Fungsi Bermain Permainan Kooperatif

5. Kelenturan: bermain itu perilaku yang lentur. Kelenturan ditunjukkan baik dalam bentuk maupun dalam hubungan serta berlaku dalam setiap situasi. Berdasarkan Pengertian diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa bermain merupakan setiap kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk kesenangan dalam dirinya, dilakukan secara sukarela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari pihak luar, kegiatan ini dilakukan tanpa mempertimbangkan hasil akhir yang ia terima. Bermain sama dengan bekerja pada orang dewasa, dan merupakan aspek terpenting dalam kehidupan anak serta merupakan satu cara yang paling efektif menurunkan stres pada anak dan penting untuk mensejahterakan mental dan emosional anak Bermain dapat dijadikan sebagai suatu terapi karena berfokus pada kebutuhan anak untuk mengekspresikan diri mereka melalui penggunaan mainan dalam aktivitas bermain.

2.2.2 Fungsi Bermain

Anak bermain pada dasarnya agar ia memperoleh kesenangan, sehingga tidak akan merasa jenuh. Bermain tidak sekedar mengisi waktu tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makan, perawatan dan cinta kasih. Menurut Iswati 2008: 2 fungsi bermain dibedakan dalam beberapa aspek:

2.2.2.1 Fungsi Sosial

1. Meningkatkan Perilaku Sosial Ketika bermain, anak harus memperhatikan cara pandang teman bermainnya, dengan demikian akan mengurangi sikap egosentrisnya. Dalam permainan itu pula, anak akan belajar bagaimana bersaing dengan jujur, sportif tahu akan hak nya, dan peduli dengan hak orang lain. 2. Belajar Mengatur Permainan ini dapat berupa permainan sandiwara atau drama. Dalam permainan ini, anak-anak dituntut agar dapat mengatur permainan seperti seorang sutradara. 3. Belajar Berkomunikasi Berkumpul dengan teman dalam satu kelompok permainan tertentu, anak harus mampu bercakap-cakap atau berkomunikasi dengan baik dan anak dituntut untuk dapat menempatkan kawan sebagai tempat untuk bertukar pendapat, sehingga kelompok tersebut terhindar dari pertengkaran.

2.2.2.2 Fungsi Emosi

1. Meningkatkan kestabilan emosi Timbulnya kegembiraan yang dirasakan secara bersamaan dapat mempengaruhi kestabilan emosi anak. Misalnya bermain dengan mainan kesayangannya, bermain terus tanpa tekanan orang tua, pada umur mendatang anak dapat lebih mengatasi emosi yang tiba-tiba muncul, walaupun emosi tersebut memuncak. Artinya anak dapat menjaga dan mengatur keadaan hatinya dalam menghadapi masalah. 2. Menyalurkan keinginan Di dalam bermain, anak-anak dapat menentukan pilihan ingin menjadi apa dia, keinginan ini tentunya dapat diungkapkan lewat bermain, walaupun keinginan itu adalah sesuatu yang tidak mungkin terjadi, seperti menjadi matahari, cacing, burung dll. 3. Menetralisir emosi negatif Bermain dapat menjadi tempat pelepasan emosi negatif anak, misalnya rasa takut, cemas, dan memberi kesempatan kepada anak-anak untuk menguasai dirinya. 4. Mengatasi konflik Dalam bermain, sangat mungkin akan timbul konflik antara teman sebaya, dan karena itu anak-anak dapat belajar memilih alternatif untuk menyikapi atau menangani konflik yang ada. Seecara tidak langsung anak belajar bagaimana meredam emosi untuk menghindari permusuhan. Selain itu anak juga belajar mencari solusi-solusi jika ada permasalahan yang muncul pada saat bermain.

2.2.2.3 Fungsi Kognitif

1. Menambah informasi Bermain berkelompok akan menambah pengetahuannya karena setiap anak dalam kelompok dapat dipastikan memiliki pendapat dan hal baru yang berbeda. Anak dapat membuat variasi atau model baru dengan cara saling bertukar pendapat dan menjadikannya sebagai suatu alur permainan. 2. Belajar memecahkan masalah Dalam permainan, anak-anak tentu akan menemui berbagai masalah, baik yang timbul dalam diri atau dalam kelompok. Keadaan ini akan memberikan kesempatan pada anak untuk mengetahui bahwa ada beberapa alternatif-alternatif untuk memecahkan masalah tersebut. Proses pemecahan masalah ini mencakup adanya imajinasi anak-anak. Imajinasi akan mencegah timbulnya kebosanan yang merupakan pencetus kemarahan anak. 3. Menstimulasi perkembangan kognitif kegiatan bermain ini anak akan diperkenalkan bagaimana membedakan kasar dan halus, warna dan suara. Selain itu anak juga belajar mengukur kemampuan sendiri baik fisik maupun fantasinya dan imajinasinya tentang objek. Kegiatan bermain terdapat beberapa kegiatan yang memiliki dampak terhadap perkembangan anak, maka Sujiono 2010: 36 mengidentifikasi bahwa ada beberapa fungsi bermain, antara lain: 1. Dapat memperkuat dan mengembangkan otot dan koordinasinya melalui gerak, melatih motorik halus, motorik kasar, dan keseimbangan karena ketika bermain fisik, anak juga belajar memahami bagaimana kerja tubuhnya. 2. Dapat mengembangkan keterampilan emosinya, rasa percaya diri pada orang lain, kemandirian dan keberanian untuk berinisiatif karena saat bermain anak sering bermain pura-pura menjadi orang lain, binatang atau karakter orang lain. Anak juga melihat dari sisi orang empati. 3. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya, karena melalui bermain anak seringkali melakukan eksplorasi terhadap segala sesuatu yang ada dilingkungan sekitarnya sebagai wujud dari rasa ingin keingintahuannya, 4. Dapat mengembangkan kemandirian dan menjadi dirinya karena melalui bermain anak selalu bertanya, meneliti lingkungan, belajar mengambil keputusan, dan berlatih peran sosial sehingga anak menyadari kemampuan serta kelebihannya.

2.2.3 Manfaat Bermain

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN KERJASAMA ANAK DALAM BERMAIN ANGIN PUYUH (Penelitian Tindakan Kelas Kelompok B di TK Kemala Bhayangkari 08 Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang Tahun ajaran 2012 2013)

12 86 174

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI ANAK MELALUI RELAKSASI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMALA Upaya meningkatkan kecerdasan emosi anak melalui relaksasi pada anak kelompok B di TK kemala bhayangkari 71 Karanganyar tahun ajaran 2014-2015.

0 2 15

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI ANAK MELALUI RELAKSASI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMALA Upaya meningkatkan kecerdasan emosi anak melalui relaksasi pada anak kelompok B di TK kemala bhayangkari 71 Karanganyar tahun ajaran 2014-2015.

0 3 12

PENGARUH PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK TK KEMALA BHAYANGKARI KOTA SIDIKALANG T.A 2012/2013.

0 0 20

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI DI TK KEMALA PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI DI TK KEMALA BHAYANGKARI DESA BATAN KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 11

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SELARAS PERKEMBANGAN (DAP) DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA 4 SAMPAI 6 TAHUN (STUDI DESKRIPTIF PADA TK NEGERI PEMBINA DAN TK KEMALA BHAYANGKARI KABUPATEN BREBES).

0 0 2

(ABSTRAK) KEEFEKTIFAN PERMAINAN KOOPERATIF DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK PRASEKOLAH DI TK KEMALA BHAYANGKARI 81 MAGELANG.

0 1 1

(ABSTRAK) Penggunaan Media Lagu Anak untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa dan Aktifitas pada Anak Di TK Kemala Bhayangkari 17 Banjarnegara.

0 0 2

PERMAINAN KOOPERATIF DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

0 0 6

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ANAK DI TK KEMALA BHAYANGKARI 13 PONTIANAK KOTA

0 0 9