1
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang: 1 latar belakang masalah; 2 permasalahan; 3 identifikasi masalah; 4 pembatasan masalah; 5 rumusan
masalah; 6 pemecahan masalah, 7 tujuan penelitian; 8 manfaat penelitian. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan sumberdaya manusia yang berkualitas. Pendidikan dapat mencangkup seluruh
proses hidup dan segenap bentuk interaksi manusia dengan lingkungannya dalam rangka untuk mengembangkan potensial yang terdapat dalam dirinya. Setiap
manusia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh manusia agar dapat
mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran Munib 2010: 139. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 bahwa: Tujuan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan mejadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab Munib, 2010: 21.
2
Mutu pendidikan tercapai apabila komponen-komponen yang terdiri dari, guru, sarana, dan prasarana serta biaya telah memenuhi syarat. Namun dari
beberapa komponen tersebut yang lebih banyak berperan adalah tenaga kependidikan yang bermutu, yaitu yang mampu menjawab tantangan-tantangan
dengan cepat dan tanggung jawab seperti memilih pendekatan pemebelajaran yang meyenangkan bagi siswa.
Guru merupakan tenaga kependidikan yang berperan sebagai faktor untuk menentukan pendidikan, karena guru langsung berhadapan dengan peserta didik.
Kinerja guru harus selalu ditingkatkan mengingat tantangan dunia pendidikan untuk menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing di era
global semakin meningkat. Kegiatan berbahasa pada dasarnya merupakan kegiatan berkomunikasi.
Oleh karena itu, belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Bidang studi Bahasa Indonesia memuat empat keterampilan dasar
yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan menyimak dan berbicara diperoleh melalui pendidikan di keluarga dan lingkungan
sebelum masuk pendidikan formal. Pembelajaran menulis narasi di sekolah dasar masih mengalami hambatan.
Hambatan tersebut berkaitan dengan penggunaan model atau teknik dalam pembelajaran menulis narasi. Guru dalam pembelajaran menggunakan metode
ceramah di kelas dalam menjelaskan langkah-langkah menulis narasi. Pembelajaran yang disajikan kurang menggembirakan dan kurang bermakna. Guru
harus memilih pendekatan pembelajarn yang efektif dan menarik bagi siswa.
3
Pemilihan metode pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan karakteristik siswa. Metode pembelajaran juga diharapkan dapat merangsang
keaktifan siswa dalam belajar. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Namun, apabila
guru salah dalam memilih metode pembelajaran yang digunakan maka justru dapat menghambat kegiatan pembelajaran. Sebagian besar guru mengalami kesulitan
dalam memilih metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran. Masalah memilih metode pembelajaran inilah yang terjadi di SD Negeri
Dukuhtengah 02 Kabupaten Brebes khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III. Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang memiliki
cakupan materi yang luas, maka perlu digunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan menarik. Pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III khususnya
pada materi menulis narasi guru lebih banyak menggunakan metode pembelajaran yang berpusat pada guru yakni ceramah. Guru lebih banyak menggunakan metode
ceramah, padahal dalam pembelajaran menulis narasi siswa membutuhkan banyak latihan.
Pembelajaran menulis narasi seharusnya dapat melatih keterampilan menulis siswa. Namun, kenyataannya pembelajaran yang berlangsung hanya dapat
melatih kemampuan siswa mendengarkan saja. Hal tersebut terjadi karena pemilihan metode pembelajaran yang diterapkan guru. Guru kurang banyak
melibatkan peran siswa dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah. Rendahnya hasil belajar siswa ini ditandai dengan banyaknya siswa yang
belum tuntas belajar menulis narasi. Untuk mengatasi masalah tersebut maka guru
4
hendaknya mengganti metode pembelajaran yang dipakai dengan metode pembelajaran yang lebih menekankan siswa untuk lebih aktif.
Melalui penelitian di kelas, penulis ingin menerapkan model picture and picture
. Model picture and picture adalah model pembelajaran yang menggunakan gambar yang kemudian dipasangkandiurutkan menjadi urutan yang logis.
Pembelajaran ini memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Oleh
karena itu, penulis memilih judul ”Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar
Menulis Narasi Melalui Model Picture and Picture pada Siswa Kelas IIIA Sekolah Dasar Negeri Dukuhtengah 02 Kabupaten Brebes”.
1.2 Permasalahan