2.2.2.3 Peran keluarga dalam mencegah sibling rivalry
Menurut Musbikin 2008:63 beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk Mencegah sibling rivalry, sehingga anak dapat bergaul dengan
baik, antara lain: 1
Tidak membandingkan antara anak satu sama lain. 2
Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri. 3
Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda. 4
Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada bersaing antara satu sama lain.
5 Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika konflik
biasa terjadi. 6
Mengajarkan anak-anak Anda cara-cara positif untuk mendapatkan perhatian dari satu sama lain.
7 Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan
anak. Sehingga adil bagi anak satu dengan yang lain berbeda. 8
Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi semua orang.
9 Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan
kebebasan mereka sendiri. 10
Orang tua tidak perlu langsung campur tangan kecuali saat tanda- tanda akan kekerasan fisik.
11 Orang tua harus dapat berperan memberikan otoritas kepada anak-
anak, bukan untuk anak-anak. 12
Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari konflik tidak menyalahkan satu sama lain.
13 Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya sifat anak.
14 Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik dari
perilaku orang tua sehari-hari adalah cara pendidikan anak-anak untuk menghindari sibling rivalry yang paling bagus.
2.3 Konseling Rational Emotive Behavior dengan Teknik
Reframing
2.3.1 Konseling Rational Emotive Behavior
2.3.1.1 Konsep konseling Rational Emotive Behavior
Pendekatan Konseling Rational Emotive Behavior dikembangkan oleh Albert Ellis pada tahun 1962. Menurut Willis 2004:75, menyatakan bahwa
“aliran ini dilatarbelakangi oleh filsafat eksistensialisme yang berusaha memahami manusia sebagaimana adanya”. Pendekatan konseling Rational
Emotive Behavior juga menolak pandangan aliran psikoanalisis bahwa peristiwa
dan pengalaman individu menyebabkan terjadinya gangguan emosional. Ellis berpendapat bahwa bukan pengalaman atau peristiwa eksternal yang
menimbulkan emosional, akan tetapi tergantung kepada pengertian yang diberikan terhadap peristiwa atau pengalaman itu.
Dalam Kamus Istilah Konseling dan Terapi, menyatakan bahwa Rational Emotive Behavior
merupakan suatu rancangan terapeutik, dalam konseling atau psikoterapi, yang dikembangkan oleh Ellis, yang mementingkan berpikir rasional
sebagai tujuan terapeutik, menekankan modifikasi atau pengubahan keyakinan irasional yang telah merusak berbagai konsekuensi emosional dan tingkah laku;
atau ringkasnya klien didukung untuk menggantikan ide tidak-rasional dengan yang lebih rasional, berancangan pemecahan masalah dalam hidup Mappiare,
2006:276. 2.3.1.2
Hakikat manusia menurut konseling Rational Emotive Behavior
Rational Emotive Behavior adalah psikoterapi yang berlandaskan asumsi
bahwa manusia dilahirkan dengan potensi, baik untuk berpikir rasional dan jujur maupun untuk berpikir irasional dan jahat Corey, 2007:238. Manusia juga
memiliki kecenderungan untuk memelihara diri, bahagia, berpikir dan mengatakan sesuatu, mencintai dan dicintai, bersosialisasi dan mengaktualkan
diri. Akan tetapi, manusia juga memiliki kecenderungan ke arah menghancurkan diri, menghindari pemikiran, berlambat-lambat menyesali kesalahan, tahayul,
perfeksionisme dan mencela diri, serta menghindar dari aktualisasi diri yang dapt terlihat dari kecenderungan manusia untuk terpaku pada pola-pola tingkah laku
lama yang disfungsional.
Menurut Ellis dalam Corey 2007:238, menyatakan bahwa manuisa tidak dijadikan korban pengondisian awal. Pendekatan konseling Rational Emotive
Behavior menegaskan bahwa manusia memiliki sumber-sumber yang tidak
terhingga bagi aktualisasi potensi-potensi dirinya dan bisa mengubah ketentuan- ketentuan pribadi dan masyarakatnya. Manusia juga dilahirkan dengan
kecenderungan untuk mendesakkan pemenuhan keinginan, tuntutan, hasrat, dan kebutuhan dalam hidupnya. Apabila tidak segera memperoleh seseuatu yang
diinginkan, maka manusia akan mempersalahkan dirinya ataupun individu lain. Pandangan yang penting dari pendekatan konseling Rasional Emotive
Behavior adalah konsep bahwa banyak perilaku emosional individu yang
berpangkal pada “cara berpikir” atau kegiatan akal manusia yang akan membuat suatu keyakinan, yang akan melahirkan perasaan dan kemudian menghasilkan
perbuatan.
2.3.1.3 Konsep kepribadian dalam konseling Rational Emotif Behavior