Analisis Data Skala Besar Kuesioner Ahli

46 apakah model pembelajaran passing bawah bola gantung melalui pendekatan lingkungan perkebunan dapat digunakan pada lingkungan yang sebenarnya. Ujicoba skala besar dilakukan oleh siswa kelas IV dan V SD Negeri Giriwetan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang yang berjumlah 56 anak. Data ujicoba skala besar dihimpun dengan menggunakan kuesioner untuk siswa dan ahli.

4.1.9 Analisis Data Skala Besar Kuesioner Ahli

1. Aspek kesesuaian materi dengan kompetensi dasar KTSP Pada aspek kesesuaian materi dengan kompetensi dasar KTSP diperoleh persentase 80. Berdasar kriteria yang telah ditetapkan maka aspek kesesuaian materi dengan kompetensi dasar KTSP memenuhi kriteria baik sehingga model dapat digunakan. 2. Ketepatan memilih bentukmodel permainan bagi siswa Aspek ketepatan memilih bentukmodel diperoleh persentase 70. Berdasar kriteria yang telah ditetapkan maka aspek ini memenuhi kriteria cukup baik maka model dapat digunakan. 3. Kesesuaian alat dan fasilitas yang digunakan Pada aspek kesesuaian alat dan fasilitas yang digunakan mendapat persentase 50. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek kesesuaian alat dan fasilitas termasuk kriteria kurang baik sehingga model pembelajaran dapat digunakan. 4. Kesesuaian bentukmodel permainannya Pada aspek kesesuaian bentukmodel permainan diperoleh persentase 50 yang artinya aspek kesesuaian bentukmodel termasuk dalam kriteria kurang baik sehingga model dapat digunakan. 47 5. Kesesuaian model permainan dengan karakteristik siswa Pada aspek kesesuaian model permainan dengan karakteristik siswa diperoleh persentase 80. Berdasarkan pada aspek model permainan dan karakteristik siswa maka memenuhi kriteria baik sehingga model dapat digunakan. 6. Mendorong perkembangan aspek fisikjasmani siswa Pada aspek mendorong perkembangan aspek fisikjasmani siswa diperoleh persentase 70 yang berarti termasuk dalam kriteria cukup baik sehingga model dapat digunakan. 7. Mendorong perkembagan aspek psikomotorik Pada aspek mendorong perkembangan aspek psikomotorik diperoleh pencapaian persentase 80. Berdasarkan kriteria yang telahd itetapkan maka termasuk dalam kriteria baik sehingga model dapat digunakan. 8. Mendorong perkembangan aspek afektif siswa Pada aspek mendorong perkembangan afektif siswa, diperoleh persentase 80 yang artinya termasuk dalam kriteria baik sehingga model dapat digunakan. 9. Membantu perkembangan aspek kognitif siswa Pada aspek mendorong perkembangan kognitif siswa, diperoleh persentase 80 yang artinya termasuk dalam kriteria baik sehingga model dapat digunakan. 10. Dapat dimainkan oleh siswa yang terampil dan tidak terampil Pada aspek dapat dimainkan oleh siswa yang terampil dan tidak terampil diperoleh persentase 60 yang artinya termasuk dalam kriteria kurang baik sehingga model dapat digunakan. 48 11. Kejelasan petunjuk latihan dengan modifikasi latihan Pada aspek kejelasan petunjuk latihan dengan modifikasi latihan, diperoleh persentase 50 yang artinya termasuk dalam kriteria kurang baik sehingga model dapat digunakan. 12. Dapat dimainkan siswa putra dan putri Pada aspek dapat dimainkan oleh siswa putra dan putri diperoleh persentase 60 yang artinya termasuk dalam kriteria kurang baik sehingga model dapat digunakan. 13. Meningkatkan motivasi siswa dalam berprestasi Pada aspek meningkatkan motivasi siswa dalam berprestasi, diperoleh persentase 70 yang artinya termasuk dalam kriteria cukup baik sehingga model dapat digunakan. 14. Menarik bagi siswa Sekolah Dasar Pada aspek menarik bagi siswa Sekolah Dasar diperoleh persentase 80. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka termasuk dalam kriteria baik sehingga model dapat digunakan. 15. Efektif dan efisien dalam metode pembelajaran kelincahan gerak Pada aspek efektif dan efisien dalam metode pembelajaran kelincahan gerak diperoleh persentase 60 yang artinya termasuk dalam kriteria kurang baik sehingga model dapat digunakan. 16. Aman dan dapat digunakan pada pembelajaran kelincahan gerak Pada aspek aman dan dapat digunakan pada pembelajaran kelincahan gerak diperoleh persentase 70 yang artinya termasuk dalam kriteria cukup baik sehingga model dapat digunakan. 49 17. Model dapat menumbuhkan kreatifitas guru dalam mengajar Pada aspek model dapat menumbuhkan kreatifiats guru dalam mengajar, diperoleh persentase 70 yang artinya termasuk dalam kriteria cukup baik sehingga model dapat digunakan. 18. Model dapat menumbuhkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran Pada aspek model dapat menumbuhkan kreatifitas siswa dalam pembeljaran diperoleh persentase 60 yang artinya termasuk dalam kriteria kurang baik sehingga model dapat digunakan. 19. Mendorong siswa aktif bergerak Pada aspek mendorong siswa aktif bergerak diperoleh persentase 50 yang artinya termasuk dalam kriteria kurang baik sehingga model dapat digunakan. 20. Menghilangkan rasa canggung bagi siswa yang kurang terampilkurang menguasai Pada aspek menghilangkan rasa canggung bagi siswa yang kurang terampilkurang menguasai diperoleh persentase 60. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan termasuk dalam kriteria kurang baik sehingga model dapat digunakan.

4.1.10 Analisis Data Skala Besar Kuesioner untuk Siswa

Dokumen yang terkait

MENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI PERMAINAN BOLA BERANTAI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TENGARAN 01 KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN 2013

14 131 110

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BASKET MODIFIKASI DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN LUAR SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4

0 164 138

MODEL PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR PASSING BAWAH DALAM BOLA VOLI MINI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN TANAH PEKARANGAN KOSONG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KALIKANGKUNG 01 KECAMATAN PANGKAH KAB

2 61 126

MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KAYUPURING KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG

0 10 99

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI LAMBUNG PANTUL BOLA PADA SISWA KELAS IV SDN CINTAASIH II KEC CILEUNYI KAB BANDUNG.

0 0 40

(ABSTRAK) MODEL PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN KEBUN PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI GIRIWETAN KEC. GRABAG KAB. MAGELANG.

0 0 2

(ABSTRAK) MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KAYUPURING KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG.

0 0 2

UPAYA PENINGKATAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN LEMPAR TANGKAP BOLA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANYUWANGI 3 KECAMATAN BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 2016 -

0 0 50

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN MELEMPAR BOLA PADA SISWA SD

0 0 11

PEMBELAJARAN PASSING BAWAH MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SD KELAS V

0 4 13