Pay Back Period PBP Perkiraan Cash Flow

usaha tahun pertama sebesar Rp 113.696.000,- dengan biaya total tahun pertama sebesar Rp. 6.805.000,-. Nilai RC yang diperoleh IBO 2 dalam menjalankan bisnis Amway pada tahun pertama adalah 3,85 yang artinya setiap satu rupiah yang dikeluarkan untuk bisnis MLM akan mendatangkan penerimaan sebesar Rp 3,85,-. Nilai ini diperoleh dengan membandingkan penerimaan usaha tahun pertama sebesar Rp 26.232.000,- dengan biaya total tahun pertama sebesar Rp. 6.805.000,-. Nilai RC yang diperoleh IBO 3 dalam menjalankan bisnis Amway pada tahun pertama adalah 11,01 yang artinya setiap satu rupiah yang dikeluarkan untuk bisnis MLM akan mendatangkan penerimaan sebesar Rp 11,01,-. Nilai ini diperoleh dengan membandingkan penerimaan usaha tahun pertama sebesar Rp 74.952.000,- dengan biaya total tahun pertama sebesar Rp. 6.805.000,-. Nilai RC yang diperoleh IBO 4 dalam menjalankan bisnis Amway pada tahun pertama adalah 1,68 yang artinya setiap satu rupiah yang dikeluarkan untuk bisnis MLM akan mendatangkan penerimaan sebesar Rp 1,68,-. Nilai ini diperoleh dengan membandingkan penerimaan usaha tahun pertama sebesar Rp 74.952.000,- dengan biaya total tahun pertama sebesar Rp. 6.805.000,-.

4.5.6. Pay Back Period PBP

Perhitungan PBP pada bisnis MLM tidak serumit seperti perhitungan PBP pada bisnis konvensional, karena biaya investasi yang dikeluarkan relatif sangat kecil. Seorang IBO bisa saja mencapai PBP pada bulan pertama menjalankan usaha jika berhasil menjual beberapa produk. Dalam kasus yang digunakan peneliti, investasi awal yang dikeluarkan masing-masing IBO sebesar Rp 1.099.000,- dan investasi bulanan atau modal berjalan yang dikeluarkan sebesar Rp 153.000.- yang digunakan untuk pembelian kaset dan buku panduan bisnis Amway. PBP yang terjadi pada masing-masing IBO terihat pada Tabel 10. Tabel 10. Perhitungan PBP dari Bisnis Amway IBO PBP 1 5 bulan 2 6 bulan 3 7 bulan 4 8 bulan Sumber : Diolah dari data sekunder Berdasarkan Tabel 10, PBP IBO 1 terjadi pada periode ke 5 atau bulan ke 5 sejak menjalankan bisnis Amway. PBP IBO 2 terjadi pada periode ke 6, PBP IBO 3 terjadi pada periode ke 7, sedangkan PBP IBO 4 terjadi pada periode ke 8. Meskipun IBO 3 memiliki total penerimaan yang lebih besar dibandingkan IBO 2, tetapi PBP IBO 3 terjadi lebih lama dari pada IBO 2. Ini disebabkan karena penerimaan IBO 3 pada periode 1 sampai dengan 6 lebih kecil dari pada IBO 2. Perhitungan PBP lebih rinci terlihat pada Lampiran 11, 12, 13, dan 14.

4.5.7. Perkiraan Cash Flow

Cash Flow merupakan arus manfaat bersih tambahan sebagai akibat pengurangan biaya bersih tambahan selama umur proyek. Dalam cash flow atau aliran kas diperlukan asumsi-asumsi yang mendukung. Untuk menyusun aliran kas bisnis Amway, asumsi yang digunakan adalah : 1. Umur usaha 1 tahun atau 12 periode, ini berdasarkan waktu registrasi keanggotaan IBO Amway 2. Investasi awal Rp. 1.099.000,- berupa paket awal yang didalamnya termasuk formulir pendaftaran IBO Amway 3. Modal berjalan yang dikeluarkan IBO sebesar Rp. 153.000,- per periode yang terdiri dari pembelian buku sebesar Rp. 25.000,- dan pembelian kaset sebesar Rp. 128.000,- per bulan 4. Penerimaan berasal dari penjualan pribadi dan bonus kepemimpinan 5. Nilai biaya tetap bulan 4, 8, dan 12 berbeda, karena adanya biaya administrasi seminar empat bulanan 6. Nilai biaya variabel setiap bulannya cenderung sama 7. Tingkat suku bunga yang digunakan adalah tingkat suku bunga bank sentral sebesar 12 per tahun atau 1 per bulan. Perkiraan cash flow pada bisnis Amway dapat dilihat pada lampiran , 15,16,17, dan 18.

4.6. Analisis Kriteria Investasi