2.5. Prinsip Penggandaan MLM
Teori dasar yang menjadi pondasi praktek MLM yaitu bahwa organisasi berkembang secara geometris melalui prinsip penggandaan ke
bawah. Maksudnya, seseorang yang memulai bisnis ini misalnya dengan hanya mengenal dua orang atau lebih, kemudian dua orang tersebut masing-
masing mengenalkan dua orang lagi dan begitu seterusnya. Sekelompok orang tersebut dengan sendirinya akan membentuk sebuah tim yang berada di bawah
kepemimpinan orang pertama. Pola bisnis MLM yaitu membangun bisnis dari rumah home based
business atau pola pemarasan jaringan progresif. Seorang yang mengikuti pola bisnis MLM merupakan distributor atau member yang menempati suatu
posisi dalam jenjang karir sistem tersebut. Distributor mempunyai seorang Upline yaitu pihak yang mengajaknya mensponsori dalam bisnis MLM,
sedangkan distributor itu sendiri disebut Downline, yaitu pihak yang disponsori. Seorang Downline akan menjadi Upline jika telah memiliki
Downline lain di bawahnya. Sekumpulan distributor yang membentuk struktur Upline-Downline akan membentuk suatu jaringan. Dalam jaringan terdapat
“kaki” dan level. Kaki adalah bagian dari jaringan yang ditinjau secara vertikal, dan level adalah bagian dari jaringan yang ditinjau secara horizontal.
Tracy, 2005. Jaringan yang telah terbentuk akan terus tumbuh tanpa ada batasnya,
selama para member terus mensponsori pihak baru untuk masuk dalam bisnis MLM. Maka jaringan akan terus membesar dan meluas. Dari berawal hanya
mensponsori satu atau dua orang, seorang distributor akan mempunyai Downline mungkin sampai ratusan. Misalnya seorang distributor mensponsori
dua orang, kemudian masing-masing dari kedua orang tersebut mensponsori dua orang lagi, demikian seterusnya. Maka dapat dibayangkan berapa
distributor yang akan tergabung dalam kelompok tersebut. Pertumbuhan kelompok tersebut secara teoritis akan berlipat seperti terlihat di bawah ini.
Distributor Distributor 2.
Level 1 4
Level 2 8
16 Level 3
30 Level 4
Gambar 1. Contoh Sistem Penggandaan MLM Sumber: Tracy 2005
Dalam program penjualan tradisional, penghasilan didasarkan pada hasil penjualan perorangan. Komisi hanya didapat dari banyaknya barang
yang dapat dijual sendiri. Tetapi dalam bisnis MLM, penghasilan tergantung pada beberapa faktor selain hasil penjualan perorangan, seperti besarnya
kelompok, banyaknya produk yang dijual oleh kelompok dan besarnya komisi pada tiap level dalam kelompok. Maka jika kelompok tumbuh semakin besar
dan produk atau jasa yang terjual semakin banyak, penghasilan pun akan semakin meningkat.
Menurut Kishel 1992 ada beberapa kompensasi yang diperoleh dari bisnis MLM, yaitu sebagai berikut: 1 Komisi dari penjualan perorangan; 2
Bonus kelompok; 3 Bonus kepemimpinan; 4 Pendapatan redusial;5 Bonus lainnya dari perusahaan, seperti potongan harga dan royalti.
Bonus-bonus yang disediakan oleh perusahaan merupakan rangsangan yang diberikan kepada distributor agar mensponsori lebih banyak orang dan
melatihnya untuk dapat menjual lebih banyak barang.
2.6. Independent Business Owner IBO