Analisis Kriteria Investasi HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan

3. Modal berjalan yang dikeluarkan IBO sebesar Rp. 153.000,- per periode yang terdiri dari pembelian buku sebesar Rp. 25.000,- dan pembelian kaset sebesar Rp. 128.000,- per bulan 4. Penerimaan berasal dari penjualan pribadi dan bonus kepemimpinan 5. Nilai biaya tetap bulan 4, 8, dan 12 berbeda, karena adanya biaya administrasi seminar empat bulanan 6. Nilai biaya variabel setiap bulannya cenderung sama 7. Tingkat suku bunga yang digunakan adalah tingkat suku bunga bank sentral sebesar 12 per tahun atau 1 per bulan. Perkiraan cash flow pada bisnis Amway dapat dilihat pada lampiran , 15,16,17, dan 18.

4.6. Analisis Kriteria Investasi

Analisis kriteria investasi pada bisnis Amway dilakukan dengan menggunakan tiga kriteria investasi yaitu NVP, Net BC, dan IRR. Perhitungan analisis kriteria investasi dilakukan sesuai dengan kondisi pembiayaan masing-masing IBO, seperti terlihat pada Tabel 11. Tabel 11. Nilai Kriteria Investasi Bisnis IBO Amway No IBO NPV Net BC IRR 1 1 83.078.248,10 14,07 21,22 2 2 3.870.264,87 1,46 12,59 3 3 47.869.802,19 8,70 18,26 4 4 -7.909.674,05 0,19 7,73 Sumber : Diolah dari data sekunder Berdasarkan Tabel 11, IBO 1 memperoleh NPV sebesar Rp. 83.078.248,10,- yang berarti nilai ini menunjukan bahwa bisnis Amway dapat memberikan manfaat bersih selama 12 bulan dengan nilai Rp. 83.078.248,10,- pada tingkat suku bunga 1. Net BC menunjukkan perbandingan manfaat bersih yang bernilai positif dengan mafaat bersih yang bernilai negatif selama umur usaha. Nilai Net BC yang diperoleh adalah 14,07, hal ini menunjukkan kontribusi manfaat bersih terhadap biaya selama 12 periode dan dengan suku bunga 1 adalah 14,07. IRR menunjukkan tingkat pengembalian internal usaha. IRR yang diperoleh dari perhitungan sebesar 21,22 menunjukkan bahwa investasi yang ditanamkan pada bisnis Amway tersebut akan mengalami pertambahan nilai sebesar 21,22 . Berdasarkan hasil analisis tersebut, bisnis Amway pada kondisi IBO 1 layak untuk dilaksanakan. IBO 2 memperoleh NPV sebesar Rp. 3.870.264,87,- yang berarti nilai ini menunjukan bahwa bisnis Amway dapat memberikan manfaat bersih selama 12 periode dengan nilai Rp. 3.870.264,87,- pada tingkat suku bunga 1. Net BC menunjukkan perbandingan manfaat bersih yang bernilai positif dengan mafaat bersih yang bernilai negatif selama umur usaha. Nilai Net BC yang diperoleh adalah 1,46, hal ini menunjukkan kontribusi manfaat bersih terhadap biaya selama 12 periode dan dengan suku bunga 1 adalah 1,46. IRR menunjukkan tingkat pengembalian internal usaha. IRR yang diperoleh dari perhitungan sebesar 12,59menunjukkan bahwa investasi yang ditanamkan pada bisnis Amway tersebut akan mengalami pertambahan nilai sebesar 12,59. Berdasarkan hasil analisis tersebut, bisnis Amway pada kondisi IBO 1 layak untuk dilaksanakan. IBO 3 memperoleh NPV sebesar Rp. 47.869.802,19,- yang berarti nilai ini menunjukan bahwa bisnis Amway dapat memberikan manfaat bersih selama 12 periode dengan nilai Rp. 47.869.802,19,- pada tingkat suku bunga 1. Net BC menunjukkan perbandingan manfaat bersih yang bernilai positif dengan mafaat bersih yang bernilai negatif selama umur usaha. Nilai Net BC yang diperoleh adalah 8,70, hal ini menunjukkan kontribusi manfaat bersih terhadap biaya selama 12 periode dan dengan suku bunga 1 adalah 8,70. IRR menunjukkan tingkat pengembalian internal usaha. IRR yang diperoleh dari perhitungan sebesar 18,26 menunjukkan bahwa investasi yang ditanamkan pada bisnis Amway tersebut akan mengalami pertambahan nilai sebesar 18,26. Berdasarkan hasil analisis tersebut, bisnis Amway pada kondisi IBO 1 layak untuk dilaksanakan. IBO 4 memperoleh NPV sebesar minus Rp. 7.909.674,05,- yang berarti nilai ini menunjukan bahwa bisnis Amway belum memberikan manfaat bersih selama 12 bulan. Net BC menunjukkan perbandingan manfaat bersih yang bernilai positif dengan mafaat bersih yang bernilai negatif selama umur usaha. Nilai Net BC yang diperoleh adalah 0,19, hal ini menunjukkan manfaat bersih tidak memberikan kontribusi terhadap biaya selama 12 periode. IRR menunjukkan tingkat pengembalian internal usaha. IRR yang diperoleh dari perhitungan sebesar 7,73. Berdasarkan hasil analisis tersebut, bisnis Amway pada kondisi IBO 4 belum layak untuk dilaksanakan. Tetapi dalam bisnis Amway kondisi demikian dikatakan sebagai masa investasi. Karena dengan adanya jaringan yang terus membesar dengan sendirinya omzet kelompok akan bertambah juga, dan penerimaan ikut naik. Maka meskipun bisnis Amway pada awalnya merugi, bisnis Amway masih bisa dijalankan kerena tidak akan selamanya merugi, kecuali jika IBO yang bersangkutan tidak lagi aktif menjalankan bisnis tersebut.

4.7. Variabilitas IBO Amway