4
hendaknya mengganti metode pembelajaran yang dipakai dengan metode pembelajaran yang lebih menekankan siswa untuk lebih aktif.
Melalui penelitian di kelas, penulis ingin menerapkan model picture and picture
. Model picture and picture adalah model pembelajaran yang menggunakan gambar yang kemudian dipasangkandiurutkan menjadi urutan yang logis.
Pembelajaran ini memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Oleh
karena itu, penulis memilih judul ”Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar
Menulis Narasi Melalui Model Picture and Picture pada Siswa Kelas IIIA Sekolah Dasar Negeri Dukuhtengah 02 Kabupaten Brebes”.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang dan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada siswa kelas IIIA SD Negeri Dukuhtengah 02, siswa mengalami kesulitan
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada kompetensi dasar menulis narasi. Siswa mengalami kesulitan dalam menulis paragraf, struktur kalimat, dan pilihan
kata. Selain itu, siswa kesulitan dalam menerapkan ejaan dalam menulis narasi. Tanda baca yang mereka gunakan untuk tiap kalimat masih banyak yang salah
seperti penggunaan titik . di akhir kalimat, koma , serta kesalahan penggunaan huruf kapital di awal kalimat. Pilihan kata yang mereka tulis terkadang
menggunakan kata-kata dalam bahasa Jawa yang merupakan bahasa sehari-hari di lingkunganya. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya nilai Bahasa Indonesia
khususnya pada aspek keterampilan menulis narasi.
5
Rendahnya nilai Bahasa Indonesia dibuktikan dari hasil belajar siswa kelas IIIA yang menunjukkan hasil belajar masih kurang. Dari 30 siswa terdapat 18
siswa yang mendapat nilai di bawah KKM yang ditentukan yakni 66. Artinya terdapat 68 siswa yang belum tuntas belajar pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Persentase keberhasilan belajarnya hanya 32. Padahal suatu pembelajaran dikatakan berhasil apabila minimal 75 siswa sudah tuntas belajar.
Hal ini terjadi karena dalam pembelajaran guru masih menggunakan metode konvensional dalam menyampaikan materi pelajaran. Guru harus memilih model
pembelajaran yang efektif dan menarik bagi siswa.
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan dalam pembelajaran ditemukan masalah dalam pembelajaran. Masalah tersebut berkisar pada proses pembelajaran yang
berdampak pada hasil belajar siswa. Faktor-faktor yang mempengarui belajar siswa yaitu faktor internal dari dalam siswa dan faktor eksternal dari luar siswa.
Faktor internal sebenarnya menyangkut faktor fisiologis dan faktor psikologis. Kondisi internal mencakup kondisi fisik, kondisi psikis dan kondisi sosial,
sedangkan kondisi eksternal mencakup stimulus dan respon, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan dan budaya belajar masyarakat akan mempengarui kesiapan,
proses, dan hasil belajar Anni, 2007: 14. Apabila faktor-faktor di atas sudah mendukung maka timbulah motivasi
belajar siswa. Motivasi dalam diri siswa akan menimbulkan suasana belajar yang
6
menyenangkan sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa. Motivasi sangat penting dalam proses pembelajaran yaitu sebagai pendorong siswa untuk berbuat,
menentukan kearah mana yang hendak di capai. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengarui siswa dalam belajar yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam inidividu yang sedang belajar dan faktor
ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor intern siswa salah satunya adalah kemampuan siswa dalam menerima materi yang disampaikan sedangkan
faktor eksternal salah satunya adalah strategi atau cara yang dipakai guru dalam proses pembelajaran. Guru hendaknya menggunakan pendekatan pembelajaran
yang efektif agar suasana pembelajaran menyenangkan. Suasana pembelajaran yang menyenangkan akan berdampak baik pada hasil belajar siswa. Selain itu guru
perlu memperhatikan faktor intern siswa dengan bantuan orang tua siswa dan lingkungan masyarakat.
1.4 Pembatasan Masalah