Pengertian Bermain Permainan Kooperatif

kematangan anak. Tetapi selain dari kematangan, keterampilan ini diperoleh melalui kesempatan belajar dari respon terhadap tingkah laku anak. Menurut Nugraha Ali dkk 2004: 2.12 ciri sosialisasi anak pada periode prasekolah ialah : 1. Membuat kontak sosial dengan orang di luar rumah 2. Dikenal dengan istilah Pregang age. Dikatakan pregang karena anak prasekolah berkelompok belum mengikuti arti dari sosialisasi yang sebenarnya. Mereka mulai belajar menyesuaikan diri dengan harapan sosial. 3. Hubungan dengan orang dewasa, mereka melanjutkan hubungan dan selalu ingin dekat dengan orang dewasa baik dengan orang tua maupun guru. Mereka selalu berusaha untuk berkomunikasi dan menarik perhatian orang dewasa. 4. Hubungan dengan teman sebaya. 5. Pada usia 3-4 tahun anak mulai bermain kooperatif cooperative play. Anak tampak mulai mengobrol selama bermain, memilih teman untuk bermain, mengurai tingkahlaku bermusuhan. Keterampilan sosial anak pra sekolah merupakan suatu kemampuan yang dimiliki anak usia 3-6 tahun dalam berinteraksi sosial dengan lingkungan di sekitarnya dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk dapat diterima oleh teman sebaya baik sejenis kelamin atau lawan jenis agar ia memperoleh rasa dibutuhkan dan rasa berharga oleh kelompok serta menguntungkan diri sendiri dan orang lain.

2.3. Permainan Kooperatif

2.2.1 Pengertian Bermain

Bermain atau play Chaplin 2006: 372 memiliki arti aktivitas yang dikejar oleh individu atau kelompok untuk mendapatkan kesenangan tanpa suatu motif yang tersembunyi. Pengertian Bermain atau play menurut Hurlock 1978: 320 ialah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir, bermain juga dilakukan secara sukarela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau sebuah kewajibannya. Piaget dalam Hurlock 1978: 320 menjelaskan bahwa bermain terdiri atas tanggapan yang diulang-ulang sekedar untuk kesenangan fungsional. Kegiatan bermain dapat membantu anak mengenal dirinya, dengan siapa ia hidup, serta lingkungan tempat dimana ia hidup. Bermain adalah salah satu aspek penting dari kehidupan anak dan secara tidak langsung anak dapat membangun relasi sosial baik dengan lingkungan maupun antar sesamanya Erna 2008: 1. Beberapa ahli memberikan batasan arti dari bermain dengan memisahkan aspek-aspek tingkah laku yang berbeda dalam bermain, menurut Dworetzky dalam Moeslichatoen 1999: 26 sedikitnya ada lima kriteria dalam bermain : 1. Motivasi intrinsik: tingkah laku bermain dimotivasi dari dalam diri anak, karena itu dilakukan demi kegiatan itu sendiri dan bukan karena adanya tuntutan masyarakat atau fungsi-fungsi tubuh. 2. Pengaruh positif: tingkah laku itu menyenangkan untuk dilakukan 3. Bukan dikerjakan sambil lalu: tingkah laku itu bukan dilakukan sambil lalu, karena itu tidak mengikuti pola atau urutan yang sebenarnya, melainkan lebih bersifat pura-pura. 4. Caratujuan: cara bermain lebih diutamakan daripada tujuannya. Anak lebih tertarik dengan tingkahlaku itu sendiri daripada hasil yang dikeluarkan. 5. Kelenturan: bermain itu perilaku yang lentur. Kelenturan ditunjukkan baik dalam bentuk maupun dalam hubungan serta berlaku dalam setiap situasi. Berdasarkan Pengertian diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa bermain merupakan setiap kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk kesenangan dalam dirinya, dilakukan secara sukarela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari pihak luar, kegiatan ini dilakukan tanpa mempertimbangkan hasil akhir yang ia terima. Bermain sama dengan bekerja pada orang dewasa, dan merupakan aspek terpenting dalam kehidupan anak serta merupakan satu cara yang paling efektif menurunkan stres pada anak dan penting untuk mensejahterakan mental dan emosional anak Bermain dapat dijadikan sebagai suatu terapi karena berfokus pada kebutuhan anak untuk mengekspresikan diri mereka melalui penggunaan mainan dalam aktivitas bermain.

2.2.2 Fungsi Bermain

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN KERJASAMA ANAK DALAM BERMAIN ANGIN PUYUH (Penelitian Tindakan Kelas Kelompok B di TK Kemala Bhayangkari 08 Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang Tahun ajaran 2012 2013)

12 86 174

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI ANAK MELALUI RELAKSASI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMALA Upaya meningkatkan kecerdasan emosi anak melalui relaksasi pada anak kelompok B di TK kemala bhayangkari 71 Karanganyar tahun ajaran 2014-2015.

0 2 15

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI ANAK MELALUI RELAKSASI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMALA Upaya meningkatkan kecerdasan emosi anak melalui relaksasi pada anak kelompok B di TK kemala bhayangkari 71 Karanganyar tahun ajaran 2014-2015.

0 3 12

PENGARUH PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK TK KEMALA BHAYANGKARI KOTA SIDIKALANG T.A 2012/2013.

0 0 20

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI DI TK KEMALA PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI DI TK KEMALA BHAYANGKARI DESA BATAN KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 11

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SELARAS PERKEMBANGAN (DAP) DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA 4 SAMPAI 6 TAHUN (STUDI DESKRIPTIF PADA TK NEGERI PEMBINA DAN TK KEMALA BHAYANGKARI KABUPATEN BREBES).

0 0 2

(ABSTRAK) KEEFEKTIFAN PERMAINAN KOOPERATIF DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK PRASEKOLAH DI TK KEMALA BHAYANGKARI 81 MAGELANG.

0 1 1

(ABSTRAK) Penggunaan Media Lagu Anak untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa dan Aktifitas pada Anak Di TK Kemala Bhayangkari 17 Banjarnegara.

0 0 2

PERMAINAN KOOPERATIF DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

0 0 6

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ANAK DI TK KEMALA BHAYANGKARI 13 PONTIANAK KOTA

0 0 9