27
5. Meningkatkan kegairahan berusaha.
Setiap orang yang berusaha selalu ingin meningkatkan usaha tersebut, namun ada kalanya dibatasi oleh kemampuan dibidang permodalan.
6. Meningkatkan pemerataan pendapatan.
Dengan bantuan kredit dari bank, para pengusaha dapat memperluas usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru.
7. Alat untuk meningkatkan hubungan internasional
Bank-bank besar di luar negeri yang mempunyai jaringan usaha dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara langsung
maupun tidak langsung kepada perusahaan-perusahaan di dalam negeri. Kasmir, 2002:97
2.3.3. Tujuan Kredit
Tujuan penyalur kredit adalah untuk : 1.
Memperoleh pendapatan Bank dari bunga kredit; 2.
Memanfaatkan dan memproduktifkan dana-dana yang ada; 3.
Melaksanakan kegiatan operasional Bank; 4.
Memenuhi permintaan kredit dari masyarakat; 5.
Memperbesar lalu lintas pembayaran; 6.
Menambah modal kerja perusahaan; 7.
Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Hasibuan, 2001:88.
2.3.4. Jenis Kredit
Dari segi jaminan, jenis kredit dibedakan menjadi 2 dua antara lain : 1.
Kredit dengan jaminan, yaitu kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berupa fisik collateral dan
berbentuk barang berwujud atau tidak terwujud atau jaminan orang.
28
Dilihat dari jangka waktu dan penggunaannya kredit dapat digolongkan menjadi 3 tiga jenis yaitu :
1 Kredit Produktif, yaitu kredit yang digunakan untuk
peningkatkan usaha atau produksi atau investasi. Untuk jenis ini terdapat 2 dua kemungkinan yaitu :
1 Kredit investasi, yaitu kredit yang digunakan untuk
keperluan perluasan kerja atau membangun proyek baru atau untuk keperluan rehabilitasi.
2 Kredit modal kerja, yaitu kredit yang diberikan untuk
keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. 2
Kredit konsumtif, merupakan kredit yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umumnya sumber
pengembaliannya dari fixed income debitur Naja, 2005:125. 3
Kredit perdagangan, merupakan kredit yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan biasanya untuk membeli barang
dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangannya.
2. Kredit tanpa jaminan, merupakan pemberian kredit yang diberikan
tanpa jaminan materiil agunan fisik, pemberiannya sangatlah selektif dan ditujukan kepada nasabah besar yang telah teruji
bonafiditas, kejujuran, dan ketaatannya dalam transaksi perbankan maupun kegiatan usaha yang dijalaninya. Kredit tanpa jaminan
mengandung lebih besar resiko, sehingga dengan demikian berlaku
29
bahwa semua harta kekayaan debitur baik yang bergerak maupun tidak bergerak, yang sudah ada maupun yang akan ada kemudian
seluruhnya menjadi jaminan pemenuhan pembayaran hutang.
2.3.5. Prosedur Pemberian Kredit
Secara umum prosedur dalam pemberian kredit ada tiga tahap yaitu: 1.
Pengajuan permohonan kredit Untuk memperoleh kredit dari bank, maka tahap pertama
yang dilakukan adalah mengajukan permohonan kredit kepada bank yang bersangkutan. Dimana permohonan tersebut harus dilampiri
dengan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan. 2.
Penelitian berkas kredit Setelah permohonan kredit tersebut diterima oleh bank, maka
bank akan melakukan penelitian secara mendalam dan mendetail terhadap berkas permohonan kredit yang diajukan tersebut. Sedangkan
apabila ternyata berkas kredit yang diajukan tersebut belum lengkap dan belum memenuhi persyaratan yang ditentukan, maka bank
akan meminta kepada pemohon untuk melengkapinya.
2.4.
Tinjauan Umum Tentang Perjanjian
2.4.1. Pengertian Perjanjian