16
4 melakukan usaha perasuransian ;
5 melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan.
2.2. Tinjauan Umum Tentang Jaminan
2.2.1. Pengertian Jaminan
Istialah jaminan berasal dari kata jamin yang berarti tanggung, sehingga jaminan dapat diartikan sebagai tanggungan. Dalam hal ini yang
dimaksud adalah tanggungan atas segala perikatan dari seseorang seperti yang ditentukan dalam pasal 1131 KUHPerdata maupun tanggungan atas
perikatan tertentu dari seseorang. Jaminan adalah harta kekayaan yang dapat diikat sebagai jaminan
guna menjamin kepastian pelunasan hutang jika dikemudian hari debitur tidak melunasi hutangnya dengan jalan menjual jaminan dan mengambil
pelunasan dari harta kekayaan yang menjadi jaminan itu Sutarno,2003:94.
Jaminan yang ideal adalah : 1.
Dapat secara mudah membantu perolehan kredit oleh pihak yang memerlukan kredit.
2. Sifatnya tidak melemahkan potensi atau kekuatan pencari kredit atau
debitur untuk melakukan atau meneruskan usahanya. 3.
Memberikan kepastian kepada pemberi kredit atau kreditur bahwa jaminan setiap waktu tersedia untuk dieksekusi dan mudah diuangkan
untuk melunasi utangnya penerima kredit Subekti, 1999:74.
17
Dalam rangka perjanjian pemberian kredit umumnya diikuti penyediaan jaminan oleh kredit, hal tersebut mensyaratkan adanya
jaminan bagi pemberi kredit tersebut demi keamanan modal dan kepastian hukum bagi kreditur disinilah arti penting adanya jaminan.
2.2.2. Obyek Jaminan
Menurut Pasal 1131 KUHPerdata, benda-benda yang dapat dijadikan jaminan digolongkan dalam beberapa macam yaitu :
1. Benda yang berwujud dan benda yang tidak berwujud.
2. Benda yang sudah ada dan benda yang masih akan ada.
3. Benda yang dapat dibagi dan benda yang tidak dapat dibagi.
4. Benda yang dipakai langsung habis dan benda yang dipakai
tidak langsung habis.
5. Benda yang dapat diperdagangkan dan benda yang tidak dapat
diperdagangkan. Penggolongan tersebut harus dijadikan pedoman dalam
menempatkan hukum jaminan, faktor jaminan merupakan faktor yang sangat penting bagi kreditur untuk mendapatkan kepastian dilunasinya
kredit oleh debitur, adapun jaminan yang ideal diharapkan oleh kreditur, yakni jaminan yang berdaya guna dapat memberikan kepastian kepada
pemberi kredit agar mudah dijual atau diuangkan guna menutup dan melunasi kredit debitur. Obyek jaminan tetap mempunyai nilai yang
18
tinggi dan untuk itu ada kalanya status, bahwa obyek jaminan tetap memberikan hasil yang baik.
2.2.3. Subyek Jaminan