Kedudukan penelitian ini adalah sebagai pengembangan dalam pendidikan yaitu mengatasi sibling rivalry dalam keluarga dengan menggunakan Konseling
Rational Emotif Behavior Teknik Reframing.
2.2 Sibling Rivalry Dalam Keluarga
2.2.1 Sibling Rivalry
2.2.1.1 Pengertian sibling rivalry
Sibling rivalry mengarah pada permusuhan dan kecemburuan terhadap
saudara kandung laki-laki maupun perempuan. Hal ini sesuai dengan pendapat Cholid 2004: 54, bahwa sibling rivalry adalah perasaan permusuhan,
kecemburuan, dan kemarahan antar saudara kandung, kakak atau adik bukan sebagai teman berbagi tapi sebagai saingan. Chaplin 2001:84 menegaskan
bahwa sibling rivalry adalah suatu kompetisi antara saudara kandung adik dan kakak laki-laki, adik dan kakak perempuan dengan kakak laki-laki atau
sebaliknya. Senada dengan pendapat tersebut, Anderson 2006 mendefinikan sibling rivalry
sebagai rasa cemburu yang berkembang antara saudara kandung sebagai reaksi bersaing untuk mendapatkan perhatian, cinta dan waktu orang tua.
Kehadiran adik bayi bagi anak pertama dapat memunculkan berbagai macam kecemburuan atau persaingan yang berbeda satu sama lainnya.
Kecemburuan atau persaingan yang terjadi di antara saudara kandung disebut dengan istilah Sibling rivalry. Musbihin 2008 : 86 mengemukakan, sibling
rivalry merupakan kecemburuan antar saudara kandung yang dapat terjadi baik
saat sebelum ataupun si Bayi saudaranya lahir nantinya. Irwansyah 2012 menyebutkan bahwa sibling rivalry adalah permusuhan dan kecemburuan antara
saudara kandung yang menimbulkan ketegangan diantara mereka dan bila tidak diintervensi hal ini akan berakibat fatal bahkan dapat berlanjut meski keduanya
mulai beranjak dewasa, sehingga kerap kita jumpai saudara kandung yang justru berseteru tegang lantaran Harta warisan dan lainnya. Senada dengan pendapat
tersebut Novairi dan Aditya 2012: 22-24 menjabarkan bahwa persaingan antar saudara biasa terjadi pada anak pra sekolah, kemudian lama-kelamaan
intensitasnya akan berkurang seiring dengan pertambahan usia mereka. Namun, kerap terjadi persaingan yang tidak sehat akan berlangsung hingga usia dewasa
apabila tidak ditangani sejak kecil. Kakak beradik yang terbiasa bertengkar sejak kecil tanpa ada bimbingan akan senantiasa menyimpan karakter dan pemahaman
itu dalam hati. Konflik antara anak akibat persaingan adalah hal yang wajar terjadi.
Dalam ilmu psikologi lebih populer disebut sibling rivalry rivalitas saudara kandung yang berarti persaingan antar saudara laki-laki atau perempuan dalam
merebutkan cinta dan perhatian orangtua. Rivalitas didasari pada perasaan cemburu yang merupakan perasaan terancam karena takut kehilangan perhatian
dan kasih sayang. Masalah timbul bila konflik diwarnai aksi cemburu, marah, hingga berkelahi. Sikap yang sering muncul di antaranya, egois, suka berkelahi,
ketakutan neurotic, mengalami gangguan tidur, kebiasaan menggigit kuku, hiperaktif, suka merusak, dan menuntut perhatian. Namun bisa pula sebaliknya
menjadi penurut dan patuh, selalu mencari pertolongan tetapi dengan diam-diam
berusaha untuk menang. Oleh sebab itu sibling rivalry sering disebut sebagai sibling
conflict. Peneliti menyimpulkan bahwa definisi sibling rivalry adalah Perasaan
kecemburuan, permusuhan. persaingan dalam mendapatkan cinta kasih, perhatian, pengakuan atau sesuatu yang lebih antar saudara kandung yang melibatkan
kemarahan, kebencian, kecemburuan, ataupun permusuhan sehingga memunculkan konflik .
2.2.1.2 Karakteristik sibling rivalry