Semakin anak memiliki perilaku dan sikap sosial yang positif, akan semakin baik penerimaan sosial dirinya dalam kelompok.
Berdasarkan pengertian diatas peneliti menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan sosial dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu
faktor kondisi anak, interaksi anak dengan lingkungan dan faktor pengalaman awal yang diterima anak.
Faktor kondisi anak meliputi temperamen anak, regulasi emosi, dan kemampuan sosial kognitif. Faktor interaksi anak dengan lingkungan meliputi
hubungan dengan orang tua dan teman sebaya dikehidupan sehari-hari, dan faktor pengalaman awal yang diterima anak yang akan selalu diingat oleh anak.
2.1.4 Keterampilan Sosial yang Perlu Dipelajari Anak
Menurut Gordon Brown dalam Moeslichatoen 1999: 21-23 keterampilan sosial yang perlu dipelajari anak usia TK dan kelompok bermain
adalah sebagai berikut :
1. Membina Hubungan dengan Orang Dewasa :
a. Membina hubungan keluarga, lingkungan disekitar rumah, dan sekolah untuk belajar menikmati serta menangapi hubungan antarpribadi dengan orang lain
secara memuaskan, misalnya anak ingin saling membantu, berbagi mainan, tidak suka bertengkar, dan tidak ingin menang sendiri.
b. Membantu mempelajari tata cara hidup bermasyarakat dan manjaga anak agar tidak menyakiti dan disakiti orang lain. Misalnya, belajar meminta maaf, cara
berterima kasih, menghormati guru, dan menghormati yang lebih tua.
c. Mendampingi anak agar bekerja sama dengan anak lain dalam memecahkan masalah yang memerlukan pertolongan, misalnya memasangmemakai
sepatu. d. Membantu setiap anak agar mempunyai hak untuk memperoleh pengalaman
hidup bermasyarakat yang memuaskan, Misalnya, merasa aman dan nyaman belajar disekolah, tinggal di rumah atau di lingkungan sekitar rumah.
2. Membina Hubungan dengan Orang Lain :
a. Belajar mengkomunikasikan keinginan dengan cara yang dapat diterima kelompok. Misalnya mempertahankan barang miliknya, meminta untuk
menggunakan alat permainan, dan menanti giliran. b. Belajar untuk dapat memberi informasi dan contoh cara menggunakan atau
melakukan sesuatu kepada anak lain, misalnya dimana membeli buku tulis yang dimilikinya, dan memberi contoh cara menggunakan alat permainan
yang dimilikinya. c. Belajar untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi atau menghindari
permasalahan berdasarkan pengharapan yang realistis, misalnya : membayangkan apa yang terjadi jika air dipanaskan.
d. Membina hubungan dengan kelompok 1 Belajar untuk mengikuti jadwal dan pola kegiatan rutin di seekolah,
misalnya: kegiatan piket, bekerja sama melaksanakan tugas pekerjaan rumah dan tugas-tugas sekolah.
2 Belajar menghargai hak, perasaan, dan benda milik orang lain, serta belajar untuk bersabar menunda dan menanti giliran melakukan sesuatu,
misalnya giliran menggunakan mainan sekolah dan menggunakan alat-alat permainan di rumah.
3. Membina Diri sebagai Individu