SIKLUS SEL Aktivitas kitooligomer hasil reaksi enzimatik terhadap proliferasi sel limfosit dan sel kanker

d. HeLa ATCC CCL 2.2 Berasal dari kata Henrietta Lacks, yang berasal dari tumor serviks rahim Helen Lane atau Helen Larson wanita berumur 30 tahun, dengan morfologi menyerupai epitelial.

E. SIKLUS SEL

Siklus sel adalah perkembangan perubahan selular yang teratur sampai memasuki tahap pembelahan sel. Bagian yang penting dari siklus sel adalah enzim cyclin-dependent kinases Cdk. Ketika Cdk ini diaktifkan maka sel berpindah fase dari satu fase ke berikutnya dalam siklus sel G1 ke S atau G2 ke M Schwartz 2005. Siklus sel normal dikendalikan oleh protein siklin, protein siklin ini adalah kinase yang bekerja mengkatalisis transfer gugus fosfat dari ATP kepada protein target. Aktivasi kebalikannnya atau defosforilasi protein dilakukan oleh enzim fosfatase. Proses fosforilasi dan defosforilasi merupakan mekanisme umum untuk mengatur aktivitas protein. Mekanisme inilah yang digunakan berulang kali untuk mengatur siklus sel Becker et al. 2000. Cdk dalam siklus sel berperan penting dalam mengontrol siklus sel. Perubahan dalam pengontrolan terhadap proses siklus sel ditemukan pada mayoritas kanker ganas, oleh karena itu Cdk menjadi target yang menjanjikan untuk terapi anti kanker Pennati 2005. Tahapan siklus sel ditampilkan pada Gambar 4 berikut : Gambar 4 Siklus sel Becker 2000 Permulaan Siklus Pembesaran sel pembentukan protein baru Titik pemotongan : Sel menentukan kapan saat menyelesaikan siklusnya. Replikasi sel Sel menyiapkan diri untuk membelah Sel membelah mitosis Ketika sel distimulasi untuk tumbuh, mereka meninggalkan keadaan diamnya resting state dan memasuki satu fase siklus sel yang disebut fase G1 fase sintesis komponen seluler. Sel berada dalam fase ini kurang lebih 8 jam. Setelah itu, sel memasuki fase S fase sintesis DNA, di dalam fase ini replikasi DNA dimulai dan terus berlan gsung sampai terbentuk dua DNA baru. Sintesis DNA berlangsung lebih kurang 6 jam. Fase selanjutnya adalah fase G2 yang berlangsung selama 4-5 jam. Fase ini merupakan fase persiapan sebelum sel membelah. Periode pembelahan disebut fase M atau mitosis, yang berlangsung selama 1-5 jam dan menghasilkan dua sel baru. Sel-sel kanker pada umumnya tumbuh secara eksponensial lebih cepat dari sel normal Slingerland dan Tannock 1998. F. KANKER DAN MEKANISMENYA Kanker merupakan penyakit yang berawal dari kerusakan materi genetika atau DNA sel. Satu sel yang mengalami kerusakan genetika sudah cukup untuk menghasilkan jaringan kanker atau neoplasma, sehingga kanker disebut juga penyakit seluler. Perubahan pada materi genetika atau disebut juga mutasi gen dapat terjadi melalui berbagai mekanisme. Pertama disebabkan oleh kesalahan replikasi yang terjadi pada saat sel-sel yang aus digantikan oleh sel-sel baru. Pada saat pergantian satu sel, terjadi kopi DNA baru yang melibatkan 6 x 10 9 pasangan basa, yang memberikan peluang kesalahan replikasi. Penyebab kedua adalah mutasi pada galur sel yang mengalami kesalahan genetika yang diturunkan dari gen orang tua, sehingga menghasilkan gen yang termutasi. Mekanisme kerusakan materi genetika sel yang ketiga disebabkan oleh adanya faktor dari luar, atau faktor eksternal yang dapat mengubah struktur DNA, yaitu virus, infeksi berkelanjutan, polusi udara, radiasi dan bahan-bahan kimia asing yang tidak diperlukan oleh tubuh Zakaria 2001. Beberapa karsinogen kimia, radiasi, virus dan hormon menginduksi terjadinya kanker, karena faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan perubahan struktur DNA atau mutasi gen yang dapat menghasilkan sel kanker Dalimartha 1999. Kanker dapat terjadi karena mutasi pada gen spesifik molekul DNA yang disebut sebagai onkogen. Onkogen terdiri atas dua grup yaitu gen yang mengontrol pertumbuhan dan gen yang menekan pertumbuhan tumor. Grup yang pertama bekerja untuk mengontrol pembelahan sel perkembangan sel, yang kedua mempunyai kemampuan untuk menghentikan sel-sel kanker. Kanker terjadi ketika kedua jenis gen di atas mengalami mutasi dan tidak berfungsi dengan benar Michael dan Doherty 2005. Mekanisme yang mengatur pertumbuhan , differensiasi dan kematian sel adalah fosforilasi protein. Proses fosforilasi protein diatur oleh golongan enzim kinase. Mutasi pada kinase yang disandikan dalam onkogen antara lain dapat menyebabkan terjadinya pembelahan sel lebih cepat. Kinase dan fosfatase merupakan menjadi senyawa yang penting pada jalur metabolisme. Perubahan aktivitas enzim kinase yang tidak terkontrol berperan penting pada terbentuknya tumor Michael dan Doherty 2005. Setiap sel tumor dilengkapi dengan molekul permukaan yang aktif, berfungsi antara lain sebagai reseptor berbagai ligan, misalnya reseptor faktor pertumbuhan, reseptor sitokin, dan molekul adhesi sel Zeromski 2002. Hasil interaksi ligan dan reseptor tersebut menghasilkan perubahan pada pertumbuhan sel tumor dan penyebarannya. Reseptor ini bertindak sebagai komponen kimia yang diketahui sebagai faktor pertumbuhan dan keberadaannya menyebabkan pembelahan sel. Gen yang termutasi akan menghasilkan banyak reseptor- reseptor pada membran sel yang menyebabkan faktor pertumbuhan semakin banyak, kondisi tersebut dapat menyebabkan terjadinya pembelahan sel lebih cepat Zeromski 2002. Menurut Miller 2005, tahap-tahap penting pembentukan sel kanker adalah : a inisiasi, yaitu terjadinya perubahan pada DNA atau mutasi gen yang sebabkan oleh berbagai faktor, b promosi yang meliputi perkembangan sel dan perubahan menjadi sel tumor premalignant, c progresi dan invasi penyusupan ke jaringan sekitar, d metastasis yaitu penyebaran melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Tahap penyebaran sel kanker dimulai ketika sel -sel individu dari lokasi asal memi sah dan memasuki aliran darah untuk menemukan tempat baru untuk berkembang di dalam tubuh. Zeromski 2002 mengemukakan bahwa pertumbuhan yang malignant ditentukan oleh enam perubahan dalam fisiologi sel yang perkembangannya menghasilkan perubahan genotip sel, antara lain: a sel kekurangan sinyal-sinyal untuk mengontrol pertumbuhan, b sel tidak sensitif terhadap sinyal-sinyal penghambatan pertumbuhan, c sel menghindari program kematian sel apoptosis, d potensi replikasi yang tidak terbatas, e angiogenesis yang berkesinambungan, dan f invasi jaringan dan metastasis. Pada sel normal, sel hanya akan membelah diri bila tubuh membutuhkannya, seperti mengganti sel-sel yang rusak atau mati. Sebaliknya sel kanker akan membelah diri meskipun tidak dibutuhkan sehingga terjadi kelebihan sel-sel baru. Kanker dapat tumbuh di semua jaringan tubuh, seperti kulit, sel hati, sel darah, sel otak, sel lambung, sel usus, sel paru, sel saluran kencing, dan berbagai macam sel tubuh lainnya. Jenis kanker yang berbeda memiliki perbedaan bagian tubuh yang ditempati, tergantung tempat yang memiliki afinitas baik untuk ditempati. Oleh karena itu, dikenal bermacam-macam jenis sel kanker menurut sel atau jaringan asalnya. Secara umum kanker menyebabkan lemahnya tubuh karena nutrisi yang tersedia digunakan sel kanker untuk bermetastase. Secara spesifik, kanker dapat menyebabkan antara lain : a malnutrisi, karena monopoli neoplasma terhadap zat gizi tertentu, b kehilangan darah akibat erosi epitel atau permukaan-pemukaan lain sehingga terjadi pendarahan, c nekrosis jaringan akibat defisiensi gizi, rusaknya organ dan inflamasi d penyerangan tumor pada organ vital sehingga menurunkan fungsinya, e gangguan saluran organ vital disertai menurunnya fungsi organ atau terjadinya infeksi, f efek toksik, terutama pada sistem syaraf pusat atau periferal, g efek sekresi, baik hormon yang sesuai maupun tidak Braustein 1987.

G. MEKANISME ANTI KANKER 1. Beberapa Mekanisme Anti Kanker Senyawa Alami dan Sintesis