85
dengan di keluarkannya Undang-Undang nomor 42 tahun 1999 tentang Fidusia maka penyerahan hak milik suatu barang debitur atau
pihak ketiga kepada debitur secara kepercayaan sebagai jaminan hutang.
Fidusia merupakan suatu proses pengalihan hak kepemilikan, sedangkan jaminan fidusia adalah jaminan yang diberikan dalam
bentuk fidusia. 2.
Pendaftaran Jaminan Fidusia Pendaftaran jaminan fidusia diatur dalam Pasal 11 sampai
dengan Pasal 18 UU No.42 Tahun 1999 tentang fidusia. Benda yang dibebani jaminan fidusia wajib didaftarkan. Pendaftaran dilakukan
pada Kantor Pendaftaran Fidusia. Kantor Pendaftaran Fidusia berada dalam lingkup tugas Departemen Hukum dan Perundang-undangan.
Berdasarkan dokumen Company Profile hal. 30 yang diberikan PT. BPR Sejahtera Artha Sembada Pekalongan.
4.1.3. Hambatan-Hambatan Yang Dihadapi dalam Jaminan Kepemilikan
Kendaraan Bermotor di PT. BPR Sejahtera Artha Sembada Pekalongan dan Upaya Untuk Mengatasinya
Berdasarkan hasil penelitian di PT. BPR Sejahtera Artha Sembada Pekalongan mendapat hambatan-hambatan dalam pelaksanaan perjanjian
pemberian kredit dengan jaminan kepemilikan kendaaran bermotor antara lain :
1. Kredit kurang lancar
86
Yakni pinjaman yang pembayaran pokok dan atau bunga tidak dilaksanakan atau dibayarkan sesuai dengan perjanjian kredit yang
dibuat oleh pihak bank. Misalnya nasabah meminjam uang Rp. 10.000.000,- Sepuluh juta rupiah, jangka waktu selama 36 bulan,
angsuran tiap bulan Rp. 355.000,- Tiga ratus delapan ribu rupiah. Tapi nasabah itu bulan pertama tidak melakukan kewajibannya yaitu
tidak membayar angsuran dan bunganya, dikarenakan terlambat dalam membayar angsuran tersebut. Wawancara dengan Hentri
Kurniasari, Kepala Bagian Kredit PT. BPR Sejahtera Artha Sembada Pekalongan, 27 Oktober 2010.
2. Kredit yang di ragukan
Kredit yang di ragukan ini terjadi bila pinjaman yang bersangkutan tidak memenuhi kriteria lancar dan kurang lancar.
Menurut penilaian bank dengan menggunakan aspek analisa kredit, pinjaman pokok dan bunganya masih dapat diharapkan atau
diselamatkan diatas 75 lebih. Pinjaman tidak dapat diselamatkan, tapi jaminannya masih bernilai sekurang-kurangnya 100 dari kredit
nasabah. Nasabah menunggak pembayaran bunga lebih dari 4 sampai 18 kali tunggakan belum melampaui 20 bulan. Misalnya nasabah
meminjam uang Rp. 10.000.000,- Sepuluh juta rupiah, jangka waktu selama 36 bulan, angsuran tiap bulan Rp. 355.000,- Tiga ratus
delapan ribu rupiah. Jaminannya sepeda motor merk Honda tahun 2009 yang diperkirakan harganya masih Rp. 13.000.000,- Tiga belas
87
juta rupiah. Wawancara dengan Hentri Kurniasari, Kepala Bagian Kredit PT. BPR Sejahtera Artha Sembada Pekalongan, 27 Oktober
2010. Adapun hambatan-hambatan yang dihadapi oleh pihak bank PT.
BPR Sejahtera Artha Sembada maupun pihak nasabah dalam perjanjian pemberian kredit di PT. BPR Sejahtera Artha Sembada adalah sebagai
berikut : 1.
Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh pihak PT. BPR Sejahtera Artha Sembada Pekalongan dalam pemberian kredit adalah sebagai
berikut : 1
Ada keinginan pelayanan yang cepat dari para pemohon kredit dan apa yang dimohonkan segera terkabul, sebaliknya dari pihak
bank menginginkan penjelasan yang sebaik-baiknya sehingga pemohon kredit benar-benar mengerti bagaimana prosedur
pinjaman kredit. Wawancara dengan Hentri Kurniasari, Kepala Bagian Kredit PT. BPR Sejahtera Artha Sembada Pekalongan, 29
Oktober 2010. 2
Banyak nasabah yang sering menunggak setorannya yang sebelumnya sudah ditetapkan waktu saat menyetor atau nasabah
tidak menyetor hutangnya yang tepat pada waktunya. Wawancara dengan Harianto, Account Officer PT. BPR
Sejahtera Artha Sembada Pekalongan, 30 Oktober 2010
88
3 Nasabah yang sering menunggak setorannya maka jumlah denda
tunggakan yang ditentukan cukup banyak, maka pihak bank dalam perhitungan denda para nasabah sering terjadi kesalahan
dalam menghitung jumlah denda para nasabah. Wawancara dengan Harianto, Account Officer PT. BPR Sejahtera Artha
Sembada Pekalongan, 30 Oktober 2010. 2.
Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh calon nasabah dalam pemberian kredit di PT. BPR Sejahtera Artha Sembada Pekalongan:
1 Para calon nasabah yang akan mengajukan kredit ketika akan
mengajukan permohonan kredit prosesnya cukup lama kalau baru pertama kali megajukan perjanjian permohonan kredit.
Wawancara dengan Ibu Winarsih, nasabah PT. BPR Sejahtera Artha Sembada Pekalongan, 27 Oktober 2010.
2 Dalam pembayaran kredit tersebut jangka waktu yang ditetapkan
oleh pihak bank untuk di tambah lagi batas jangka waktunya, mungkin bisa jadi dalam usaha yang dimiliki nasabah ada kendala
atau permasalahan yang tidak diinginkan datang begitu saja yang tidak diduga-duga oleh nasabah. Wawancara dengan Bapak
Bapak Sutarno, nasabah PT. BPR Sejahtera Artha Sembada Pekalongan, 28 Oktober 2010.
3 Nasabah dalam membayar denda tunggakan kredit bagi para
nasabah cukup tinggi nilai dendanya yang sudah ditetapkan dari pihak bank itu sendiri. Wawancara dengan Bapak Arif Budiman,
89
nasabah PT. BPR Sejahtera Artha Sembada Pekalongan, 29 Oktober 2010.
4.1.4. Penyelesaian Hukum Nasabah Akibat Wanprestasi atau Cidera Janji