2.2.3 Manfaat Bermain
Telah disadari oleh manusia bahwa bermain adalah suatu kegiatan yang menyenangkan, kegiatan bermain adalah kegiatan yang paling digemari oleh
anak-anak pada masa prasekolah. Pada masa itu sebagian waktu anak dihabiskan untuk bermain, sehingga ada ahli yang berpendapat bahwa usia prasekolah adalah
usia bermain. Bermain memiliki manfaat yang besar bagi perkembangan anak. Bermain merupakan pengalaman belajar yang sangat berguna bagi anak. Manfaat
bermain menurut Tedjasaputra, M. S 2005: 39 ialah :
1. Manfaat Bermain untuk Perkembangan Aspek Fisik
Pemberian kesempatan pada anak untuk melakukan kegiatan yang banyak melibatkan gerakan-gerakan tubuh, akan membuat tubuh anak menjadi sehat.
Anak juga dapat menyalurkan tenaga energi yang berlebihan sehingga ia tidak merasa gelisah. Salah satu kegiatan bermain yang dapat dilakukan untuk
memperkuat otot tubuh, perkembangan motorik kasar antara lain melalui memanjat, meluncur, meniti. Rasa percaya diri anak juga dapat ditumbuhkan
karena merasa mampu melakukan gerakan-gerakan yang ia lakukan.
2. Manfaat Bermain untuk Perkembangan Aspek Motorik Kasar dan Motorik Halus
Aspek motorik kasar dapat dikembangkan melalui kegiatan bermain. Salah satu contohnya bisa diamati pada anak yang berlari kejar-kejaran. Pada awalnya ia
belum terampil untuk berlari, tetapi dengan bermain kejar-kejaran tersebut, maka anak akan berminat untuk melakukannya dan menjadi terampil.
Aspek motorik halus tidak serta merta muncul begitu saja dalam diri anak, tetapi aspek motorik halus ini muncul melalui proses yang panjang, dari bayi lahir
dan berkembang seterusnya. Sebagai contoh pada usia sekitar satu tahun anak senang memainkan pensil untuk -membuat coretan-coretan. Secara tidak langsung
ia belajar melalukan gerakan-gerakan motorik halus yag diperlukan dalam menulis.
3. Manfaat Bermain untuk Perkembangan Aspek Sosial
Ketika anak melakukan kegiatan bermain, ia belajar berkomunikasi dengan sesama temannya baik dalam hal mengemukakan pikiran dan perasaannya
maupun memahami apa yang diucapkan oleh teman, sehingga hubungan dapat terbina dengan baik serta dapat bertukar informasi. Dengan teman sepermainan
yang sebaya usianya, anak akan belajar berbagi hak milik, menggunakan mainan secara bergiliran, melakukan kegiatan bersama, mempertahankan hubungan yang
sudah terbina, serta mencari cara pemecahan masalah yang dihadapi dengan teman mainnya.
4. Manfaat Bermain untuk Perkembangan Aspek Emosi atau Kepribadian