Pengertian Kesegaran Jasmani Komponen-komponen Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan

8 set. Tahun 1917 perubahan angka yaitu sistem 15 angka untuk satu set. Tahun 1918, ditetapkan peraturan mengenai jumlah pemain yaitu ditetapkan bahwa satu regu terdiri dari 6 orang pemain. Tahun 1921 mulai ditetapkan garis tengah. Tahun 1922 diberlakukan peraturan bahwa setiap regu diperbolehkan memainkan bola di dalam petak sendiri sebanyak 3 kali, kemudian harus diseberangkan ke daerah lawan. Tahun 1923 ukuran lapangan ditetapkan seperti yang ada sekarang yaitu lebar 9 m, panjang 18 m. Bola voli di Indonesia sudah dikenal sejak tahun 1928 dibawa oleh guruguru Belanda yang mengajar di sekolah lanjutan H.B.S dan A.M.S. Namun waktu itu permainan bola voli belum populer di kalangan masyarakat. Permainan ini mulai berkembang setelah kemerdekaan Republik Indonesia. Tanggal 22 Januari 1955 di Jakarta diresmikan berdirinya PBVSI, disahkan oleh KOI Komite Olahraga Indonesia pada bulan Maret 1955 sebagai induk organisasi bola voli yang tertinggi di Indonesia.

2.2 Pengertian Kesegaran Jasmani

Kesegaran jasmani adalah kondisi jasmani yang bersangkut paut dengan kemampuan dan kesanggupannya berfungsi dalam pekerjaan secara optimal dan efisien. Disadari atau tidak, sebenarnya kesegaran jasmani itu merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia karena kesegaran jasmani senyawa dengan hidup manusia. Kesegaran jasmani erat kaitannya dengan kegiatan manusia melakukan pekerjaan dan bergerak. Kesegaran jasmani yang dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan bagi setiap individu tidak sama sesuai dengan gerak atau pekerjaan yang dilakukan. Kesegaran jasmani yang dibutuhkan oleh 9 karyawan berbeda dengan anggota TNI, berbeda pula dengan penarik becak dengan pelajar, dan sebagainya. Kesegaran jasmani yang dibutuhkan oleh seorang anak berbeda dengan yang dibutuhkan orang dewasa, bahkan kadar kebutuhan kesegaran jasmani itu sangat individual Depdiknas, 2007: 1. Menurut Soemardjono 1992, kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya seharihari dengan mudah, tanpa merasa lelah yang berlebihan dan masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan yang mendadak. Dapat pula ditambahkan, kesegaran jasmani merupakan kemampuan untuk menunaikan tugas dengan baik walaupun dalam keadaan sulit, dimana orang yang kesegaran jasmaninya kurang tidak akan mampu melakukannya FC dari Bp. Taufik H. Kesegaran jasmani adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas sehari-hari dengan giat dan penuh kewaspadaan, tanpa mengalami kelelahan yang berarti, dan dengan energi yang cukup untuk menikmati waktu senggangnya dan hadapi hal-hal yang darurat yang tak terduga sebelumnya. Sesuai dengan definisi tersebut, maka kesegaran jasmani yang diperlukan oleh masing-masing individu sangat berbeda dan bervariasi, tergantung pada sifat tantangan fisik yang dihadapinya Drs. Yunusul Hairy, M.S, 2004: 17.

2.3 Komponen-komponen Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan

Bola Voli Komponen-komponen yang ikut mempengaruhi dalam suatu permainan bola voli adalah sebagai berikut : 2.3.1 Komponen Postur TubuhKomposisi Tubuh 10 Komposisi tubuh digambarkan dengan berat badan tanpa lemak dan berat badan lemak. Berat badan tanpa lemak terdiri atas masa otot 40-50, tulang 16-18, dan organ-organ tubuh 29-39. Berat lemak dinyatakan dalam persentase terhadap berat badan total. Secara umum dapat dikatakan makin kecil persentase lemak, makin baik kinerja seseorang. Selain itu postur tubuh yang tinggi dalam bola voli akan mendukung prestasi yang akan dicapai selain penguasaan teknik dasar, taktik, dan strategi. 2.3.2 Komponen Daya Tahan Endurance Daya tahan tubuh ada 2 macam yaitu daya tahan kardiovaskular dan daya tahan otot. Daya tahan kardiovaskular yang baik akan mempengaruhi proses metabolisme tubuh yang akan menunjang kerja otot. Sedang daya tahan otot adalah kemampuan sekelompok otot untuk melakukan kontraksi yang beruntun atau berulangulang terhadap suatu beban dalam jangka waktu tertentu. Karena permainan bola voli dimainkan selama 2 kali kemenangan atau 3 kali kemenangan 2-0,2-13-0,3-1,3-2 dimana setiap kemenagan adalah pengumpulan nilai sampai 25 poin, maka daya tahan tubuh sangat diperlukan. 2.3.3 Komponen Koordinasi Koordinasi menyatakan hubungan harmonis berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan sehingga dalam bola voli sangat diperlukan koordinasi gerakan agar bisa bermain secara optimal. 2.3.4 Komponen Reaksi 11 Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menangani rangsangan yang ditimbulkan lewat indera, syaraf, feeling lainnya. 2.3.5 Komponen Kelincahan Agility Kelincahan adalah kemampuan mengubah secara cepat arahbagian tubuh tanpa gangguan pada keseimbangan.

2.4. Metode Pembelajaran Bola Voli

Dokumen yang terkait

MENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI PERMAINAN BOLA BERANTAI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TENGARAN 01 KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN 2013

14 131 110

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BASKET MODIFIKASI DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN LUAR SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4

0 164 138

MODEL PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR PASSING BAWAH DALAM BOLA VOLI MINI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN TANAH PEKARANGAN KOSONG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KALIKANGKUNG 01 KECAMATAN PANGKAH KAB

2 61 126

MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KAYUPURING KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG

0 10 99

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI LAMBUNG PANTUL BOLA PADA SISWA KELAS IV SDN CINTAASIH II KEC CILEUNYI KAB BANDUNG.

0 0 40

(ABSTRAK) MODEL PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN KEBUN PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI GIRIWETAN KEC. GRABAG KAB. MAGELANG.

0 0 2

(ABSTRAK) MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KAYUPURING KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG.

0 0 2

UPAYA PENINGKATAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN LEMPAR TANGKAP BOLA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANYUWANGI 3 KECAMATAN BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 2016 -

0 0 50

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN MELEMPAR BOLA PADA SISWA SD

0 0 11

PEMBELAJARAN PASSING BAWAH MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SD KELAS V

0 4 13