbatasnya alat dan sarana olahraga di sekolah dengan memanfaatkan lingkungan perkebunan
sebagai tempat kegiatan pembelajaran. 2.
Alternatif peralatan yang digunakan disesuaikan dengan materi pokok dan benar-benar menunjang terlaksananya proses kegiatan belajar mengajar.
3. Metode pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik siwa Sekolah
Dasar dimana anak usia Sekolah Dasar adalah seorang peniru, aktif bergerak, dan suka mendapatkan pernghargaan, komentar dan pujian dari
guru atau orang yang lebih dewasa. 4.
Menuangkan perencanaan pembelajaran pada sebuah Rencana Pelaksaaan Pembelajaran RPP
5. Menciptakan suasana riang selama kegiatan pembelajaran dan
menghindari penjelasan yang menyulitkan anak dalam memahami. 6.
Menggunakan waktu yang tersedia dengan efektif sesuai materi.
41
4.1.5 Data Ujicoba Skala Kecil