Mengatasi Sibling Rivalry dalam Keluarga Melalui

5 Modifikasi Pada tahapan ini peneliti mulai “memodifikasi” atau mempengaruhi pikiran persepsi klien dengan persepsi baru yang lebih rasional dan sifatnya positif dari persepsi yang telah mereka temukan. Dengan persepsi positif rasional, maka secara tidak langsung akan dapat mempengaruhi perubahan perilaku yang dimunculkan. 6 Homework assignment dan follow up Pada tahapan ini konselor memberi “tugas-tugas rumah” atau pekerjaan rumah terkait persepsi-persepi atau sudut pandang yang ditemukan tadi. Dalam hal ini, klien diupayakan dapat menerapkan persepsi positif rasional seoptimal mungkin sehingga klien bersedia untuk melakukannya atas kesadaran dan persetujuan klien itu sendiri. Dengan menyadari esensi tugas tersebut klien akan memilki tujuan yang jelas mengapa ia harus melakukan atau mengerjakan “tugas rumah” tersebut, sedangkan follow up adalah tindak lanjut yang diberikan oleh peneliti menyikapi pemberian homework, reframing yang telah dilakukan. Dengan adanya homework dan follow up akan dapat diketahui tingkat keberhasilan dari teknik reframing Ronny dalam http:ronnyfr.com6- steps-reframing-bagi-kesehatan , 2008.

2.4 Mengatasi Sibling Rivalry dalam Keluarga Melalui

Konseling Rational Emotive Behavior Teknik Reframing Konseling individu merupakan layanan yang membantu siswa untuk mencapai perkembangan yang optimal serta dapat membantu siswa dalam mengentaskan masalah yang dialaminya. Masalah disini mencakup masalah dalam bidang pribadi, sosial, belajar, maupun karier. Dalam hal ini masalah yang diteliti oleh praktikan adalah sibling rivalry dalam keluarga. Sibling rivalry adalah semangat kompetisi, persaingan yang melibatkan perasaan kecemburuan atau kemarahan antar kakak dan adik yang dimulai sejak kelahiran adik dalam keluarga. Kompetisi antar saudara kandung merupakan hal yang umum terjadi di keluarga, namun apabila dalam kompetisi melibatkan unsur-unsur yang merugikan, atau cenderung kearah negatif. Maka persaingan saudara kandung tersebut dapat membawa keluarga kepada situasi yang berbahaya dan perlu untuk segera diatasi. Indikator siswa yang mengalami sibling rivalry dalam keluarga adalah mengalami kemunduran atau regresi, Pemurung, Suka membantah orangtua, kritis, suka mengejek, memaki, tidak berteguran dengan saudaranya dan menjadi pengadu. penyebab utama sibling rivalry adalah kecemburuan saudara kandung karena adanya angapan orang tua tidak adil, dan selalu membeda-bedakan antar saudaranya sehingga hal itu dapat menimbulkan emosi dengan memunculkan konflik dan kompetisi pada saudara kandungnya. Pada dasarnya sibling rivalry yang berkepanjangan dan sudah diluar kendali orang tua dapat mengakibatkan tanda-tanda depresi atau anxiety kecemasan pada anak Steinberg, 2003. Jika terjadi perkelahian dan konflik yang terus-menerus serta tidak melibatkan campur tangan orang tua akan mengakibatkan perilaku agresif dan antisosial di luar rumah. Salah satu pendekatan konseling yang efektif untuk mengatasi sibling rivalry dalam keluarga yang dialami siswa adalah melalui konseling rational emotive behavior . Menurut pandangan Rational Emotive Behavior perilaku yang bermasalah adalah perilaku yang didasarkan pada cara berfikir yang irrasional. Keyakinan yang rasional berakibat pada perilaku dan reaksi individu yang tepat sedangkan keyakinan yang irrasonal berakibat pada reaksi emosional dan perilaku yang salah. Jika sudah di dapatkan pikiran rasional, Sedangkan untuk menguatkan perasaan rasional yang telah klien miliki, teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik reframing Landasan dari penggunaan teknik ini yaitu memodifikasi atau mempengaruhi pikiran dan persepsi klien dengan persepsi baru yang lebih rasional dan sifatnya positif dari yang telah klien temukan Dengan menggunakan konseling Rational Emotif Behavior dengan teknik reframing diharapkan individu dapat mengubah pemikiran irrasionalnya mengenai kegagalan yang dialaminya menjadi pemikiran yang rasional sehingga individu dapat berkembang secara optimal. Latipun 2008:122 menjelaskan bahwa tujuan konseling Rational Emotif Behavior adalah efek yang diharapkan terjadi setelah dilakukan intervensi oleh konselor. Efek yang dimaksud adalah keadaan psikologis yang diharapkan terjadi setelah mengikuti proses konseling.

2.5 HIPOTESIS