deskriptif yaitu bagian statistik yang hanya membicarakan mengenai pengumpulan data, penyajian data, penentuan nilai-nilai statistik, pembuatan
diagram atau gambar mengenai suatu hal dari data yang sudah dianalisis yang umumnya mencakup jumlah subjek N dalam kelompok, mean skor skala M,
deviasi standar skor skala s, dan varians s
2
, skor minimum Xmin, skor maksimum Xmaks, dan statistik-statistik lain yang dirasa perlu.
4.4.1 Validitas
Pada eksperimen ini terdapat tiga validitas yang harus diketahui yaitu validitas instrumen, validitas internal eksperimen, dan validitas eksternal
eksperimen.
4.4.1.1 Validitas Instrumen
Pengukuran validitas instrumen pada penelitian ini adalah menggunakan validitas isi content validity dari isi sajian materi permainan kooperatif dan
rating scale yang diberikan pada eksperimen tersebut. Validitas isi merujuk pada sejauh mana alat ukur jika dilihat dari isinya memang mengukur apa yang
dimaksudkan ingin diukur. Validitas isi yang telah dicapai alat ukur, sedikit banyak tergantung pada penilaian subjektif individual. Validitas isi tidak
memerlukan perhitungan statistik apapun melainkan hanya melalui analisis rasional lewat professional judgement.
Dalam penelitian ini, selain dikonsultasikan pada dua dosen pembimbing, yaitu Dra. Tri Esti Budiningsih dan Drs. Sugiarta SL, M.Si, validitas permainan
kooperatif dan rating scale sebagai alat pengumpulan data, juga dikonsultasikan
oleh dua orang guru di TK Kemala Bhayangkari 81 Magelang yaitu Prihani T.W, S.AUD dan Novi Pitriani, S.Pd
Setelah beberapa kali melakukan perbaikan baik mengenai aitem rating scale dan isi serta kegitan permainan kooperatif yang diberikan keempat
profesional tersebut, pada akhirnya terdapat empat professional judgement yang menyatakan kesesuaian rating scale keterampilan sosial sebagai alat ukur dalam
penelitian ini jika dilihat dari isinya memang mengukur apa yang dimaksud ingin diukur.
Maka validitas isi content validity dari permainan kooperatif dan dari rating scale keterampilan pada penelitian ini dapat terpenuhi melalui analisis
rasional lewat professional judgement.
4.4.1.2 Validitas Internal Eksperimen
Validitas internal internal validity merupakan validitas penelitian yang berhubungan dengan pertanyaan: sejauh mana pengaruh yang diamati Y dalam
suatu eksperimen benar-benar hanya terjadi karena X yaitu perlakuan yang diberikan variabel perlakuan dan bukan karena pengaruh faktor lain.
Validitas internal dalam penelitian eksperimen ini diketahui dari hasil perbandingan Mean skor dan tes uji non parametrik Wilcoxon yang didapat dari
pengolahan data pada dua kelompok. Dua kelompok tersebut adalah pretest pada kelompok kontrol dan pretest pada kelompok eksperimen
Tabel 4.9 Uji Validitas Internal dengan Uji Non Parametrik Wilcoxon
Test Statistics
b
pretest Mann-Whitney U
89.500 Wilcoxon W
194.500 Z
-.392 Asymp. Sig. 2-tailed
.695 Exact Sig. [21-tailed Sig.]
.701
a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompk
Seperti yang dapat dilihat pada tabel 4.6, berdasarkan teknik uji non parametrik Wilcoxon diperoleh nilai Z skor sebesar -0,392 dan nilai signifikansi
sebesar 0,695. Karena nilai signifikansi yang diperoleh 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara dua kelompok
pretest ini. Hal ini berarti benar adanya bahwa sebelum perlakuan diberikan, kedua kelompok berada pada kondisi dan keadaan yang sama, serta memiliki
tingkat keterampilan Sosial yang tidak berbeda. Validitas internal dalam penelitian eksperimen ini diketahui dengan:
1. Dalam pemilihan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan dengan cara ranndomized matched two-groups design. Pemilihan sampel pada
kelompok kontrol dan eksperimen dilakukan dengan randomisasi yang dipadukan dengan menyetarakan jumlah kedua kelompok yaitu 14 siswa pada
masing-masing kelompok, dengan ketentuan jenis kelamin, jumlah saudara kandung dan riwayat pendidikan yang sama.
2. Menghindari adanya interaksi antara kelompok kontrol dan kelompok eksperiment selama berlangsungnya perlakuan, dengan cara menempatkan
pada ruangan yang berbeda dari kelompok eksperimen untuk diberikan perlakuan.
3. Pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen dilakukan di kelas yang berbeda dengan kelompok kontrol, dan pada saat kegiatan indoor
dilaksanakan, perlakuan dilakukan di gedung olahraga Polres Magelang yang terletak dibelakang sekolah, sehingga kelompok kontrol tidak
terganggu dengan kegiatan yang dilakukan oleh kelompok eksperimen dan selama perlakuan tidak ada interaksi antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
4.4.2 Reliabilitas