Metode Penelitian Jenis Data dan Sumber Data Batasan Pengukuran

3.2. Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menganalisis data-data primer dan sekunder yang tersedia. Dari data-data tersebut akan didapat sebuah hasil yang selanjutnya akan disimpulkan. Penelitian berfokus pada bisnis Amway, karena Amway merupakan perusahaan MLM terbesar di Indonesia. Dari seluruh sistem pendukung yang ada dalam bisnis Amway diambil sistem N21 sebagai fokus utama penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2005.

3.3. Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan cara wawancara dengan beberapa IBO Amway mulai dari level Leaders Club hingga Emerald, dan data sekunder diperoleh dari studi literatur, seperti buku-buku, majalah, internet, dan lain-lain.

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Dalam menganalisis kelayakan bisnis IBO Amway, digunakan metode analisis usaha dan metode analisis kriteria investasi. Analisis usaha terdiri dari perhitungan pendapatan usaha, RC, dan PBP. Sementara analisis kriteia investasi terdiri dari perhitungan NPV, Net BC, dan IRR. Dari perhitungan-perhitungan tersebut akan diketahui apakah bisnis Amway merupakan bisnis yang menguntungkan dan dan layak untuk dijadikan alternatif berwirausaha atau tidak. Untuk mempermudah analisis usaha tersebut digunakan beberapa asumsi yang selanjutnya dijelaskan pada pembahasan. 3.4.1. Analisis Usaha 3.4.1.1. Analisis Pendapatan Usaha Analisis pendapatan usaha bertujuan mengetahui besar keuntungan yang diperoleh dari usaha yang dilakukan Hernanto, 1989. Rumus ini diformulasikan sebagai berikut: Keterangan : TR = Total Penerimaan TC = Total pengeluaran Dengan Kriteria : TRTC, Usaha Untung TR=TC, Usaha Impas TRTC,Usaha rugi

3.4.1.2. Analisis Revenue-Cost Ratio RC

Analisis RC digunakan untuk menguji sejauh mana hasil yang diperoleh dari usaha tertentu dihitung selama periode satu tahun cukup menguntungkan Hernanto, 1989. Rumus ini diformulasikan sebagai berikut : Dengan kriteria : RC1, maka usaha untung RC= 1, maka usaha impas RC1, maka usaha rugi Keuntungan = TR - TC RC = Penerimaan Total Biaya total

3.4.1.3. Pay Back Period PBP

PBP adalah menghitung seberapa cepat waktu yang dibutuhkan proyek untuk mengembalikan investasi dan modal kerja yang ditanam. Kelayakan proyek dari adanya PBP ini adalah jika nilai PBP lebih pendek dari waktu yang disyaratkan. Sedangkan jika PBP lebih lama dari yang disyaratkan proyek tidak layak. Rumus yang digunakan yaitu : Tahun terakhir negatif + absolut arus kas tahun berjalan nilai kumulatif arus kas mulai tahun ke-0 . 3.4.2. Analisis Kriteria Investasi 3.4.2.1. Net Present Value NPV NPV adalah nilai sekarang dari keuntungan bersih yang akan didapatkan pada masa yang akan datang. Secara matematis, NPV dinyatakan dngan rumus Kadariah, et al., 1999 : ∑ = − − = n t t t t i C B NPV 1 Keterangan : Bt = Benefit Tahunan Ct = Biaya Tahunan i = Discount rate t = 0,1,2,3,.....n Dengan kriteria : NPV 0 : Usaha layak dilaksanakan NPV 0 : Usaha tidak layak dilaksanakan NPV = 0 : Usaha mengembalikan sama besar dengan nilai uang yang ditanamkan

3.4.2.2. Net Benefit – Cost Ratio Net BC

Net BC adalah perbandingan antara jumlah nilai sekarang dari keuntungan bersih bernilai positif Bt-Ct 0 dengan jumlah nilai sekarang dari keuntungan bersih yang bernilai negatif Bt-Ct0. Secara matematis dinyatakan dengan rumus Kadariah, et al. 1999 : ∑ ∑ = = − − − − = n t t t t n t t t t i C B i C B C NetB 1 1 Dengan kriteria usaha : Net BC ≥ 1 : Usaha layak dilaksanakan Net BC 1 : Usaha tidak layak dilaksanakan

3.4.2.3. Internal Rate of Return IRR

IRR merupakan nilai suatu tingkat suku bunga yang membuat NPV dari pada usaha sama dengan nol. Secara matematis dinyatakan dalam rumus Kadariah et al. 1999 : : NPV NPV NPV i i i IRR − − + = Keterangan : i’ = Tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV 0 i” = Tingkat suku bunga yang menghasilkan nilai NPV 0 NPV’= NPV pada saat tingkat subu kunga i’ NPV”= NPV pada saat tingkat suku bunga i” Dengan kriteria : IRR ≥ tingkat suku bunga yang berlaku : Usaha layak IRR tingkat suku bunga yang berlaku : Usaha tidak layak

3.5. Batasan Pengukuran

Batasan dan pengukursan yang digunakan adalah : 1. Analisis kelayakan investasi ditinjau dari aspek pasar, aspek teknis, dan aspek finansial, namun dalam penelitian ini lebih difokuskan pada aspek finansial 2. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah walaupun ada perubahan dan dinyatakan dalam satuan rupiah 3. Biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan perubahan volume produksi dan dinyatakan dalam satuan rupiah 4. Biaya total adalah semua biaya yang digunakan untuk menjalankan usaha termasuk biaya tetap dan biaya variabel dan dinyatakan dalam satuan rupiah 5. Investasi adalah pengeluaran yang dilakukan pada kegiatan usaha dan pada saat tertentu untuk mendapatkan keuntungan dimasa mendatang, dan dinyatakan dalam satuan rupiah 6. Analisis usaha adalah suatu usaha dilihat dari sudut pandang badan atau orang-orang yang menanamkan modalnya dalam usaha, dan dinyatakan dalam satuan rupiah 7. Penerimaan dari bisnis Amway berasal dari jumlah keuntungan eceran, bonus rabat, dan bonus 4, dan dinyatakan dalam satuan rupiah 8. pendapatan usaha perusahaan berasal dari selisih antara penerimaan dengan biaya total yang dikeluarkan pada periode tertentu, dan dinyatakan dalam satuan rupiah 9. RC adalah perbandingan antara penerimaan total dengan biaya total selama satu tahun 10. Cashflow adalah aliran kas dalam suatu usaha yang terdiri dari inflow dan outflow 11. Analisis kelayakan investasi adalah analisis terhadap kegiatan usaha dengan memperhitungkan biaya dan manfaat dalam suatu usaha, dengan alat ukur NPV, Net BC, dan IRR 12. NPV adalah selisih antara PV dari benefit dan PV dari biaya 13. IRR adalah tingkat suku bunga dari unit usaha dalam rjangka waktu tertentu yang membuat NPV sama dengan nol dan dinyatakan dalam satuan .

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Amway Corporation 4.1.1.1. Sejarah Amway Corporation Amway didirikan pada tahun 1959 oleh Richard M. DeVos dan Jay Van Andel. Mereka mendirikan Amway berdasarkan suatu keyakinan, bahwa kesuksessan memasarkan suatu produk adalah menjualnya secara langsung kepada pelanggan. Gedung pertama Amway terletak di kota Ada, Michigan, yang kini menjadi kantor pusat Amway Corporation. Produk awal yang dijual Amway yaitu LOC Liquid Organic Cleaner, suatu cairan pembersih biodegradable yang aman untuk lingkungan. Amway kemudian terus berkembang menjadi Amway Corporation, dan saat ini telah mempunyai 59 afiliasi di berbagai negara. Bisnis MLM berkembang hingga keluar Amerika Serikat, dimulai dengan memasuki Kanada pada tahun 1962, Autralia 1971 dan seterusnya sampai ke lebih dari 90 negara. Ini menjadi suatu peluang bagi Amway untuk ikut mengembangkan bisnisnya hingga keluar AS. Pada tahun 1972, Amway membeli perusahaan Nutrilite Inc yang berdiri tahun 1934. Nutrilite Inc. merupakan perusahaan yang memperkenalkan strategi pemasaran berjenjang MLM pertama di Amerika Serikat untuk produk- produk vitamin dan makanan tambahan yang diproduksinya.

4.1.1.2. Sejarah PT Amindoway Jaya

Amway mulai beroperasi di Indonesia pada tanggal 17 Juli 1992, melalui PT Amindoway jaya selaku pemegang lisensi penjualan langsung dan pendistribusian produk-produk Amway di Indonesia. PT Amindoway Jaya kemudian menjadi anggota