2.3.1.5 Tujuan Konseling Rational Emotive Behavior
Tujuan pendekatan konseling Rational Emotive Behavior adalah untuk memperbaiki dan mengubah sikap, persepsi, cara berpikir, keyakinan serta
pandangan klien yang irasional menjadi rasional, sehingga klien tersebut dapat mengembangkan diri dan mencapai realisasi diri yang optimal Willis, 2004:76.
Tujuan utama pendekatan konseling Rational Emotive Behavior menurut Ellis dalam Corey 2007:245, yaitu “meminimalkan pandangan yang
mengalahkan diri dari klien dan membantu klien untuk memperoleh filsafat hidup yang lebih realistik”. Pada dasarnya, pendekatan konseling Rational Emotive
Behavior merupakan proses terapeutik terdiri atas penyembuhan irasionalitas
dengan rasionalitas. Karena individu pada dasarnya adalah makhluk rasional dan karena sumber ketidakbahagiaannya adalah irasionalitas, maka individu bisa
mencapai kebahagiaan dengan belajar berpikir rasional. Proses terapi, karenanya sebagian besar adalah proses belajar-mengajar Corey,2007:245.
Menurut Latipun 2008:123, untuk mencapai tujuan konseling tersebut, maka perlu pemahaman klien tentang system keyakinan atau cara berpikirnya
sendiri. Ada tiga tingkatan insight yang perlu dicapai dalam pendekatan konseling Rational Emotive Behavior
, yaitu: a.
Pemahaman insight dicapai ketika klien memahami tentang perilaku penolakan diri yang dihubungkan pada
penyebab sebelumnya yang sebagian besar sesuai dengan keyakinannya tentang peristiwa-peristiwa yang
diterima antecedent event yang lalu dan saat ini.
b. Pemahaman terjadi ketika konselor membantu klien
untuk memahami bahwa apa yang mengganggu klien pada saat ini adalah karena berkeyakinan yang irasional
terus dipelajari dan yang diperoleh sebelumnya.
c. Pemahaman dicapai pada saat konselor membantu klien
untuk mencapai pemahaman ketiga, yaitu tidak ada jalan lain untuk keluar dari hambatan emosional kecuali
dengan mendeteksi dan “melawan” keyakinan yang irasional.
Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan konseling emotive behavior
adalah membantu klien Memperbaiki dan mengubah sikap, persepsi, cara berfikir, keyakinan serta pandangan-pandangan klien yang irasional
dan ilogis menjadi rasional dan logis agar klien dapat mengembangkan diri.
2.3.1.6 Tahapan Konseling Rational Emotif Behavior