3. Mitogen sebagai Senyawa Pemacu Proliferasi Se l Limfosit
Mitogen adalah sumber ligan polipeptida yang dapat berikatan dengan reseptor yang terdapat pada permukaan sel. Beberapa mitogen merupakan
faktor pertumbuhan yang mengaktivasi tirosin kinase. Aktivasi tersebut diawali oleh mitogen yang mengakibatkan adanya urut-urutan sinyal yang berpengaruh
terhadap berbagai faktor transkripsi dan berpengaruh terhadap aktivitas gen di dalam sel Decker 2001.
Beberapa molekul pada patogen mampu berikatan dengan molekul permukaan limfosit yang bukan merupakan reseptor antigen. Jika pengikatan ini
mampu menginduksi limfosit untuk membelah mitosis, maka molekul tersebut disebut mitogen. Mitogen menginduksi proliferasi limfosit pada frekuensi tinggi
tanpa memerlukan adanya spesifisitas antigen, disebut dengan aktivasi poliklonal. Beberapa mitogen hanya mampu menginduksi proliferasi sel B,
beberapa hanya berpengaruh pada sel T, dan ada juga yang mampu menginduksi keduanya. Beberapa mitogen disebut antigen T-independen, karena
mampu menginduksi sel B untuk mensekresi antibodi tanpa ada bantuan dari sel Th Decker 2001.
Lektin pada umumnya adalah mitogen yang merupakan protein yang berikatan dengan senyawa karbohidrat. Concanavalin A Con A dan
fitohemaglutinin PHA mempunyai struktur tetramer dengan setiap monomernya memiliki satu situs pengikat karbohidrat, sehingga dapat mengikat glikoprotein
pada permukaan sel. Pokeweed PWM berasal dari tumbuhan pokeweed Phytolacca americana. PWM mampu berikatan dengan di-N-asetyl kitobiose
dan mampu menginduksi baik sel B dan sel T Ku by 1992. Lektin C on A adalah
mitogen asal legum yang bersifat sebagai imunomodulator karena dapat meransang proliferasi limfosit.
Menurut Kresno 1996 sebanyak 50-60 sel limfosit T mampu memberikan respon terhadap stimulasi dengan mitogen PHA
dan Con A. Lipopolisakarida LPS juga mampu berfungsi sebagai mitogen, tetapi pengaruhnya hanya pada sel B Kuby 1992. Respon terhadap mitogen
tersebut dianggap menyerupai respon limfosit terhadap antigen, sehingga uji transformasi dengan ransangan mitogen tersebut banyak dipakai untuk menguji
fungsi limfosit. Stimulasi limfosit dengan antigen maupun mitogen mengakibatkan berbagai reaksi biokimia di dalam sel, diantaranya fosforilasi nukleoprotein,
pembentukan DNA dan RNA, peningkatan metabolisme lemak dan lain-lain Letwin dan Quimby 1987.
Lektin fitohemaglutinin PHA adalah protein non enzimatik, berikatan
dengan karbohidrat secara reversibel. Fungsi biologis dari lektin adalah kemampuan mengenal dan berikatan dengan struktur karbohidrat spesifik,
khususnya berikatan dengan oligosakarida. Lektin dapat berikatan dengan berbagai sel yang memiliki molekul permukaan berupa glikoprotein atau
glikolipid. Beberapa gugus spesifik lektin telah diidentifikasi seperti mannose, galaktosa, N-asetilglukosamin, N-asetil galaktosamin, L-fruktosa, dan asam N-
asetilneraminik. Sub unit lektin saling berhubungan satu dengan yang lain melalui ikatan non kovalen atau ikatan-ikatan disulfida. Beberapa lektin membutuhkan
kation divalen seperti kalsium, magnesium dan mangan untuk berikatan dengan karbohidrat. Lektin terdiri dari enam famili yang telah dikenal yaitu : lektin legum,
lektin sereal, lektin jenis P, C, S dan pentraxis Letwin dan Quimby 1987.
D. KULTUR SEL