23
siswa adalah dapat mengamati gambar seri, menentukan urutan dan maksud gambar seri untuk membuat sebuah narasi. Materi narasi meliputi penggunaan
kata-kata harus memperhatikan, bahasa, kalimat, ejaan, dan pilihan kata walaupun masih dalam lingkup karangan yang sederhana.
Karangan merupakan karya tulis hasil kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami. Karangan dapat juga diartikan sebagai bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema
yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karangan adalah hasil karya tulis yang berisi ungkapan pikiran dan perasaan yang dituangkan dalam
bentuk tulisan secara teratur dalam satu kesatuan tema yang utuh.
2.2.7 Model Pembelajaran
Suprijono 2009: 45 menyatakan bahwa model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas
maupun tutorial. Arends 1998 dalam Suprijono 2009: 46 menjelaskan bahwa model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang digunakan, termasuk di
dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat didefinisikan
sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
24
Joyce 1999 dalam Suprijono 2009: 46 menyatakan bahwa melalui model pembelajaran, guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi,
ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru
dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Selain itu model pembelajaran berfungsi sebagai landasan praktik
pembelajaran, hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum. Dengan
demikian penggunaan model pembelajaran sangat penting untuk memberikan variasi dalam pembelajaran dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, karena
penggunaan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar, guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir,
dan mengekpresikan ide.
2.2.8 Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran merupakan strategi yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar, sikap belajar di lingkungan siswa, mampu berpikir
kritis, memiliki keterampilan sosial, dan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih optimal Isjoni, 2009:8. Merujuk pada hal ini perkembangan model pembelajaran
terus mengalami perubahan dari model tradisional menuju model yang lebih
25
modern. Model pembelajaran berfungsi menjadikan situasi pembelajaran yang tersusun rapi kepada siswa guna mencapai tujuan pembelajaran.
Slavin 1995 dalam Isjoni 2010: 12 menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja
kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian
kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah durumuskan. Terdapat empat unsur
penting dalam pembelajaran kooperatif yaitu, adanya peserta didik yang terbagi dalam kelompok, adanya aturan kelompok, adanya upaya belajar setiap anggota
kelompok, dan adanya tujuan yang harus dicapai Sanjaya, 2008:241. Model pembelajaran kooperatif menjadikan siswa bertanggung jawab dan
sikap menghormati sesama. Peserta didik bertanggung jawab atas belajar mereka sendiri dan berusaha menemukan informasi untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang dihadapkan pada mereka. Guru bertindak sebagai fasilitator, memberikan dukungan tetapi tidak mengarahkan kelompok ke arah hasil yang
sudah disiapkan sebelumnya.
2.2.9 Model Picture and Picture